Pelaksanaan CSR oleh PT Lafarge Cement Indonesia Tahun 2009

100 pemantauan kualitas udara dan air serta bekerjasama dengan World Wild Fund dalam membuat erencanaan rehabilitasi lingkungan tambang. 4. PT LCI memperkuat bagian pengembangan tanggung jawab sosialnya dengan menyediakan dana setiap tahunnya sebesar Rp. 3.000.000.000,00 dan merekrut manager CSR guna mengimplementasikan komitmen dalam MOU. D. Penerapan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Corporate Social Responsibility pada PT Lafarge Cement Indonesia terhadap Masyarakat Lhoknga Provinsi Aceh

1. Pelaksanaan CSR oleh PT Lafarge Cement Indonesia Tahun 2009

Demokrasi ekonomi yang bersumber pada nilai Pancasila harus dapat di verifikasi dalam peraturan-peraturan organik guna tercapai tujuan kemakmuran dan keadilan dan juga agar dapat memberdayakan mayarakat lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. sehingga perlu adanya jaminan bagi setiap masyarakat untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 75 Begitu juga beban tanggung jawab sosial perusahaan yang memiliki konsep yang sangat luas yang berhubungan dengan kewajiban perusahaan dalam memaksimalkan kinerjanya untuk berlaku etis kepada masyarakat. Dengan berlaku etis dan mempunyai tanggung jawab sosial, bisnis akan langgeng sehingga akan 75 C. F. G. Sunaryati Haryono, Hukum Pembangunan Ekonomi Indonesia, Bandung, Bina Cipta, 1988, hal 40-43. Universitas Sumatera Utara 101 terjadi hubungan jangka panjang dalam interaksi yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat. 76 Di tahun 2009, merupakan tahun pertama PT LCI melaksanakan poin-poin dalam MOU. implementasi yang telah di laksanakan, menunjukkan betapa tingginya komitmen PT LCI terhadap masyarakat sekitar daerah operasionalnya yang merupakan stakeholder utamanya, di antaranya adalah: 77 1. Komitmen Manajemen PT LCI PT LCI guna mempermudah operasionalnya, telah menempatkan kantor- kantor terkait dengan isu-isu masyarakat di Plant Lhoknga. Kantor representatif tersebut adalah bagian keuangan, personalia, pembelian, produksi dan tanggung jawab sosialnya dan berada langsung di bawah koordinasi Manager Pabrik. Fungsi kantor pusat di Medan hanyalah untuk koordinasi dan konsolidasi internal dan mendukung operasional Piant Lhoknga. 2. Komitmen Memberikan Prioritas Tenaga Kerja Menanggapi permasalahan mengenai prioritas terhadap masyarakat lokal untuk dipekerjakan sebagai karyawan perusahaan sebenarnya terdapat kesalahpahaman dalam memaknai kata prioritas. Sebagian stakeholdernya memaknai kata prioritas adalah kewajiban perusahaan untuk menerima mereka apa adanya untuk bekerja sebagai karyawan PT LCI. Padahal sudah jelas bahwa maksud dari prioritas 76 Soeharto Prawirokusumo, Perilaku Bisnis Moder Tinjauan Pada Etika Bisnis-Tanggung Jawab Sosial, Jurnal Hukum Bisnis, Volume 22 No.4 Tahun 2003, hal 3. 77 Laporan CSR PT Lafarge Cement Indonesia Tahun 2009 Universitas Sumatera Utara 102 adalah memberikan kesempatan pertama untuk dua kecamatan yakni Lhoknga dan Leupung sebelum kesempatan tersebut diberikan diluar dua kecamatan ini Proses perekrutan tenaga kerja di PT LCI dilaksanakan dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat yang ada di Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung. Adapun implementasi yang telah dilaksanakan adalah : a. Setiap lowongan pekerjaan untuk Plant Lhoknga selalu di informasikan secara formal kepada Otoritas Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung secara terbuka dan tetap memperhatikan prinsip-prinsip distribusi informasi. b. Setiap proses seleksi untuk lowongan kerja di laksanakan secara adil