sendiri dan perdagangan saham oleh orang dalam insider trading.
Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan membuat peraturan korporasi yang melindungi kepentingan minoritas,
membuat pedoman perilaku perusahaan dan kebijakan- kebijakan yang melindungi korporasi terhadap perbuatan buruk
orang dalam, baik konflik kepentingan, menetapkan tanggung jawab dewan komisaris, direksi, dan komite dan menyajikan
informasi secara wajar atau pengungkapan penuh material.
2.1.6.3 Tujuan GCG
Tujuan dari Good Corporate Governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang
berkepentingan stakeholders. Menurut Rahmawati dalam Putri 2006 Pelaksanaan good corporate governance
diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat : 1.
Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik,
meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.
2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang
lebih murah sehingga dapat lebih meningkatkan corporate value.
3. Mengembalikan kepercayaan diri investor untuk
menanamkan modalnya di Indonesia. 4.
Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan
shareholders value dan deviden.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6.7 Manajemen Laba
Definisi manajemen laba yang diungkapkan oleh Schipper1989 dalam Sutrisno 2002 yang menyatakan
bahwa manajemen laba merupakan suatu intervensi dengan tujuan tertentu dalam proses pelaporan keuangan untuk
memperoleh beberapa keuntungan pribadi. Manajemen laba merupakan area yang kontroversial dan penting dalam
akuntansi keuangan. Beberapa pihak berpendapat bahwa manajemen laba merupakan perilaku yang tidak dapat
diterima, mempunyai alasan bahwa manajemen laba berarti suatu pengurangan dalam keandalan informasi laporan
keuangan. Scoot dalam Restie 2010 mengemukakan beberapa
motivasi terjadinya manajemen laba: 1.
Bonus Purpose Manajer yang memilikiinformasi atas laba
bersih perusahaan akan bertindak secara opportunistic untuk mengatur laba bersih tersebut sehingga dapat
memaksimalkan bonus mereka berdasarkan compensation plans perusahaan.
2. Political Motivations
Manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba yang dilaporkan pada perusahaan publik.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan cenderung mengurangi laba yang dilaporkan karena adanya tekanan publik yang
mengakibatkan pemerintah menetapkan aturan yang lebih kuat.
3. Taxation Motivation
Motivasi penghematan pajak menjadi motivasi manajemen laba yang paling nyata. Berbagai metode
akuntansi digunakan dengan tujuan penghematan pajak pendapatan.
4. Pergantian CEO
CEO yang mendekati masa pensiun cenderung akan menaikkan laba untuk meningkatkan bonus
mereka. Demikian juga dengan CEO yang kurang berhasil memperbaiki kinerja perusahaan, mereka akan
memaksimalkan laba agartidak diberhentikan. 5.
Initial Public Offering IPO Perusahaan yang akan go public belum
memilki harga pasar sehingga menetapkan nilai saham yang akan ditawarkan. Hal ini menyebabkan manajer
perusahaan yang go public melakukan manajemen laba untuk memperoleh harga yang lebih tinggi atas
sahamnya.
Universitas Sumatera Utara
6. Pentingnya Memberi Informasi Kepada Investor
Informasi mengenai kinerja perusahaan harus disampaikan kepada investor sehingga laba perlu
disajikan agar investor dapat menilai bahwa perusahaan tersebut dalam kinerja yang baik.
2.2 Tinjauan Peneliti Terdahulu