diketahui, semakin tinggi kepemilikan oleh institusi maka akan semakin kecil peluang manajemen melakukan manipulasi angka-angka dalam
bentuk manajemen laba melaui proses monitoring secara efektif. Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat
mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak
manajemen.
2.1.4 Proporsi Dewan Komisaris Independen
Proporsi dewan komisaris independen memegang peranan penting dalam implementasi good corporate governance. Secara umum dewan
komisaris independen ditugaskan dan diberi tanggung jawab atas pengawasan kualitas informasi yang terkandung dalam laporan
keuangan. Hal ini penting mengingat adanya kepentingan dari manajemen untuk melakukan manajemen laba yang berdampak pada
berkurangnya kepercayaan investor. Proporsi dewan komisaris independen dalam mekanisme good
corporate governance berperan penting tidak hanya melihat kepentingan pemilik tetapi juga kepentingan perusahaan secara umum.
Karakteristik dewan komisaris khususnya komposisi dewan komisaris independen dapat menjadi suatu mekanisme yang menentukan tindakan
manajemen laba. Dewan komisaris independen merupakan posisis
Universitas Sumatera Utara
terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang good corporate governance.
2.1.5 Komite Audit
Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan.
Keberadaan komite audit sangat penting bagi pengelolaan perusahaan, komite audit dianggap penghubung antara pemegang saham, dewan
komisaris dan pihak manajemen dalam menangani masalah pengendalian.
Agar penyelenggaraan good corporate governance berjalan, pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan antara lain Bapepam
dengan surat edaran No. SE-03PM2000 mensyaratkan bahwa setiap perusahaan go public di Indonesia wajib membentuk komite audit
dengan anggota minimal tiga orang yang diketahui oleh satu orang komisaris independen perusahaan dan dua orang eksternal yang
independen terhadap perusahaan. Selain independen, dalam surat edaran tersebut juga
mensyaratkan bahwa yang bersangkutan menguasai dan memiliki latar belakang akuntansi dankeuangan. Dalam pelaksanaan tugasnya komite
audit diatur dalam Kep-29PM2004 yang merupakan peraturan yang mewajibkan perusahaan membentuk komite audit, tugas komite audit
antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan perusahaan, seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya.
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap
peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor
internal 4.
Melaporkan kepada komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh direksi
5. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada dewan komisaris
atas pengaduan yang berhubungan dengan emiten. 6.
Menjaga kerahasiaan dokumen,data, dan rahasia perusahaan.
Penelitian Effendi dalam Sriwedari 2009 mengemukakan bahwa keahlian komite audit di bidang keuangan terbukti efektif mengurangi
manajemen laba. Dengan kewenangan, independensi dan komunikasi melalui pertemuan yang rutin dengan pihak-pihak terkait, diharapkan
peran komite audit lebih bisa berjalan dengan efektif sehingga dapat mengidentifikasi kemungkinan adanya praktek manajemen laba.
2.1.6 Good Corporate Governance 2.1.6.1 Pengertian GCG