berdasarkan ujian tertulis, wawancara dan uji kesehatan di mana semuanya berdasarkan prosedur dan kebijakan perusahaan. Setiap hasil ujian selalu diinformasikan kepada Otoritas Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung. c. Melaksanakan program fresh graduate untuk kecamatan Lhoknga dan Leupung bekerjasama dengan Universitas Syah Kuala Banda Aceh. Dalam proses ini terjaring 11 orang peserta di mana mereka sebelum bekerja dimagangkan di Institut Semen Beton. Indonesia, ISBI dan praktek di beberapa Perusahaan Semen di Indonesia. Sekarang mereka telah bekerja dan menjadi karyawan tetap PT LCI. d. Memberikan input dan saran kepada semua kontraktor PT LCI untuk memprioritaskan dan mencari tenaga kerja yang berasal dari Lhoknga dan Leupung. Hai ini telah dilaksanakan oleh semua kontraktor PT LCI dengan melibatkan tenaga kerja lokal. Universitas Sumatera Utara 103 Tahun 2009, tercatat jumlah karyawan PT LCI adalah 433 orang dimana terdiri dari 261 orang karyawan tetap dan 172 orang karyawan kasual. Dari jumlah tersebut 56 berasal dari Lhoknga dan Leupung, 32 berasal dari Aceh, 9 dari luar Aceh dan 3 merupakan tenaga kerja asing. Gambar 3. Diagram Persentase Karyawan PT LCI Tahun 2009 Persentase tersebut di atas rnenunjukkan bahwa PT LCI dari formasi tenaga kerjanya telah mengakomodir kebutuhan lokal yaitu Aceh secara keseluruhan. Ini dapat di lihat dari persentasenya yaitu 88 berasal dari Aceh dan hanya 12 berasal dari luar Aceh. Sementara dalam dokumen AM DAL PT LCI, kebutuhan tenaga kerja keseluruhan untuk menjalankan pabrik.hanya berjumlah 198 orang dengan spesifikasi keterampilan. Yang cukup tinggi untuk operasional pabrik. Namun PT LCI akan tetap melakukan yang terbaik melalui program tanggung jawab sosialnya untuk meningkatkan kapasitas pendidikan masyarakat Lhoknga dan Leupung sehingga kedepan masyarakat yang ada di dua kecamatan ini tidak hanya terfokus mencari peluang untuk bekerja di pabrik tetapi dapat menjadi pekerja mandiri atau bekerja di perusahaan-perusahaan besar lainnya. Universitas Sumatera Utara 104 3. Komitmen Lingkungan Hidup PT LCI dalam melaksanakan operasionalnya selalu fokus untuk tetap ramah terhadap lingkungan. Pada fase rekonstruksi dan persiapan operasionalnya, PT LCI telah melaksanakan beberapa kegiatan yaitu: a. Menjalankan semua kewajibannya dalam lingkungan hidup berdasarkan undang- undang yang berlaku, termasuk kewajiban untuk menjalankan reklamasi dan rehabilitasi, pembuangan limbah berdasarkan mekanisme yang telah ditentukan. b. Menyelasaikan dokumen Analisa Dampak Lingkungan AMDAL termasuk di dalamnya Rencana Pengelolaan Lingkungan dan mengimformasikan dokumen AMDAL kepada otoritas Kecamatan Lhoknga dan Leupung secara formal dan Rencana Pengelolaan Lingkungan guna mengurangi dampak terhadap lingkungan. c. Menginformasikan secara formal kepada masyarakat melalui pihak Kecamatan dan Kemukiman perihal aktifitas pabrik yang di indentifikasi dapat mengganggu lingkungan, seperti proses uji coba peralatan, dan aktifitas peledakan untuk pengambilan bahan tambang di quari PT LCI. d. Bekerjasama dengan WWF guna membuat rencana rehabilitasi quari. e. Melakukan 3 kali kegiatan pemantauan kualitas udara Juni, September, Desember dengan mengambil lokasi sampling di 8 titik yaitu di clinker silo, packing plant, daerah bangunan raw mill, pintu utama pabrik, pantai rekreasi, SMP Lhoknga, Desa Naga Umbang dan simpang Ajun Jeumpet di mana untuk gas toxic masih berada di bawah baku mutu yang disyaratkan, hanya konsentrasi Universitas Sumatera Utara 105 debu khususnya di dalam lokasi pabrik sedikit berada di atas baku mutu. di karenakan pada saat