26
2.4 Bakteri
Nama bakteri berasal dari kata “bakterion” bahasa Yunani yang berarti tongkat atau batang. Sekarang namanya dipakai untuk menyebutkan sekelompok
mikroorganisme yang bersel satu, berbiak dengan pembelahan diri, serta demikian kecilnya sehingga hanya tampak dengan mikroskop Dwidjoseputro, 1987.
2.4.1 Klasifikasi bakteri
Berdasarkan bentuk morfologinya, maka bakteri dapat dibagi atas tiga golongan Dwidjoseputro, 1987, ysitu :
a. Golongan Basil
Golongan basil berbentuk serupa tongkat pendek, silindris. Basil dapat bergandengan dua-dua, atau terlepas satu sama lain, yang bergandeng-gandengan
panjang disebut streptobasil, yang dua-dua disebut diplobasil.
b. Bentuk kokus
Golongan kokus merupakan bakteri yang bentuknya serupa bola-bola kecil. Golongan ini tidak sebanyak golongan basil. Kokus ada yang bergandeng-
gandengan panjang berupa rantai, disebut streptokokus, ada yang bergandengan dua-dua, disebut diplokokus, ada yang mengelompok berempat, disebut
tetrakokus, kokus yang mengelompok serupa kubus disebut sarsina.
c. Golongan Spiril
Golongan spiril merupakan bakteri yang bengkok atau berbengkok- bengkok berupa spiral. Bakteri ini tidak banyak terdapat, karena itu merupakan
golongan yang paling kecil, jika dibandingkan dengan golongan kokus maupun golongan basil.
Universitas Sumatera Utara
27 Jenis bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah Staphylococcus
epidermidis, Staphylococcuc aureus dan Pseudomonas aeruginosa.
a. Staphylococcus epidermidis
Sistematika bakteri Sthapylococcus epidermidis menurut Breed, et al, 1957 adalah sebagai berikut :
Devisio : Protophyta
Kelas :
Schizomycetes Bangsa
: Eubacteriales Suku
: Micrococcaceae
Marga : Staphylococcus
Jenis :
Staphylococcus epidermidis Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri gram positif, aerob atau
anaerob fakultatif berbentuk bola atau kokus berkelompok tidak teratur, diameter 0,8 - 1,0 µm tidak membentuk spora dan tidak bergerak, koloni berwarna putih
bakteri ini tumbuh cepat pada suhu 37
o
C. Koloni pada pembenihan padat berbentuk bulat halus, menonjol, berkilau, tidak menghasilkan pigmen, berwarna
putih porselen sehingga Staphylococcus epidermidis disebut Staphylococcus albus, koagulasi-negatif dan tidak meragi manitol Jawetz et al, 2001.
b. Staphylococcus aureus
Sistematika bakteri Staphylococcus aureus menurut Bergey edisi ke-7 Dwidjoseputro, 1987 adalah sebagai berikut :
Divisi : Protophyta
Kelas :
Schizomycetes Ordo
: Eubacteriales
Universitas Sumatera Utara
28 Familia :
Micrococcaceae Genus
: Staphylococcus Species :
Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif, aerob atau
anaerob fakultatif berbentuk bola atau kokus berkelompok tidak teratur, diameter 0,8 – 1,0 µm, tidak membentuk spora dan tifak bergerak, koloni berwarna kuning.
Bakteri ini tumbuh cepat pada suhu 37 C tetapi paling baik membentuk pigmen
pada suhu 20-25 C. koloni pada pembenihan padat berbentuk bulat halus,
menonjol dan berkilau membentuk berbagai pigmen. Bakteri ini terdapat pada kulit, selaput lendir, bisul dan luka. Dapat menimbulkan penyakit melalui
kemampuannya berkembang biak dan menyebar luas dalam jaringan Jawetz, 2001.
c. Pseudomonas aeruginosa