Metode Pengumpulan Data Jadwal Penelitian Tabel 3.4 Data Penelitian Analisis grafik

Tabel 3.2 Sampel Penelitian No Kode Nama Perusahaan 1 DLTA PT. Delta Jakarta Tbk 2 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 3 SIPD PT. Sierad Produce Tbk 4 PBRX PT. Pan Brothers Tex Tbk 5 BRPT PT. Barito Pacific Tbk 6 FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk 7 TPIA PT.Tri Polyta Indonesia Tbk 8 DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 9 BRNA PT. Berlina Tbk 10 DYNA PT. Dynaplast Tbk 11 TRST PT. Trias Sentosa Tbk 12 INAI PT. Indal aluminium Industry Tbk 13 JKSW PT. Jakarta Kyoei Stell Works Tbk 14 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk 15 TBMS PT. Tembaga Mulia Semanam Tbk 16 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk 17 SCCO Supreme Cable Manufacturing Commerce Tbk 18 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk 19 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 20 TURI PT. Tunas Ridean Tbk 21 KONI PT. Perdana Bangun Pusaka Indonesia Tbk 22 MDRN PT. Modern International Tbk 23 KAEF PT. Kimia Farma persero 24 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk 25 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk Sumber: diolah peneliti, 2011

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap, yaitu studi pustaka dan studi dokumentasi. Metode pengumpulan data melalui studi pustaka, yaitu jurnal akuntansi dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data melalui studi dokumentasi, yaitu dengan dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan tahunan Universitas Sumatera Utara perusahaan manufaktur yang dipublikasikan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI melalui situs www.idx.co.id . 3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian 3.5.1 Variabel Independen Bebas Variable independen adalah variable yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen variabel terikat Erlina,2008. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah mekanisme good corporate governance yang terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit. 1. Kepemilikan Institusional. Adalah persentase saham yang dimiliki oleh institusi perusahaan Beiner et al, 2003. Variabel ini diukur berdasarkan persentase jumlah saham yang dimiliki institusi dari seluruh modal saham yang beredar. Perhitungan dari kepemilikan institusional adalah : Universitas Sumatera Utara 2. Kepemilikan Manajerial. Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola Gideon, 2005. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan manajerial adalah : x100 3. Proporsi Dewan Komisaris Independen. Komisaris Independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan memegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata- mata demi kepentingan perusahaan Komite Nasional Kebijakan Governance, 2004. Proporsi dewan komisaris independen diukur berdasarkan persentase jumlah anggota dewan komisaris independen dari seluruh jumlah komisaris perusahaan. Perhitungan dari proporsi dewan komisaris independen : Universitas Sumatera Utara 4. Komite Audit. Adalah suatu komite yang terdiri dari tiga atau lebih anggota yang bukan merupakan bagian dari manajemen perusahaan untuk melakukan pengujian dan penilaian atas kewajaran laporan yang dibuat perusahaan. Keberadaan komite audit diukur bedasarkan persentase jumlah komite audit yang berasal dari komisaris independen dari seluruh jumlah anggota koite audit. Perhitungan dari komite audit adalah :