kegiatan pemantauan berlangsung tingginya mobilitas kendaran hilir mudik di sekitar lokasi pemantauan di tambah lagi kondisi jalan yang masih belum pada tahap pengerasan aspalbeton. f. Melakukan 3 kali kegiatan Pemantauan kualitas Air Juni, September, Desember dengan mengambil lokasi sampling di 7 titik yaitu Sumur bor di dalam pabrik sumber air untuk pabrik, saluran air pembuangan di samping kantor sekuriti air buangan dari kantor, pelabuhan, pantai rekreasi yaitu jarak sekitar 100 m dari saluran air buangan pabrik, Krueng Raba, sumur warga yang terdekat dengan pabrik Desa Naga umbang dan Krueng Sarah Sumber air untuk pabrik. Dari hasil uji kualitas air yang telah dilakukan, semua parameter masih berada di bawah batas baku mutu yang disyaratkan. Tentunya tidak hanya berhenti sampai disitu, PT LCI akan terus berkomitmen terhadap lingkungan dengan berusaha menjalankan rekomendasi yang ada dalam dokumen AMDAL pada fase rekonstruksi dan saat produksi dimulai. 4. Komitmen Penguatan dan Pengembangan Masyarakat Berdasarkan perjanjian bersama dengan masyarakat Kecamatan Lhoknga Kecamatan Leupung tanggal 13 Desember 2008, program penguatan dan pengembangan masyarakat harus berfokus pada Pendidikan, Kesehatan, Pengembangan Ekonomi dan Sosial Keagamaan. Adapun kategori program meliputi pemberian manfaat yang berdampak luas bagi masyarakat Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung, bersifat jangka panjang dan berkelanjutan dan memberikan dampak yang seimbang bagi masing-masing Universitas Sumatera Utara 106 masyarakat di Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung. Dalam pelaksanaannya PT LCI akan menyediakan dana pengembangan masyarakat sebesar Rp 3 Milyar per tahun yang akan dikelola oleh Departemen CSR- yang berkordinasi dengan Komite Bersama yang dibentuk oleh Otoritas Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung dan bertujuan untuk pengembangan masyarakat Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung. Dalam proses implementasinya ternyata komite yang dimaksud tidak dapat terbentuk dikarenakan belum adanya kesepakatan internal di Kecamatan Lhoknga, sementara di Kecamatan Leupung walaupun telah terbentuk tetapi tidak berfurigsi maksimal. Dilain sisi proposal yang diterima PT LCI dari masyarakat cukup banyak. Tercatat di tahun 2009 sebanyak sekitar 300 proposal telah diterima. Umumnya proposal tersebut bersifat permintaan donasi, dan permintaan modal usaha. Untuk proposal yang berasal dari luar Lhoknga dan Leupung semuanya ditolak kecuali dukungan yang bersifat sangat penting. dari stakeholder PT LCI, seperti pemerintah. Untuk mengakomodir semua proposal tersebut, PT LCI telah memberikan informasi secara formal mengingatkan pihak otoritas Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan- Leupung untuk segera membentuk komite dan segera menjalankan.program ini. Hanya saja sampai akhir April 2009 belum juga terbentuk maka sebagai bentuk komitmen PT LCI terhadap masyarakat maka melalui bagian CSRnya PT LCI mulai menjalankan program pengembangan masyarakatnya. Semua proposal yang masuk kemudian dianalisa dan didesign ulang oleh bagian CSR untuk memenuhi kriteria program yang telah ditetapkan, kemudian diimplementasikan dengan beberapa cara yaitu melalui pihak ke tiga seperti NGOLSM atau organisasi kemasyarakatan, dilaksanakan-oleh masyarakat dan dilaksanakan oleh departemen CSR PT Universitas Sumatera Utara 107 LCI. Bagi proposal. yang tidak masuk dalam kriteria program, langsung ditolak dengan diinformasikan secara formal kepada pengirimnya. Adapun program-program tersebut adalah sebagai berikut: 78

1. Program Pendidikan