BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Corporate Social Responsibility CSR merupakan suatu konsep bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap lingkungannya khususnya di
tempat mereka melakukan kegiatan usahanya. CSR di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dimana
sifat sukarela dari CSR ditingkatkan menjadi mandatory berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 53PUU-VI2008 mengenai Perkara Permohonan
Pengujian Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan sifat sukarela tersebut menjadi sebuah kewajiban dikarenakan
pengaturan TJSL dengan kewajiban hukum legal obligation lebih mempunyai kepastian hukum jika dibandingkan dengan CSR yang bersifat sukarela
voluntary dan hal demikian di maksudkan agar memiliki daya atur, daya ikat, dan daya dorong bagi perusahaan untuk melaksanakan TJSL.
Di dalam Undang-Undang Pemerintahan Aceh terdapat beberapa ketentuan pokok tentang penanaman modal di Aceh, tanggung jawab sosial dari perusahaan
khususnya yang melakukan kegiatan usaha pertambangan di Aceh diwajibkan untuk menyediakan dana pengembangan masyarakat, hal ini sesuai dengan aturan
yang termaktub dalam pasal 159 Undang-Undang Pemerintahan Aceh yang ayat 1 isinya: “Setiap pelaku usaha pertambangan yang melakukan kegiatan usaha
134
Universitas Sumatera Utara
135
pertambangan di
Aceh berkewajiban
menyiapkan dana
pengembangan masyarakat.” dan dalam ayat 2
menambahkan :”Dana pengembangan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara pemerintah Aceh dan pemerintah kabupatenkota, dan pelaku usaha yang besarnya paling sedikit 1 satu persen dari harga total produksi
yang dijual setiap tahun”. 2. Fase awal keberadaan PT Lafarge Cement Indonesia adalah bernama PT Semen
Andalas Indonesia. Pada Tahun 1980, tercapai kesepakatan Dimana PT LCI dapat memulai persiapan pembangunan pabriknya dengan memberlakukan beberapa hal
kepada masyarakat seperti pembayaran ganti rugi tanah, tanaman dan kebun, memberikan prioritas kepada putra-putra Lhoknga untuk menjadi karyawan
dimana persyaratannya sesuai dengan kebutuhan PT LCI, serta melakukan pembangunan lingkungan. Pada tahun 2008 PT LCI mendapat tekanan yang
cukup besar dari masyarakat. Masyarakat mulai menagih janji-janji PT LCI pada tahun 1980, dari kekisruhan yang cukup panjang lebar itu ada 3 hal yang menjadi
faktor aspek isu yang mendorong terciptanya konflik dalam masyarakat yaitu isu tenaga kerja, isu perusahaan ingkar janji dan isu lingkungan. setelah melakukan
negosiasi yang cukup panjang antara PT LCI dan masyarakat serta komite Bersama Masyarakat yang terbentuk di dalamnya akhirnya muncul kesepakatan
mengenai 4 hal yaitu: Kantor perwakilan bagi masalah-masalah kemasyarakatan di Plant Lhoknga, Memberikan prioritas seleksi dan rekrutmen tenaga kerja dari
masyarakat Loknga dan Leupung., Komitmen Lingkungan Hidup, dan Penguatan
Universitas Sumatera Utara
136
dan Pengembangan Masyarakat denan memberikan dana sebesar 3 milyar per- tahun. tahun 2009, merupakan tahun pertama PT LCI melaksanakan poin-poin
dalam MOU dan pada tahun 2010 PT LCI juga terus meningkatkan program- program CSR melalui empat program yaitu program pendidikan, program
kesehatan, program pengembangan ekonomi dan program sosial keagamaan. implementasi yang telah dilaksanakan, menunjukkan betapa tingginya komitmen
PT LCI terhadap masyarakat sekitar daerah operasionalnya yang merupakan stakeholder utamanya,
3. Dampak internal peng-implementasian CSR oleh perusahaan adalah perusahaan dapat beroperasi dengan normal dan baik serta orang disekitar perusahaan dapat
menerima manfaat dari dampak kebaikan yang perusahaan lakukan. Selain dapat memberikan kenyamanan dalam operasional jalannya perusahaan, PT LCI
merasakan ada perbaikan bargaining posisi dalam masyarakat, dalam arti saat ini ada komentar yang lebih positif artinya sekarang ini tidak ada lagi tekanan
dibawah masyarakat. Sedangkan dampak bagi masyarakat, menimbulkan asumsi yang sangat beragam. Disatu sisi, masyarakat sangat diuntungkan dengan
keberadaan PT LCI di tengah-tengah mereka dengan menerima berbagai bantuan yang dimplementasikan melalui program-program CSR nya. Namun di sisi lain,
pihak masyarakat juga menilai bahwa dengan bantuan yang diberikan PT LCI kepada mereka hal itu masih tidak sepadan kerugian yang diterima masyarakat
terutama mengenai isu tenaga kerja, PT LCI mengingkari janji tahun 1980 dan isu selamatkan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
137
Saran
1. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 53PUU-VI2008 sebenarnya telah mengakhiri perdebatan tentang wajib tidaknya CSR yang harus dilaksanakan oleh
setiap perusahaan, terutama perusahaan yang mengelola sumber daya alam. Di sisi lain pengaturan mengenai tanggung jawab sosial ini juga di atur lebih khusus
dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, namun tetap dirasakan belum sepenuhnya menempatkan rasa keadilan bagi masyarakat,.