3.5.2 Variabel Dependen terikat

Variabel dependen adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Manajemen laba merupakan suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja untuk memperoleh keuntungan pribadi Schipper, 1989. Manajemen laba dalam penelitian ini dijelaskan menggunakan dasar rasio akrual modal kerja dengan penjualan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Akrual modal kerja = Δ AL - Δ HL - Δ Kas Keterangan: Δ AL = Perubahan aktiva lancar pada periode t Δ HL = Perubahan hutang lancar pada periode t Δ Kas = Perubahan kas dan ekuivalen kas pada periode t. Adapun difinisi operasional dan pengukuran variabel penelitian diperlihatkan pada tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3 Difinisi Operasional Penelitian Nama Variabel Variabel Penelitian Definisi Parameter Skala Ukuran Kepemilika n manajerial X1 Jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham yang dikelola Persentase jumlah saham yang dimiliki institusi dari seluruh modal saham yang beredar Rasio Kepemilkan Institusional X2 Jumlah persentase hak suara yang dimilki oleh institusi perusahaan Persentase jumlah saham yang dimilki institusi dari seluruh modal saham yang beredar Rasio Universitas Sumatera Utara Independen Proporsi Dewan Komisaris Independen X3 Anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnaya dan memegang saham pengendali, serta bebes dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan. Persentase jumlah anggota dewan komisaris independen dari seluuruh jumlah komisaris perusahaan Rasio Komite Audit X4 Suatu komite yang terdiri dari tiga atau lebih anggota yang bukan merupakan bagian dari manajemen perusahaan untuk melakukan pengujian dan penilaian atas kewajaran laporan yang dibuat perusahaan Persentase jumlah komite audit yang berasal dari komisaris independen dari seluruh jumlah komite audit Rasio Dependen Manajemen Laba Y Suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi. Akrualisasi laba berdasarkan kebijakan manajemen. Koefisien regresi antara working capital selisih, hutang lancar dan kas setara kas terhaadap penjualan satu periode. Rasio Sumber : diolah peneliti, 2011

3.6 Metode Analisis Data

Data dikumpulkan metode studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengolah literatur, artikel, jurnal maupun media tertulis lain yang berkaitan dengan topik pembahasan dari penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik 3.6.2.1 Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengatahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Cara mendeteksinya yaitu dengan melihat grafik histogram yang membandingkan dengan data observasi dengan distribusi yang mendekati membandingkan dengan data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Menurut Ghozali 2005, ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisi grafik dan analisis statistik. a. Analisis Grafik Untuk malihat normalitas data dapat dilakukan dengan melihat histrogram atau pola distribusi data. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbuh diagonal dari grafik atau dengan melihat histrogram dari nilai residualnya. Jika data menyabar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau gafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara b. Analisis Statistik Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov Smirnov K-S. Pedoman pengambialn keputusan rentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari: a. Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal. b. Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal Ghozali, 2005.

3.6.1.2 Uji Autokorelasi

Uji multikolinieritas bertujuan untuk meneliti apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, berarti terjadi masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regrasi dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Batasan umum yang dipakai untuk menunjukkan Universitas Sumatera Utara adanaya multikolinieritas adalah nilai tolerance 10 atau sama dengan VIF 10 Ghozali,2005.

3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot antar nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedstisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scarrteplot dengan dasar analisis: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, sperti titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbuh Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Ghozali,2005. Universitas Sumatera Utara

3.6.1.4 Uji Multikolonearitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada time series. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan : 1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif. 2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. 3. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.6.2 Model Regresi Linear Berganda

Model regresi linear barganda adalah model regresi yang memiliki lebih dari satu variabel independen. Persamaan regresi linear berganda digunakan yaitu: Y= α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e Keterangan: Y = Manajemen Laba variabel Dependen α = Konstanta Universitas Sumatera Utara β 1 β 2 β 3 β 4 = Koefisisen regresi variable X 1 X 2 X 3 X 4 X 1 = Kepemilikan manajerial X 2 = Kepemilikan institusional X 3 = Proporsi dewan komisaris independen X 4 = Komite 3.6.3 Pengujian Hipotesis 3.6.3.1 Uji Parsial t-test Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t- tes. Menurut Ghozali 2005 “ uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Uji-t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji adalah: Ho : tidak semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. Ha : semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan ketentuan : jika t hitung t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak, Universitas Sumatera Utara jika t hitung t tabel , maka Ha diterima dan Ho ditolak.

