32 yaitu makroelemen elemen yang diperlukan dalam jumlah banyak dan
mikroelemen trace element yaitu elemen nutrisi yang diperlukan dalam jumlah sedikit Pratiwi, 2008.
Bahan nutrisi untuk pertumbuhan mikroorganisme terdapat pada media. Media juga dapat digunakan untuk membedakan mikroorganisme dengan
mengetahui habitatnya Pratiwi, 2008. Bermacam-macam media pertumbuhan yaitu:
1. Media sintetik yaitu media yang komponen penyusunnya sudah diketahui,
2. Media kompleks yaitu media yang tersusun dari komponen yang secara kimia
tidak diketahui dan merupakan kebutuhan nutrisi mikroorganisme. 3.
Media selektif adalah media yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme tertentu dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya.
4. Media diferensial digunakan untuk membedakan kelompok mikroorganisme
dan dapat digunakan untuk identifikasi Pratiwi, 2008, Lay, 1996.
2.4.2 Uji aktifitas antimikroba
Uji kepekaaan terhadap obat antimikroba pada dasarnya dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu :
a. Metode dilusi
Cara ini digunakan untuk menentukan KHM kadar hambat minimum dan KBM kadar bunuh minimum dari obat antimikroba. Prinsip dari metode dilusi
adalah sebagai berikut : Menggunakan satu seri tabung reaksi yang diisi media cair dan sejumlah
tertentu sel mikroba yang diuji. Kemudian masing-masing tabung diuji dengan obat yang telah diencerkan secara serial. Seri tabung diinkubasi pada suhu 37
o
C
Universitas Sumatera Utara
33 selama 18-24 jam dan diamati terjadinya kekeruhan pada tabung. Konsentrasi
terendah obat pada tabung yang ditunjukkan dengan hasil biakan yang mulai tampak jernih tidak ada pertumbuhan mikroba adalah KHM dari obat.
Konsentrasi terendah obat pada biakan padat yang ditunjukkan dengan tidak adanya pertumbuhan koloni mikroba adalah KBM dari obat terhadap bakteri uji
Pratiwi, 2008.
b. Metode difusi
Metode yang paling sering digunakan adalah metode difusi agar dengan menggunakan cakram kertas, cakram kaca, pencetak lubang. Prinsip metode ini
adalah mengukur zona hambatan pertumbuhan bakteri yang terjadi akibat difusi zat yang bersifat sebagai antibakteri di dalam media padat melalui pencadang.
Daerah hambatan pertumbuhan bakteri adalah daerah jernih di sekitar cakram. Luas daerah hambatan berbanding lurus dengan aktivitas antibakteri, semakin
kuat daya aktivitas antibakterinya maka semakin luas daerah hambatnya. Metode ini dipengaruhi oleh banyak faktor fisik dan kimia, misalnya: pH, suhu, zat
inhibitor, sifat dari media dan kemampuan difusi, ukuran molekul dan stabilitas dari bahan obat Jawetz et al, 2001.
c. Metode turbidimetri
Ke dalam tabung reaksi ditambahkan 1 ml larutan abtibiotik dan 9 ml inokulum. Diinkubasikan pada suhu 30
o
C selama 3-4 jam. Setelah diinkubasi, ditambahkan 0,5 ml formaldehid. Serapan diukur dengan sperktrofotometer pada
530 nm. Kadar antibiotik ditentukan berdasarkan perbandingan serapannya terhadap serapan standar Wattimena, 1991.
Universitas Sumatera Utara
34 Penetapan aktivitas antibioti secara in vitro selain berguna untuk
penetapan kadar dapat pula digunakan untuk menguji kepekaan suatu antibiotik terhadap mikroba. Kepekaan mikroba terhadap antibiotik dapat dilihat dari
konsentrasi minimum untuk inhibisi oleh suatu antibiotik terhadap mikroba tertentu. Penetapan konsentrasi minimum inhibisi dapat dilakukan dengan
menguji sederetan konsentrasi antibiotik yang dibuat dengan cara pengenceran, metode yang digunakan dapat dengan cara turbidimetri atau difusi agar.
Konsentrasi minimum untuk inhibisi KMI Wattimena, 1991.
2.5 Isolasi Minyak Atsiri