Oleh karenanya untuk mendukung investasi, khusunya di Aceh agar Pemerintah Aceh dalam menyusun Rancangan Qanun untuk mengatur lebih jelas dan tegas
mengenai tanggung jawab investor terhadap pelestarian lingkungan dan kewajiban CSR yang harus dilaksanakan.
2. Setelah mengalami tekanan yang cukup berat dan besar dari masyarakat, sudah seharusnya PT LCI lebih berupaya dalam mengoptimalkan kinerjanya agar lebih
tepat guna, tepat sasaran dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
sekitar perusahaan
dan lebih
khusus memperhatikan isu-isu lingkungan dalam hal reklamasi dan rehabilitasi agar
tujuan akhir dapat menciptakan harmonisasi antara kedua belah pihak. Dan bagi masyarakat sendiri, juga tidak terlepas perannya dalam mendukung kelancaran
operasional perusahaan artinya bangaimana masyarakat juga tetap memberikan dukungannya dengan tetap menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan
Universitas Sumatera Utara
138
kondusif bagi kelancaran jalannya kegiatan perusahaan agar tejadi hubungan timbal balik yang seimbang antara masyarakat dan PT LCI.
3. Dampak tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh PT LCI memang menimbulkan asumsi yang beragam, satu sisi masyarakat sangat diuntungkan,
namun sebagian besar sisi masyarakat lainnya merasa bahwa program-porgram yang disalurkan PT LCI kepada masyarakat belum mengakomodir seluruh
keinginan masyarakat Untuk itu, dalam rangka memperkuat hubungan antara PT LCI dan masyarakat agar kiranya terus meningkatkan program tangung jawab
sosialnya, dengan menitik beratkan pada komitmen lingkungan hidup, rekrutmen tenaga kerja serta yang paling penting adalah dengan lebih meng-efisienkan
waktu yang tidak terlalu lama dalam hal menyalurkan dana penguatan dan pengembangan masyarakat serta mensosialisasikan laporan program CSR yang
sudah dijalankan agar masyarakat mengetahui program CSR apa saja yang sudah dilaksanakan setiap tahunnya.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA 1. Buku
Anggusti, Martono,
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan,
Bandung: Book
TerraceLibrary, 2010. Bertens, K,
Etika dan Etiket, Pentingya Sebuah Perbedaan , Yogyakarta: Kanisisu, 1989.
Budiarto, Agus, Kedudukan Hukum Dan Tanggung Jawab Pendiri Perseroan
Terbatas , Bogor: Gahlia Indonesia, 2002. Chandra, I. Robby , “Etika Dunia Bisnis”, Yogyakarta: Kanisius, 1995.
Ermawan, R, Business Ethic , Bandung : CV Alfabeta, 2007. Fuady, Munir, “Doktrin-Doktrin Modern dalam Corporate Law, Eksistensinya dalam
Hukum Indonesia”, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2002. Harahap, M, Yahya , Hukum Perseroan Terbatas , Jakarta : Sinar Grafika, 2009.
Haryono, Sunaryati, C. F. G, Hukum Pembangunan Ekonomi Indonesia, Bandung : Bina Cipta, 1988.
Harris, Freedy dan Anggoro, Teddy, Hukum Perseroan Terbatas Kewajiban
Pemberitahuan Oleh Direksi , Bogor: Ghalia Indonesia, 2010. Keraf, A. Sonny, Etika Bisnis, Yogyakarta :Kanisius, 1998.
Keraf. A Sonny, Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya, Yogyakarta : Kanisuis, 2002.
Koenjtaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1977.
Muis, Abdul, Hukum Persekutuan Dan Perseroan, Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, 2006. Mulhadi, Hukum Perusahaan Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia ,Bogor:
Gahlia Indonesia, 2010.
139
Universitas Sumatera Utara
140
Nugroho, A, Alois, Dari Etika Bisnis Ke Etika Ekobisnis, Jakarta : PT Gramedia Widasarana Indonesia, 2001.
Purba, M. Marisi,
Aspek kutansi Undang-Undang Perseroan Terbatas Suatu Pembahasan Kritis Atas Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang
Perseroan Terbatas , Yogyakarta : Graha Ilmu, 2008. Rahardjo, Satjipto, Ilmu Hukum , Jakarta : PT Citra Aditya Bakti, 2004.
Rahardjo, Handri, Hukum Perusahaan , Yogyakarta : Pustaka Yustisia, 2009. Rudito, Bambang dan Femiola, Melia, “Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan di Indonesia”, Bandung : Rekayasa Sains, 2007. Supramono, Gatot, Kedudukan Perusahaan Sebagai Subjek Dalam Gugatan perdata
di Pengadilan , Jakarta : Rineka Cipta, 2007. Susanto, A. B, A Strategic Management Approach, Jakarta : The Jakarta C.G, 2007.
Tjager, I, Nyoman, et al, Corporate Governance Tantangan dan Kesempatan Bagi Komunitas Bisnis Indonesia , Jakarta : PT Prehalindo, hal 142, uraian
mengenai peranan Good Corporate Governance terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Syahrin, Alvi, Pengaturan Hukum dan Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Pemukiman Berkelanjutan, Medan : Pustaka Bangsa Press, 2003.
Simorangkir, .O.P, Etika : Bisnis, Jabatan dan Perbankan , Jakarta : Rineka Cipta, 2003.
Sumantri, dan Jujun. S, Suria, Filsafat Hukum Suatu Pengantar Populer , Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2002.
Sumarwan, Ujang, Perilaku Konsumen , Bogor : Ghalia Indonesia, 2004. Untung, Budi, Hendrik, Corporate Social responsibility, Jakarta : Sinar Grafika,
2008. Velasques, .G, Manuel , Business Ethic : Concepts and Cares, Pearson Education
Inc, New Jersey, 2002. Wahyudi, Isa dan Azheri, Busyra, Corporate Social Responsibiliy, Prinsip
Pengaturan dan Implementasi, Malang : In-Trans Publishing, 2008.
Universitas Sumatera Utara
141
Widjaja, Gunawan, 150 Tanya Jawab Tentang Perseroan Terbatas, Jakarta : Forum Sahabat, 2008.
Widoyo, Tri, Direksi Perseroan Terbatas Edisi Kedua , Bogor : Gahlia Indonesia,
2008. Yusuf, Adijaya, dan Head, .W, John,
Topik-Topik Mata Kuliah Hukum Ekonomi Dan Kurikulum , Jakarta : Elips, 2002.
Yusuf, Wibisono Membedah Konsep Aplikasi CSR, Gresik : Franco Publishing.
2. Makalah dan Jurnal
Djalil, Sofyan, Kontek Teoritis dan Praktek Corporate Social Responsibility , Jurnal Reformasi Ekonomi Volume 4 Nomor 1 Januari-Desember 2003.
Hasan, Hj. Halyani, “Corporate Social Responsibility : Recent update in Malaysia”, 5
th
, Asian Law Institute Consference, Singapore: National University of Singapore, 22 and 23 May 2008.
Judith, Henningfeld, The ICCA Handbook on Corporate Social Responsibility, John Wileysons Ltd, 2006.
Kotler Philip, and Lee Nancy, Corporate Social Responsibility, New Jersey: John Wiley and sons, Inc, 2005.
Lipton Philip, and Herzberg Abraham, “Understanding Company Law”, Brisbane The Law Company Ltd,1992.
Nasution, Bismar, Diktat Hukum Perusahaan, Program Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.
Nasution, Bismar, Mengkaji Ulang Hukum Sebagai Landasan Pembangunan
Ekonomi, dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap Dalam Ilmu Hukum Ekonomi Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan 17 April
2004,.
Prawikusumo, Soeharto,
Perilaku Bisnis Modern Tinjauan Pada Etika Bisnis- Tanggung Jawab Sosial , Jurnal Hukum Bisnis Volume 22 Nomor 4- Tahun
2003.
Universitas Sumatera Utara