shareholders, manajemen, kreditur, pemerintah dan stakeholders lainnya pada hak dan kewajiban masing-masing
pihak tersebut, yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan nilai-nilai jangka panjang yang diinginkan oleh
pemegang saham. Pelaksanaan good corporate governance menekankan pada kesejahteraan seluruh stakeholders yang
tidak semata-mata memperhatikan kepentingan pemegang saham mayoritas.
2.1.6.2 Prinsip-prinsip GCG
Pelaksanaan good corporate governance dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip yang berlaku secara
internasional. Prinsip-prinsip dasar ini diharapkan menjadi rujukan bagi para regulator pemerintah daam membangun
framework bagi penerapan good corporate governance. Prinsip-prinsip dasar penerapan good corporate governance
yang dikemukakan oleh Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI adalah :
1. Transparency keterbukaan informasi
Transparansi yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan
dalam melaksanakan proses. Dalam mewujudkan transparansi ini sendiri, perusahaan mesti menyediakan
informasi yang cukup, akurat, dan tepat waktu dan dapat
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan. Informasi tersebut mudah
diakses stakeholders sesuai dengan haknya. 2.
Accountability akuntabilitas Akuntabilitas yang dimaksud yaitu kejelasan fungsi,
struktur, sistem dan tanggung jawab manajemen melalui pengawasan yang efektif antara manajer, pemegang
saham, dewan komisaris, dewan direksi dan auditor kepada perusahaan dan pemegang saham. Prinsip ini
diwujudkan antara lain dengan menyiapkan laporan keuangan pada waktu yang tepat dan dengan cara yang
tepat, mengembangkan komite audit dan risiko untuk mendukung pengawasan oleh dewan komisaris,
mengembangkan dan merumuskan kembali peran dan fungsi audit intern.
3. Responsibility Pertanggungjawaban.
Pertanggungjawaban yaitu kesesuaian pengelolaan perusahaan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. Prinsip ini harus dijalankan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, agar tetap terjaga kelangsungan usahanya. perusahaan harus mampu bertindak sebagai
perusahaan yang baik. Peranan pemegang saham harus
Universitas Sumatera Utara
diakui sebagaimana ditetapkan oleh hukum dan kerja sama yang komunikatif antara perusahaan serta
pemegang kepentingan dalam menciptakan kekayaan, lapangan kerja, perusahaan yang sehat dari aspek
keuangan. Hal ini merupakan tanggungj awab korporasi sebagai anggota masyarakat yang tunduk kepada hukum
dan bertindak dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat sekitarnya.
4. Independency Kemandirian
Independensi yaitu pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa pengaruh atau tekanan pihak mana
pun. Artinya perusahaan harus mampu menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholder.
Pengelola perusahaan disini tidak boleh terpengaruh oleh kepentingan sepihak. Ia harus bisa menghindari
segala bentuk benturan kepentingan conflict of-interest berbagai pihak dalam manajemen.
5. Fairness kewajaran
Perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan
pemegang saham asing, dengan keterbukaan informasi yang penting serta melarang pembagian untuk pihak
Universitas Sumatera Utara
sendiri dan perdagangan saham oleh orang dalam insider trading.
Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan membuat peraturan korporasi yang melindungi kepentingan minoritas,
membuat pedoman perilaku perusahaan dan kebijakan- kebijakan yang melindungi korporasi terhadap perbuatan buruk
orang dalam, baik konflik kepentingan, menetapkan tanggung jawab dewan komisaris, direksi, dan komite dan menyajikan
informasi secara wajar atau pengungkapan penuh material.
2.1.6.3 Tujuan GCG