Pembentukan Trombus Hubungan Stroke dengan Trombosis Vena

Jika terdapat defek pada septum atrium atau ventrikel, maka emboli dari jantung kanan dapat masuk ke jantung kiri dan sampai ke otak, keadaan ini disebut paradoxical emboli. Emboli dari arteri dapat berupa emboli kolesterol atau aterotrombotik yang berkembang di arkus aorta dan arteri ekstrakranial seperti arteri karotis dan arteri vertebra. Pada stroke emboli, onset cenderung tiba-tiba dan Neuroimaghing menunjukkan adanya gambaran infark lama pada beberapa area arteri. 18

2.2.6 Faktor Risiko Stroke

Yang termasuk faktor risiko stroke adalah keadaan yang memudahkan terjadinya aterosklerosis seperti : 21 - Umur - Jenis kelamin - Obesitas abdomen berupa lingkar pinggang laki-laki 102 cm atau wanita 88 cm - Trigliserida 150 ml dl - Kadar Kolestrol HDL 40 mgdl pada laki-laki dan 50 mgdl pada wanita - Tekanan darah 130 85 mm Hg - Glukosa darah puasa 126 mg dl - Perokok

2.2.7 Pembentukan Trombus

Universitas Sumatera Utara Sebagian besar gejala sindroma koroner akut dan stroke terjadi karena thrombus yang terbentuk akibat yang robek atau erosi. Pinggir plak yang cenderung mudah rupture mengandung banyak makrofag dan limfosit, tetapi sedikit sel otot polos. Menurut heistad, plak yang mudah robek atau vulnerable plaque ditandai dengan fibrous cap yang tipis antara 60 - 150 µm, inti lipid yang besar yaitu lebih dari 40 volum, dan banyaknya makrofag yang berisi lipid. 22,23 Menurut Davies di samping tanda-tanda itu, pada vulnerable plaque kandungan sel otot polos sedikit. Jika fibrous cab robek, maka inti lipid yang sangat trombogenik terpapar darah dalam lumen arteri. 24 Pembentukan thrombus ini terjadi karena aktivasi trombosit dan eksprsi faktor jaringantissuefactor=TF oleh makrofag dan sel otot polos. Tissue faktor akan memicu proses pembekuan darah melalui jalur ekstrinsik dengan mengaktifkan factor VII. Faktor VII aktif dapat mengaktifkan faktor X maupun IX yang akhirnya menghasilkan bekuan fibrin. 25

2.2.8 Hubungan Stroke dengan Trombosis Vena

Pada umumnya stroke iskemik terjadi akibat thrombosis arteri. Namun pada kondisi tertentu thrombosis vena juga biasa dihubungkan dengan stroke. 19 Pada thrombosis vena sinus sagitalis superior, dapat terjadi stroke jika tekanan intra vena lebih tinggi dari tekanan arteri. Infark yang terjadi lebih sering mengalami transformasi hemorhagis dibandingkan jenis stroke iskemik lain, karena darah akan bocor ke daerah otak yang rusak. Jika terdapat hubungan antara jantung kanan dan kiri maka emboli yang Universitas Sumatera Utara berasal dari thrombosis vena dalam melalui jantung kanan dapat sampai ke jantung kiri dan dapat menimbulkan stroke kardioembolik. 19 Sebaliknya pasien stroke yang mengalami paralisis mempunyai risiko untuk thrombosis vena karena mobilitasnya terganggu sehingga aliran darah stasis. Seperti diketahui aliran darah stasis dan hiperkoagulabilitas merupakan faktor yang sangat berperan untuk terjadinya thrombosis vena. 19

2.3 Diabetes Melitus