Oleokimia Penggunaan Polistirena Sulfonat Sebagai Katalis Transesterifikasi Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcas) Berkadar Asam Lemak Bebas Tinggi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Oleokimia

Industri oleokimia seperti industri minyak kelapa sawit merupakan industri yang berkembang pesat di Indonesia dengan bahan baku lemak dan minyak yang diproses menjadi senyawa baru seperti metil ester asam lemak dan alkohol asam lemak. Lemak dan minyak termasuk golongan lipid yang terdiri dari trigliserida campuran yang merupakan ester dari asam lemak rantai panjang. Minyak nabati pada umumnya bersumber dari, buah-buahan, kacang-kacangan atau biji-bijian, sedangakan lemak terdapat pada jaringan hewan. Lemak dan minyak yang telah dipisahkan dari jaringan asalnya mengandung sejumlah kecil komponen selain trigliserida seperti sterol, fosfatida dan asam lemak bebas yang dapat mempengaruhi karakteristik dari lemak minyak. Trigliserida dapat berwujud padat atau cair, pada umumnya minyak berwujud cair karena mengandung sejumlah besar asam lemak tak jenuh seperti oleat, linoleat, linolenat. Sedangkan lemak umumnya padat karena mengandung sejumlah besar asam lemak tak jenuh seperti stearat, palmitat, laurat. Reaktivitas kimia dari trigliserida dicerminkan oleh reaktivitas ikatan ester dan derajat ketidakjenuhan dari rantai tersebut. Ada beberapa reaksi penting pada minyak dan lemak yaitu hidrolisa, oksidasi, hidrogenasi, dan esterifikasi transesterifikasi Ketaren, S. 1986. 2.2. Reaksi Asam Basa Reaksi asam- basa anorganik pada umumnya mencakup prinsip asam keras basa keras HSAB. Pearson mengusulkan istilah hard dan soft keras dan lunak untuk menggolongkan asam dan basa. Prinsipnya sangat sederhana asam keras lebih Universitas Sumatera Utara suka bereaksi basa keras dan asam lunak lebih menyukai basa lunak., dan akan membentuk ikatan yang lebih stabil. Pada umumnya asam dan basa keras adalah semua yang mungkin membentuk ikatan ionik seperti Li + , Na + , H + dan OH. Dalam reaksi transesterifikasi dengan katalis asam terjadi interaksi antara H + dari katalis yang berperan sebagai asam keras dengan basa keras pada trigliserida yaitu gugus karboksilat. Kestabilan dari interaksi keras- keras dan lunak-lunak harus dibedakan dengan kekuatan sifat asam atau basa. Jika dilihat dari mekanisme reaksi maka dapat dilihat adanya gugus elektrofilik dan ada gugus nukleofilik. Gugus elektrofilik adalah gugus yang kekurangan elektron sehingga afinitas elektronnya menjadi berkurang contohnya proton, kation, dan karbon radikal. Sedangkan gugus nukleofilik mempunyai pasangan elektron bebas yang memiliki kecenderungan bereaksi dengan substrat yang kekurangan elektron. Reaksi elektrofilik dan nukleofilik pada pembentukan ester dengan katalis asam dapat digambarkan dengan skema reaksi pada Gambar 2.1 dibawah ini : R-C=:O: OR 1 H + R-C=O + H OH -R 1 R 2 -OH alkohol R-C-O-R 1 -HOR1 R-C=O O + -R 2 H H + R-C=O O-R 2 ester alkil ester katalis R-C-O-R1 O-H H-O + - R 2 H-O + - R 2 :O-H Gambar 2.1. Skema Reaksi Elektrofilik dan Nukleofilik Dari reaksi diatas dapat dilihat nukleofilk adalah gugus yang kelebihan elektron akan menyerang gugus yang kekurangan elektron elektrofilik Riswiyanto, S. 2009. Universitas Sumatera Utara

2.3. Reaksi Transesterifikasi