Dampak CSR Bagi Masyarakat Eksternal

126 Mengenai manfaat terhadap PT LCI, selain dapat memberikan kenyamanan dalam operasional jalannya perusahaan, PT LCI merasakan ada perbaikan bargaining posisi dalam masyarakat dalam arti jika sebelumnya beredar kabar bahwa perusahaan tidak perduli dengan masyarakat sekitar, tetapi saat ini ada komentar yang lebih positif artinya sekarang ini tidak ada lagi tekanan dibawah masyarakat. 90

B. Dampak CSR Bagi Masyarakat Eksternal

Peran serta masyarakat terutama komunitas lokal sangat menentukan dalam upaya perusahaan memperoleh rasa aman dan kelancaran dalam berusaha. Peran serta mereka merupakan salah satu kunci sukses dalam penerapan program CSR. Berdasarkan pendekatan tersebut, masyarakat sekitar perusahaan merupakan salah satu pemangku kepentingan yang sah dari perseroan, yang semestinya memainkan peran dalam mendukung keberhasilan program CSR regulasi yang berimbang antara aktor-aktor CSR salah satunya adalah masyarakat, sangat penting ditegaskan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 91 1. Peran masyarakat terutama komunitas lokal sangat menentukan dalam upaya perusahaan memperoleh rasa aman dan kelancaran dalam berusaha. Peran serta masyarakat setempat merupakan salah satu kunci sukses dalam penerapan program CSR. Bentuk peran serta masyarakat yang diharapkan dalam 90 Wawancara dengan narasumber, Saifuddin A. Rasyid, Community Development Coordinator PT Lafarge Cement Indonesia, Tanggal 29 Mei 2011. 91 Martono Anggusti, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Bandung, Book TerraceLibrary, 2010, hal 94. Universitas Sumatera Utara 127 pelaksanaan program CSR antara lain adalah memberikan informasi, saran dan masukan atau pendapat untuk menentukan program CSR yang akan dilakukan. Di samping itu adanya partisipasi aktif dari komunitas dalam setiap pelaksanaan program CSR juga sangat di perlukan. Komunitas lokal adalah warga yang bermukim di sekitar aset perusahaan. Mereka harus dipandang sebagai satu kesatuan dengan perusahaan yang dapat memberikan manfaaat timbal balik. 2. Perusahaan akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh masyarakat, terutama masyarakat setempat yang juga akan menerima manfaat dari keberadaan perusahaan tersebut secara lamban laun, karenan perusahaan mempunyai tingkat tumbuh seperti tanaman yang baru ditanam, memerlukan perhatian dan waktu perawatan hingga dapat hidup sendiri. Masyarakat dapat melakukan kerjasama berbentuk mitra dan permohonan dalam program bina lingkungan dari perusahaan sehingga masyarakat bukan sebagai beban tetapi sebagai mitra kerja atau asset. 3. Masyarakat harus mempunyai pengertian dari apa arti sebenarnya dari CSR, sehingg apabila adanya program CSR yang dilakukan oleh perusahaan, tepat sasaran dan dana yang di kucurkan oleh perusahaan untuk program CSR juga benar-benar bermanfaat bagi perkembangan masyarakat sektar perusahaan yang dalam jangka panjang akan menjadi mitra usaha perusahaan. 