50
4.4 Hasil Ekstraksi
Hasil pengumpulan bunga kecombrang segar sebanyak 10 kg menghasilkan 780 g serbuk simplisia. Serbuk simplisia dimaserasi sebanyak 750 g
diperoleh ekstrak kering setelah di freeze dryer sebanyak 57,106 g.
4.5 Uji aktivitas antibakteri minyak atsiri dan ekstrak etanol bunga
kecombrang
Hasil uji aktivitas antibakteri dari minyak atsiri dan ekstrak etanol terhadap Staphylococcus
epidermidis, Staphylococcus
aureus dan
Pseudomonas aeruginosa ternyata dapat menghambat pertumbuhan, dimana semakin tinggi
konsentrasi minyak atsiri dan ekstrak etanol yang diberikan menghasilkan diameter daerah hambat yang semakin besar, terlihat pada Tabel 3.2 dan 3.3.
Tabel 4.2 Hasil uji aktivitas antibakteri minyak atsiri bunga kecombrang
Keterangan: = hasil rata-rata tiga kali pengukuran
- = tidak ada hambatan
Konsentrasi Minyak atsiri
Diameter daerah hambatan mm Staphylococcus
aureus Staphylococcus
epidermidis Pseudomonas
aeruginosa 100 24,6 25,3 24,4
50 21,4 20,5 23,4
25 15,5 19,1 21,2 12,5 12,6 17,2 12,5
6,25 9,1 10,8 9,2 Blanko -
- -
Universitas Sumatera Utara
51 Gambar 4.1.
Pengukuran diameter hambat minyak atsiri bunga kecombrang
Pada Tabel dan gambar di atas terlihat bahwa pada konsentrasi 100 untuk Staphylococcus epidermidis memberikan diameter hambat tertinggi sebesar
25,3 mm, Staphylococcus aureus 24,6 mm dan Pseudomonas aeruginosa 24,4 mm. Pada konsentrasi 50 untuk Pseudomonas aeruginosa memberikan
diameter hambat tertinggi sebesar 23,4 mm kemudian Staphylococcus aureus 21,4 mm dan Staphylococcus epidermidis 20,5 mm.
Pengujian aktivitas antibakteri dari minyak atsiri terhadap Staphylococcus
aureus 15,5 mm dan Pseudomonas aeruginosa 21,2 mm pada konsentrasi
25, sedangkan Staphylococcus epidermidis 17,2 mm pada konsentrasi 12,5. Hal ini telah memenuhi persyaratan menurut DitJen POM 1995 yaitu sebesar 14
sampai 16 mm. Aktivitas antibakteri dari minyak atsiri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis lebih besar dibandingkan Staphylococcus aureus dan
Pseudomonas aeruginosa.
24,6 21,4
15,5 12,6
9,1 25,3
20,5 19,1
17,2 10,8
24,4 23,4
21,2
12,5 9,2
5 10
15 20
25 30
100 50
25 12,5
6,25 Blanko
D ia
me te
r h amb
at mm
Konsentrasi
Staphylococcus aureus
Staphylococcus epidermidis
Pseudomonas aeruginosa
Universitas Sumatera Utara
52
Tabel 4.3 Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol
bunga kecombrang Konsentrasi
Ekstrak etanol
mgml Diameter daerah hambatan mm
Staphylococcus aureus
Staphylococcus epidermidis
Pseudomonas auroginosa
300 23,0 19,1 20,0
200 20,3 16,6 18,6
100 18,2 15,2 16,5
90 16,1 14,3 14,5 80 14,7 13,2 13,1
70 14,0 12,1 12,6 60 13,3 11,1 11,5
50 12,3 10,1 10,6 40 12,1 9,3
9,7 30 11,3 8,6
8,5 Blanko -
- -
Keterangan:
= hasil rata-rata tiga kali pengukuran -
= tidak ada hambatan Hasil pengujian ekstrak etanol bunga kecombrang memberikan hasil
positif terhadap bakteri Staphylococcus aureus 14,0 mm pada konsentrasi 70 mgml, untuk Staphylococcus epidermidis 14,3 mm dan Pseudomonas
aeruginosa 14,5 mm pada konsentrasi 90 mgml. Aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol terhadap bakteri Staphylococcus aureus lebih besar dibandingkan
Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa. Hasil diameter hambat yang diberikan oleh ekstrak etanol memenuhi persyaratan DitJen POM 1995.
Sedangkan pelarut dimetil sulfoksida yang dipakai pada pengujian antibakteri ekstrak etanol terhadap semua bakteri tidak memberikan daya hambat.
Aktivitas antibakteri ekstrak etanol terhadap ketiga bakteri tersebut dapat disebabkan oleh kandungan kimianya yaitu senyawa triterpenoidsteroid,
Universitas Sumatera Utara
53 flavonoid dan tanin. Ini didukung oleh Agusta, 2000 dan Newall, et al, 1996
menyebutkan bahwa senyawa flavonoid dan tanin dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Beberapa senyawa terpenoid yang
telah diteliti memiliki aktivitas sebagai antibakteri antara lain monoterpenoid linalool, diterpenoid - hardwicklic acid, phytol, triterpenoid saponin dan
triterpenoid glikosida Sukadana et al, 2008; Gunawan et al, 2008.
Gambar 4.2.
Pengukuran diameter hambat dari ekstrak etanol bunga kecombrang
23 20,3
18,2 16,1
14,7 14
13,3 12,3
12,1 11,3
19,1 16,6
15,2 14,3
13,2 12,1
11,1 10,1
9,3 8,6
20 18,6
16,5 14,5
13,1 12,6
11,5 10,6
9,7 8,5
5 10
15 20
25
300 200
100 90
80 70
60 50
40 30
Blanko
Diam eter ham
b at m
m
Konsentrasi mgml
Staphylococcus aureus
Pseudomonas epidermidis
Staphylococcus aeruginosa
Universitas Sumatera Utara
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN