Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Perkiraan Besar Sempel Analisa Data Ethical clearance dan informed consent

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian dilakukan secara cross sectional study potong lintang, bentuk observasi non eksperimental. Pengukuran variabel dilakukan hanya satu kali.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara RSUP Haji Adam Malik Medan bekerjasama dengan Departemen Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2011 sampai dengan April 2011. Penelitian dihentikan bila jumlah sampel minimal tercapai atau waktu pengambilan sampel telah mencapai tiga bulan. 3.3 Populasi dan subjek Penelitian 3.3.1. Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah pasien yang menderita DM tipe 2 yang mengalami stroke yang dirawat diruang rawat inap bagian Ilmu Penyakit Saraf RSUP H. Adam Malik Medan dengan usia diatas 40 tahun bekerjasama dengan Departemen Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Kelompok pembanding adalah penderita DM Tipe 2 yang bukan menderita stroke. Seluruh peserta yang ikut dalam penelitian ini diberikan Informed-Consent dan telah mendapat penjelasan tentang prosedur penelitian.

3.3.2. Subjek Penelitian

Subjek yang diikuti dalam penelitian adalah semua penderita DM tipe 2 yang mengalami stroke iskemik dan memenuhi kriteria sebagai berikut :

3.3.3. Kriteria inklusi

1. Bersedia ikut dalam penelitian 2. Penderita Stroke Iskemik 3. Penderita DM tipe 2 berdasarkan riwayat penyakit terdahulu dan hasil pemeriksaan laboratorium KGD Puasa 126 mg dl dan KGD sewaktu 200 mg dl. 4. Usia 40 thn

3.3.4. Kriteria Eksklusi

1. Tidak bersedia ikut dalam penelitian 2. Penderita Non Stroke iskemik. 3. Usia 40 thn. 4. DM tipe 1. 5. Penderita yang menggunakan anti hiperuricemia : Allupurinol. 6. Penderita yang mengalami gagal ginjal.

3.4 Perkiraan Besar Sempel

Universitas Sumatera Utara Sampel dipilih secara consecutive sampling dengan perkiraan besar sampel minimum dari subjek yang diteliti dipakai rumus uji hipotesa 2 kelompok berpasangan : n1 = n2 = 2 2 2 1 2 2 1 1 . . 2 P P Q P Q P Z Q P Z − + + β α keterangan : n = Jumlah sampel Zα = nilai baku normal dari tabel Z yang besarnya tergantung pada nilai α yang ditentukan. Untuk α = 0,05 - Zα = 1,960 Zβ = nilai baku normal dari tabel Z yang besarnya tergantung pada nilai β yang ditentukan. Untuk β = 0,150 - Z β = 1,036 P1 = Prevalensi stroke dengan DM tipe 2 = 0,087 P2 = Proporsi efek yang diteliti = 0,387 Q = 1 – P = 1 – 0,237 = 0,763 Q1 = 1 – P1 = 1 – 0,087 = 0,913 Q2 = 1 – P2 = 1 – 0,387 = 0,613 P = 237 , 2 387 , 087 , 2 2 1 = + = + P P n1= n2 = 2 2 300 , 317 , 036 , 1 362 , 960 , 1 + = 2 2 3 , 563 , 036 , 1 601 , 960 , 1 x x + n1 = n2 = 34,484 n1 = n2 = 35

3.5 Analisa Data

Universitas Sumatera Utara Untuk melihat perbedaan kadar asam urat pada penderita DM tipe 2 yang mengalami stroke dengan penderita DM tipe 2 yang tidak mengalami stroke menggunakan uji T- independent. Data kedua kelompok berdistribusi normal. Sebaliknya bila data kedua kelompok tidak berdistribusi normal maka digunakan uji Man- whitney. 3.6 Bahan dan Cara Kerja 3.6.1 Bahan Yang Diperlukan Sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah darah tanpa anti Koagulan. 3.6.2. Pengambilan dan Pengolahan Sampel 3.6.2.1 Pengambilan sampel darah Sampel darah diambil dari darah vena mediana cubiti. Sebelumnya pasien dipuasakan 10 – 12 Jam. Tempat Punksi vena terlebih dahulu dilakukan tindakan aseptik dengan alkohol 70 dan dibiarkan kering, kemudian dilakukan punksi. Pengambilan darah dilakukan tanpa stasis yang berlebihan dengan vacutainer , darah diambil 5 cc tanpa anti koagulan.

3.6.2.2 Pengolahan Sampel

Universitas Sumatera Utara Darah tanpa anti kogulan dibiarkan dalam suhu ruangan selama 30 menit, kemudian disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. Serum dipisahkan secara hati-hati kedalam dua tabung plastik. Tabung plastik pertama untuk pemeriksaan kadar gula darah dan lipid profile dengan alat cobass 6000 automatic analyzer. Tabung kedua segera disimpan dalam frizer dengan suhu -20 C sampai waktu pemeriksaan asam urat serum. 3.6.3. Pemeriksaan Laboratorium 3.6.3.1. Pemeriksaan Kadar Gula Darah Pemeriksaan ini dilakukan dengan metode enzimatik berdasarkan reaksi hexokinase uv test dengan alat outomatic cobass 6000 C501. Sampel yang digunakan adalah serum.

3.6.3.2. Pemeriksaan Lipid Profile

Pemeriksaan ini dilakukan dengan metode enzimatik kolorimetrik dengan aoutomatic cobass 6000 C501. Bahan sampel adalah serum. Prinsip pemeriksaan masing-masing sebagai berikut 1. Kolestrol total adalah dengan tes enzimatik kolorimetrik CHOD-PAP Cholestrol oxidase-phenazone anti peroxidase 2. Trigliserida dengan tes enzimatik kolorimetrik GPO-PAP glycerol phospat oxidase-phenazone anti peroxidase Universitas Sumatera Utara 3. HDL dengan tes enzimatik kolorimetrik 4. LDL didapatkan dengan tes enzimatik kolorimetrik 3.6.3.3. Pemeriksaan Asam Urat 3.6.3.3.1. Tes Enzimatik Kolorimetrik Sampel : Serum Prinsip : Uric acid + 2H 2 O + O 2 allontion + CO 2 + H 2 O 2 2H . 2 O 2 + 4-AAP + TOOS quinoneimine dye + 4 H 2 Uric acid yang ada dalam darah akan berikatan dengan 2H O. 2 O dan O 2 Dengan bantuan peranan enzyme uricase akan berubah menjadi allantoin, CO . 2 dan H 2 O 2 Selanjutnya 2H . 2 O 2 akan bereaksi dengan 4-aminoantipyrine dan N-ethyl-N-2-hydroxy-3- Sulfopropyl -m-toluidine dengan bantuan enzyme peroxidase dirubah menjadi quinoneimine dye dan 4H 2 Intensitas warna dari quinoneimine dye diukur dengan Cobas 6000 pada panjang gelombang 520 nm untuk menilai konsentrasi asam urat. O. Reagen – working solutions : R1 : Phosphste 120 molL, 4-Aminoantipyrine : 0.66 mmolL, N-ethyl-N-2-hydroxy-3- sulfopropy-m-toluidine : 2 mmolL, Patassium hexacyano-ferrate II : 100 µmolL, POD horseradish : 100 µkatL, Uricase microbial : 5 µkatL R2 : Phosphste 120 molL, Ascorbat oxidase cucurbita : 100 µkatL Uricase POD Universitas Sumatera Utara Cara kerja : Alat dan program ready Kadar asam urat diukur secara outomatisasi dengan Cobas 6000 pada panjang gelombang 520 nm. Hasil pemeriksaan dilaporkan dalam mgdl. Kalkulasi analit dengan faktor konversi µmolL x 0,0168 = mgdl.

3.6.4 PEMANTAPAN KUALITAS

Hasil dari suatu pemeriksaan laboratorium dapat berkualitas baik bila dilakukan pemantapan kualitas. Pemantapan kualitas penting untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pemeriksaan. Untuk itu sebelum melakukan pemeriksaan perlu dilakukan persiapan yang cukup untuk meningkatkan kualitas dari pemeriksaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan di antaranya adalah : prosedur pemeriksaan, penggunaan alat-alat yang harus sesuai dengan petunjuk, ataupun reagensia yang digunakan. Pemeriksaan laboratorium klinik baik apabila test tersebut teliti precision, akurat dan dapat mencapai nilai target kontrol yang ditentukan. Sebelum dilakukan pemeriksaan asam urat, KGD, kolestrol dan trigliserida digunakan assay control Precinorm U dan Precipath U. untuk pemeriksaan HDL dan LDL digunakan assay control Precinorm L. Pemantapan kwalitas dilakukan dengan cara mengerjakan sampel penelitian bersama-sama dengan assayed control untuk asam urat dengan nilai target 4,39 – 4,85 mgdl untuk precinorm U, dan untuk Precipath U nilai targetnya 9,2 – 12,8 mgdl. Bila hasil pemeriksaan assayed control untuk asam urat tidak masuk dalam nilai target, maka dilakukan kalibrasi dengan menggunakan control sera assay C.f.a.s. Universitas Sumatera Utara Hasil pemeriksaan assay control masuk dalam nilai target, maka sampel penelitian dianggap terkontrol. Setelah itu dilakukan pemeriksaan asam urat pada sampel penderita dan sampel control. Pemantapan Kualitas menggunakan Kontrol Precinorm Asam Urat pada pemeriksaan kadar asam urat. No Kelompok Pemeriksaan Tanggal Pemeriksaan Precinorm Asam Urat mgdl Nilai Target Asam Urat 1 40 20 Juni 2011 4,4 4,39 - 4,85 2 30 23 Juni 2011 4,6 4,39 - 4,85

3.7 Ethical clearance dan informed consent

Ethical clearance diperoleh dari Komite Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan. Inform consent diminta secara tertulis dari subjek penelitian atau diwakili oleh keluarganya yang ikut bersedia dalam penelitian setelah mendapat penjelasan mengenai maksud dan tujuan dari penelitian ini.

3.8 BATASAN DAN DEFENISI OPERASIONAL