4. Upaya menciptakan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara perusahaan dengan masyarakat harus diupayakan secara timal balik, bukan hanya menyerahkannya kepada perusahaan. Untuk itu pada sisi masyarakat diperlukan sikap menghargai dan bekerjasama dengan perusahaan, antara lain : Universitas Sumatera Utara 128 a. mengerti akan tahapan-tahapan dan kemapanan kondisi perusahaan. b. mendahulukan kepentinan perusahaan daripada kepentingan pribadi. c. memberikan informasi atas masalah yang dapat merugikan masyarakat. d. mendahulukan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi. e. bersedia ikut aktif dalam program program training peningkatan kemampuan diri. 5. Dalam perkembangan perusahaan memerlukan situasi yang kondusif, sehingga perusahaan dapat memusatkan perhatiannya pada pertumbuhan perusahaan tersebut, sehingga tujuan investasi dalam mencapai laba sebesar-besarnya dan dapat dipertanggungjawabkan kepada shareholder dan stakeholder akan tercapai dalam waktu yang direncanakan. Menurut keterangan dari Keuchik Desa Lamgaboh, berdasarkan laporan PT LCI setiap tahunnya menyediakan dana sebesar 3 milyar untuk dua kecamatan yaitu Lhoknga dan Leupung yang dikelola oleh Komite Bersama yang digunakan untuk dana program kesehatan, UKM-UKM dan koperasi, termasuk juga pembuatan lampu jalan menuju PT LCI dan untuk tahun 2010 PT LCI memberikan bantuan langsung kepada desa-desa sebesar Rp. 15.000.000,00per desa, dan untuk kami pergunakan dana tersebut untuk membuat pagar kantor desa, dan hanya itu yang terlihat. 92 Salah seorang warga Desa Lamkruet menambahkan ia menganggap bahwa program-program lainnya hanya sekedar di katakan saja, dan saya sendiri tidak begitu paham mengenai manajemen PT LCI dalam mengelola dana CSR tersebut. Seperti 92 wawancara dengan Razali, Keuchik Desa Lamgaboh, Tanggal 13 September 2011. Universitas Sumatera Utara 129 dibentuknya Komite Bersama, pada akhirnya dana CSR itu di kelola oleh mereka dan tidak di serahkan kepada masyarakat. Komite ini baru terbentuk setahun dan untuk tahun pertama berjalannya program CSR masih belum maksimal dan pengolahan dana tersebut masih belum jelas. Memang di satu sisi ada manfaatnya seperti pemberian bantuan kepada koperasi yang nantinya koperasi tersebut memberi pinjaman kepada warga yang menjalankan usaha tertentu namun di sisi lain terkadang juga kurang bermanfaat sebagai contoh di berikan mesin pengolahan sampah yang saat ini mesin tersebut sudah terbengkalai karena pengelolaan oleh Keuchik nya tidak ada. 93 Anggota Komite Masyarakat Bersatu Lhoknga-Leupung mengatakan, jika pengucuran dana dilakukan dengan menggunakan metode pengajuan dalam bentuk proposal-proposal dari masyarakat dan untuk kemudian baru di realisasikan dalam bentuk program-program, hal ini di pandang sama sekali tidak efektif. Faktor utamanya disebabkan karenan kemampuan dari masing-masing pihak yang mengajukan proposal tersebut berbeda-beda dan kebanyakan dari warga masyarakat sulit menyalurkan ide mereka jika harus dibuat dalam bentuk proposal. 94 Artinya dari sisi positif dan negatif kepada masyarakat pasti ada, seperti bantuan 3 milyar yang terbagi dalam persentase tertentu untuk biaya pendidikan, kesehatan, untuk agama sosial dan budaya serta pengembangan ekonomi masyarakat. Untuk tahun 2009 dana tersebut tidak habis dan masuk ke tahun 2010 dan dana tahun 93 Wawancara dengan Zuhri. Z, Warga Desa Lamkruet, Tanggal 13 September 2011 94 wawancara dengan Raihal Fajri, Sekretaris Komite Bersatu Kecamatan Lhoknga-Leupung, Pada Tanggal 2o Maret 2011. Universitas Sumatera Utara 130 2010 juga masih tersisa yang saat ini sedang di upayakan khusus untuk mukim Lhoknga, sedangkan untuk tahun 2011 belum di kucurkan dana sama sekali. Dari masyarakat tetap banyak proposal yang dimasukkan dan ini hampir memasuki tahun 2012, apabila dana tahun 2011 tidak dicairkan maka kami membuat kesepakatan dengan PT LCI bahwa dana yang belum di cairkan tersebut tidak boleh hangus dan tidak boleh dikembalikan ke perusahaan. Hari ini timbul tanda tanya, mengapa dari dulu PT LCI tidak pernah membantu? sedangkan pihak perusahaan menjawab kami pernah membantu. Artinya pihak perusahaan seperti merasakan dilematis dengan masyarakat. Namun pihak masyarakat tetap bertanya di mana bukti perusahaan pernah membantu? seperti kita punya tempat ibadah tetapi tidak pernah dibantu, kita punya puskesmas juga tidak pernah dibantu dan sekolah pun tidak dibantu. Perusahaan tetap berkomitmen mengatakan bahwa perusahaan setiap saat membantu, dan apakah ada permainan tokoh masyarakat dahulu, hal tersebut yang menjadi tanda tanya. Saat ini yang menjadi masalah adalah mengenai pembakaran batu bara di mana terjadi terbakarnya batu bara sehingga mengeluarkan bau busuk, dan kami pernah meminta kompensasi dari PT LCI untuk masyarakat sekitar yang terkena imbas polusi tersebut. 95 Lain halnya dengan keterangan dari Keuchik Lampaya bahwa keberadaan pabrik semen telah itu telah pembangunan mesjid dengan memberikan bantuan sebesar Rp. 200.000.000,00, untuk 28 desa di Lhoknga memperoleh bantuan Rp. 95 Wawancara dengan Tgk. M. Fauzi, Imeum Mukim Lhoknga, Pada Tanggal 13 September 2011. Universitas Sumatera Utara 131 15.000.000,00per desa dan jika ada acara dari tiap desa seperti acara bola dan acara voli semuanya mendapat bantuan dari PT LCI artinya sangat besar manfaat dari keberadaan pabrik tersebut. Walaupun jika bertanya kepada tokoh lainnya yang menganggap keberadaan PT LCI itu tidak bermanfaat karena menimbulkan bahaya kekeringan dan polusi dan sebagainya, padahal kita mengetahui bahwa pabrik semen ini pada masa belanda sudah dibuat dan tidak ada yang menyebabkan kematian pada orang. Semuanya ada untung dan ruginya, dan bagi saya keberadaan PT LCI itu sangat menguntungkan seperti di beri hewan untuk kurban, di berikan bantuan untuk sunatan anak-anak, di berikan bantuan baju dan pemberdayaan KB. 96 Anggota Komite Bersama memberi penjelasan lebih lanjut bahwa PT LCI menyuruh masyarakat untuk membentuk forum Komite yang baru untuk menjalakan program dana CSR 3 milyar dan komite bersama ini di bentuk dipertengahan tahun 2010 sedangkan pada tahun 2009, dana CSR masih dikelola oleh PT LCI dan setelah 2011 jika ada kelebihan dana maka akan di kembalikan lagi kepada PT LCI. Dana 2010 sendiri baru di realisasi pada tahun 2011 karena terlambat terbentuk komite dan dana juga terlambat diturukan oleh PT LCI, kemungkinan dana 2011 akan dikeluarkan pada 2012 dan untuk laporannya baru bisa diketahui pada 2012 dikarenakan dana CSR itu tidak di pegang langsung oleh Komite Bersama ini. Seperti misalnya kami telah membuat program di awal bulan 10 dengan menghabiskan biaya sebesar 3 milyar tetapi uang itu tidak di keluarkan sekaligus namun dikeluarkan secara bertahap dan jika seperti itu mekanismenya maka bagaimana jika ingin kita 96 Wawancara dengan Nasruddin. AR, Keuchik Desa Lampaya, Pada Tanggal 13 September 2011. Universitas Sumatera Utara 132 habiskan, dan jika kitan ingin meminta lagi maka kita harus menunggu 3 bulan lagi akhirnya baru 2011 dicairkan. Jadi jangan berfikir nilai nominal 3 milyar itu banyak sekali dan tida bisa di habiskan melainkan keterlambatan pencairan yang menyebabkan dana itu tidak bisa dipergunakan secara maksimal. Sebenarnya jika melihat pengeluaran dana 2009, 2010 dan 2011 itu memang sudah dikeluarkan di 2011 artinya anggarannya sudah terbuang untuk tahun ini tetapi masalahnya terkait dengan instalasi air di Kecamatan Leupung yang dulunya sebenarnya anggaran dana nya tidak masuk kedalam dana CSR yang 3 milyar, namun sekarang ini sudah dimasukkan kedalam dana CSR sehingga pihak PT LCI menjawab bahwa dana CSR untuk 2011 sudah dikeluarkan tetapi bukan ke Lhoknga tetapi ke Leupung, dan masyarakat tidak tahu hal tersebut dan itu yang menjadi persoalan hari ini. Jadi begitu ada laporan bahwa sudah di cairkan dana CSR 2011 sebesar 2,5 milyar tetapi terpusat pada kecamatan Leupung semua. 97 Mantan juru bicara Komite Masyarakat Bersatu Lhoknga-Leupung menyimpulkan bahwa tuntutan masyarakat sebenarnya bukan dana sebesar 3 milyar, tetapi adalah tigal hal, Pertama: selamatkan lingkungan karena itu merupakan hajat hidup semua masyarakat Lhoknga dan Banda Aceh kalaupun mereka tetap beroperasi mekanisme yang diatur dalam undang-undang terkait dengan melindungi sumber mata air dan melindungi lingkungan sekitar itu harus dimplementasikan, Kedua karena semangat investasi membuka lapangan kerja, apa yang diterjemahkan PT LCI akan hal itu artinya bagaimana ia menyerap tenaga kerja lokal walaupun secara kompetense mereka tidak mampu tetapi PT LCI harus bertanggung jawab dalam 97 Wawancara dengan Aidil Adhari, Anggota Komite Bersama Pengembangan Masyarakat Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Leupung. Universitas Sumatera Utara 133 memberikan training dan bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja untuk melatih masyarakat lokal, saya kira jika semua orang di beri kesempatan dan dilatih pasti bisa dan yang Ketiga kami meminta kantor pusat PT LCI harus dipindahkan ke Lhoknga atau ke Aceh tidak di Medan lagi, artinya investasi yang dilaksanakan di Aceh tidak Medan yang merasakan hasil karena proses pajak dan segala macam Aceh Besar hanya mendapat pajak Galian C dan pajak-pajak sederhana dan untuk pajak-pajak lebih besar tidak masuk ke Aceh karena kantor pusat berada di Medan. Sebenarnya kami meminta dana sebesar 3 dari total produksi mereka untuk dikeluarkan bagi lingkungan mengganti kerugian yang telah mengalami kerusakan selama sekian tahun. Artinya tetap tidak sepadan bantuan mereka berikan dengan kerusakan yang dirasakan masyarakat, sebagai contoh sumber air dari Kecamatan Leupung yang digunakan oleh PT LCI apakah itu cuma-cuma atau harus dibeli? seharunya mereka harus membayar kepada masyarakat Leupung tidak dengan memberikan 3 milyar. 3 milyar ini ranah CSR sedangkan air adalah ranah produksi termasuk bisnis tetapi PT LCI menggunakan pendekatan CSR untuk kepentingan bisnis mereka dan itu yang tidak kita setujui. Seharunya PT LCI harus membeli air dari masyarakat katakanlah Rp. 10Liter dan untuk satu hari berapa kubik air yang mereka butuhkan dan itu uang yang harus mereka ganti dan mungkin bisa digunakan untuk reklamasi, memperbaiki atau restorasi atas apa yang mereka jadikan sumber untuk mesin mereka. Undang- undang mengenai reklamasi jelas mengatur bahwa setiap mengambil sumber daya lain yang sifatnya menambang di gali itu harus jelas berapa biaya talangan untuk memperbaiki itu dan proses reklamasi harus segera dilakukan. 98 98 Wawanara dengan Juru Bicara Komite Masyarakat Bersatu, M. Yulfan SH, tanggal 28 September 2011. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN