Pada Tabel 4.2 diatas mol SO
3
H menandakan jumlah gugus sulfonat yang terdapat dalam polistirena sulfonat dan H
2
SO
4,
sehingga dapat kita bandingkan hasil metil ester yang dihasilkan dengan jumlah SO
3
H yang terdapat dalam katalis yang dipakai. Mol SO
3
H dalam katalis dilihat dari SO
3
H dari katalis polistirena sulfonat sebesar 6,2. Contoh perhitungan menentukan mol SO
3
H Mr = 81 : 6,2 x 4 gr = 0,248 gr
mol = 0,248 81 = 0,003 mol
= 3 x 10
-3
mol
Dengan melihat perbandingan mol polistirena sulfonat dengan H
2
SO
4
dapat dilihat kadar metil ester yang dihasilkan lebih besar dengan katalis polistirena sulfonat.
4.3 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Transesterifikasi
Adapun pengaruh dari fakor-faktor yang telah divariasikan sesuai Tabel diatas yaitu perbandingan jumlah metanol dan minyak jarak, jumlah katalis, suhu reaksi dan lama
reaksi pada reaksi transesterifikasi adalah sebagai berikut :
4.3.1. Pengaruh jumlah metanol dan minyak jarak terhadap perolehan metil ester
Dari Tabel 4.2 terlihat bahwa dengan melipat gandakan jumlah metanol menjadi 2 x lebih besar dari 13 ml menjadi 26 ml pada reaksi transesterifikasi minyak jarak
dengan metanol entry 5 dan 6, metil ester yang dihasilkan meningkat dari 14,99 menjadi 65,56 . Hal ini juga dibuktikan dengan jumlah trigliserida yang terdapat
dalam campuran hasil reaksi semakin menurun dari 63,281 menjadi 19,893 . Ini berarti bahawa semakin besar jumlah metanol yang digunakan dalam reaksi
transesterifikasi maka semakin banyak metil ester yang terbentuk.
4.3.2. Pengaruh jumlah katalis terhadap perolehan metil ester
Dengan dinaikkannya jumlah katalis polistirena sulfonat dalam reaksi transesterifikasi minyak jarak pagar menjadi 2 x lebih besar dari 4 menjadi 8 dalam jumlah
Universitas Sumatera Utara
minyak jarak yang sama entry 7 dan 8, diperoleh hasil metil ester meningkat dari 90,85 menjadi 93, 35 . Dapat juga dilihat jumlah trigliserida yang terdapat pada
campuran hasil reaksi menurun dari 1,023 menjadi 0,685 , hal ini membuktikan bahwa semakin besar jumlah katalis polistirena sulfonat yang digunakan dalam reaksi
transesterifikasi, semakin besar juga metil ester yang dihasilkan.
4.3.3. Pengaruh suhu reaksi terhadap perolehan metil ester
Suhu reaksi merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam reaksi transesterifikasi, dapat dilihat pengaruhnya pada entry 6 dan7 dengan
dinaikkannya suhu reaksi dari 80
o
C menjadi 120
o
C dengan variabel lain tetap, maka metil ester yang diperoleh meningkat dari 65,56 menjadi 90,85 dan juga dapat
dilihat jumlah trigliserida yang semakin menurun dari 19,893 menjadi 1,023 . Hal ini membuktikan dengan dinaikkannya suhu reaksi transesterifikasi maka jumlah
metil ester yang dihasilkan juga semakin besar.
4.3.4. Pengaruh lama reaksi terhadap perolehan metil ester