3.6.3.2 Uji Simultan F-test

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F test . Menurut Ghozali 2005 “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap vaiabel dependen atau terikat”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F-hitung dengan ketentuan : 1. Jika F hitung t tabel pada α 0.05 maka Ha diterima koefisien regresi signifikan. Ini berarti bahwa secara bersama-sama 1keempat variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhaadap variabel dependen. 2. Jika F hitung t tabel pada α 0.05 maka Ha ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti bahwa secara bersama-sama keempat variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

3.7 Jadwal Penelitian Tabel 3.4

Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Januari 2011 Maret 2011 April 2011 Juli 2011 Agust 2011 Sept 2011 Oktob 2011 Novem 2011 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan proposal skripsi Bimbingan dan perbaikan proposal Seminar Proposal skripsi Pengolahan dan penulisan skripsi Bimbingan dan Penyelesaian Ujian Komprehensif Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data dimulai dengan mengola data dengan menggunakan microsoft exel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan regresi linear berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi linear berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSSversi 18 for windiws. Prosedur ini dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 25 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini yang diamati selama periode 2008-2010.

4.2 Analisis Hasil Penelitian

Data penelitian dikumpulkan untuk diolah, kemudian akan dianalisis untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang timbul dalam penelitian ini. Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis statisti yang yang menggunakan regresi linear berganda. Universitas Sumatera Utara

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi dari suatu data yang dilihat dari jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Pada tabel 4.1 berikut ini dijelaskan statistik penelitian: Tabel 4.1 Statistik Deskriptive Sumber: diolah peneliti, 2011 Tabel 4.1 di atas menunjukan pengukuran statistik deskriptif terhadap mekanisme good corporate governance yang diproyeksikan ke dalam empat variabel yaitu kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit.  Variabel kepemilikan KI institusional menunjukkan nilai minimum 3,14 dan nilai maksimum 99,75 dengan nilai rata-rata sebesar 65,9652 sedangkan standar deviasinya adalah 18,52159. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ML 75 -1.473262289 34.917161470 .40378502675 4.057537846784 KI 75 3.14 99.75 65.9652 18.52159 KM 75 .00 23.34 3.3253 6.69300 PDKI 75 .000 1.000 .38041 .161045 KA 75 .000 .500 .31000 .083962 Valid N listwise 75 Universitas Sumatera Utara bahwa sebaran data variabel kepemilikan institusional tergolong baik karena standar deviasinya dibawah 2,5.  Variabel kepemilikan manajerial menunjukan nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum 23,34 dengan nilai rata- rata sebesar 3,3253 sedangkan standar deviasinya adalah 6,69300 . Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebaran data variabel kepemilikan manajerial tergolong baik karena standar deviasinya dibawah 2,5.  Variabel Proporsi dewan komisaris independen menunjukan nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum 1,00 dengan nilai rata-rata sebesar 0,38041 sedangkan standar deviasinya adalah 0,161045 . Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebaran data variabel kepemilikan manajerial tergolong baik karena standar deviasinya dibawah 2,5.  Variabel komite audit menunjukan nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum 0,500 dengan nilai rata-rata sebesar 0,31000 sedangkan standar deviasinya adalah 0,83962 . Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebaran data variabel komite audit tergolong baik karena standar deviasinya dibawah 2,5. Universitas Sumatera Utara 4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model penelitian memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah penelitian memiliki distribusi normal atau tidak dapat dideteksi melalui 2 cara yaitu analisis grafik dan analisis ststistik, Ghozali, 2005

a. Analisis grafik

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Uji Normalitas Pendekatan Grafik Sumber: diolah peneliti, 2011 Berdasarkan gambar 4.1 Dapat dilihat bahwa titik- titik menyeber di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal . dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penyebaran data mendekati normal atau memenuhi asumsi normalitas. Hal ini juga dapat dilihat dari histogram dalam gambar 4.2 berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Uji Normalitas Pendekatan Histogram Sumber: diolah peneliti, 2011 Pada grafik histogram di atas terlihat bahwa variable keputusan berdistribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.

b. Uji Statistik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 51 83

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1 74 88

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 9 23

ANALISIS PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS DAN MOTIVASI MANAJEMEN LABA TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 11 63

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

PENDAHULUAN PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16