22
2.2 Kandungan Kimia 2.2.1 Minyak atsiri
Pada minyak atsiri yang bagian utamanya terpenoid. Zat inilah penyebab wangi, harum, atau bau yang khas pada minyak tumbuhan. Secara ekonomi
senyawa tersebut penting sebagai dasar wewangian alam dan juga untuk rempah- rempah serta sebagai senyawa cita-rasa di dalam industri makanan Harbone,
1897.
2.2.2 Flavonoida
Flavonoida merupakan salah satu golongan fenol alam yang tersebar luas pada tumbuhan hijau dan mengandung 15 atom karbon dalam inti dasarnya, yang
tersusun dalam konfigurasi C
6
-C
3
-C
6
, yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk
cincin ketiga Markham, 1988. Flavonoida terdapat pada seluruh dunia tumbuhan mulai dari fungus
sampai angiospermae yang mencakup banyak jenis pigmen yang umum dan mempunyai peranan penting dalam tumbuhan, misalnya pada bunga sebagai
pigmen yang berperan dalam menarik burung dan serangga penyerbuk. Selain itu ada beberapa senyawa flavonoida yang menyerap sinar ultraviolet yang juga
berperan dalam mengarahkan serangga Robinson, 1995.
2.2.3 Tanin
Tanin adalah senyawa fenol yang tersebar luas pada tumbuhan berpembuluh, biasanya terdapat pada daun, buah, kulit kayu atau batang. Tanin
tumbuhan dibagi menjadi dua golongan, yaitu tanin terkondensasi dan tanin terhidrolisis. Kadar tanin yang tinggi mempunyai arti penting bagi tumbuhan
Universitas Sumatera Utara
23 yakni pertahanan bagi tumbuhan dan membantu mengusir hewan pemakan
tumbuhan. Tanin terkondensasi terdapat pada paku-pakuan, gimnospermae, dan angiospermae, sedangkan tanin terhidrolisis penyebarannya terbatas pada
tumbuhan berkeping dua. Beberapa tanin terbukti mempunyai antioksidan dan menghambat pertumbuhan tumor Harborne, 1987.
2.2.4 Steroida dan Triterpenoida
Steroida merupakan suatu senyawa golongan triterpenoida yang mengandung inti siklopentanoperhidrofenantren yaitu terdiri dari tiga cincin
sikloheksana dan sebuah cincin siklopentana Harborne, 1987. Triterpenoida adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam
satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C
30
asiklik yaitu skualena. Triterpenoida kebanyakan berupa alkohol, aldehid, asam
karboksilat dan umumnya berupa senyawa tanwarna, berbentuk kristal, mempunyai titik leleh tinggi, dan bersifat optik aktif. Triterpenoida dapat dibagi
menjadi sekurang-kurangnya empat golongan senyawa yaitu triterpenoida sebenarnya, steroida, saponin, dan glikosida jantung. Uji yang banyak digunakan
untuk mendeteksi senyawa ini adalah reaksi Lieberman-Burchard Harborne, 1987.
Senyawa triterpenoida mempunyai berbagai macam aktifitas fisiologi yaitu untuk penyakit diabetes, gangguan menstruasi, gangguan kulit, kerusakan
hati dan malaria Robinson, 1995.
Universitas Sumatera Utara
24
2.3 Ekstraksi