Gambaran Umum PT Lafarge Cement Indonesia

76

BAB III PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY OLEH PT. LAFARGE CEMENT INDONESIA TERHADAP MASYARAKAT LHOKNGA PROVINSI ACEH

A. Gambaran Umum PT Lafarge Cement Indonesia

Fase awal keberadaan PT Lafarge Cement Indonesia adalah bernama PT Semen Andalas Indonesia. Sekitar 99 persen saham PT SAI dimiliki Lafarge, dimana pada tahun 1980-an begitu sulit untuk mendapatkan ijin dari masyarakat guna mendirikan pabrik dan mendapatkan pembebasan tanah. Hal ini di sebabkan karena masyarakat Lhoknga pada saat itu umumnya berada pada kondisi sejahtera disebabkan harga cengkeh yang cukup tinggi. Tetapi dengan proses negosiasi yang cukup baik akhirnya pada Mei 1980, tercapai kesepakatan di mana PT LCI dapat memulai persiapan pembangunan pabriknya dengan melakukan beberapa hal seperti pembayaran ganti rugi tanah, tanaman dan kebun, memberikan prioritas kepada putra-putra Lhoknga untuk menjadi karyawan di mana persyaratannya sesuai dengan kebutuhan PT LCI, melakukan pembangunan lingkungan seperti pembangunan mesjid, pusat kesehatan masyarakat dan sekolah sesuai dengan anggaran yang tersedia, serta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bermitra dengan PT LCI melalui beberapa jenis usaha seperti distributor semen, pengadaan material bangunan, jasa pengangkutan, jasa boga, agen perjalanan, pariwisata dan lainnya. 63 63 Laporan CSR PT Lafarge Cement Indonesia Tahun 2009, ”Program Tanggung Jawab Sosial dari Waktu Kewaktu Tahun 1980-1990”, hal 1. 75 Universitas Sumatera Utara 76 Dengan adanya kesepakatan ini, maka terjadilah pembebasan tanah dan ijin dari masarakat untuk membangun pabrik. Selain itu juga pada tahun yang sama harga cengkeh juga jatuh secara nasional dan menyebabkan banya petani cengkeh yang berada di Aceh gulung tikar, termasuk yang ada di Lhoknga. Melihat kondisi ini, dan bersamanya pula pembangunan pabrik maka PT LCI memulai dengan proses pemberdayaan masyarakat lokal dengan memberikan prioritas utama bagi masyarakat Lhoknga untuk di latih dan di tempatkan sebagai karyawan pabrik. Tidak hanya berhenti sampai di sini, donasinya pun di berikan dalam rangka membangun rumah- rumah ibadah maupun sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas beragama dan pendidikan masyarakat. 64 Pada tanggal 26 Desember 2004, tsunami meluluhlantakkan Aceh termasuk di dalamnya fasilitas parik PT LCI dan perumahan karyawannya yang berlokasi di Kecamatan Lhoknga. Tercatat 137 orang karyawan tetap dan 45 orang karyawan kasual PT LCI meninggal dan hilang pada musibah tersebut. Dalam masa sulit ini grup Lafarge memutuskan untuk kembali membangun pabrik di Lhoknga guna melanjutkan produksi semennya dan membantu proses rehabilitasi Aceh paska tsunami. Di tahun 2005 pembangunan rekontruksi pabrik dimulai kembali di Lhoknga Aceh Besar. Proses rekontruksi yang dilakukan ternyata tidak mudah, karena selain harus melakukan proses domisili bangunan sisa-sisa bencana, juga terjadi perubahan sosial signifikan paska tsunami dan konflik terhadap masyarakat Aceh, terkhusus di 64 Ibid , hal 1. Universitas Sumatera Utara 77 Kecamatan Lhoknga yang menyebabkan PT LCI harus mengeluarkan banyak energi dalam menyelesaikan isu-isu sosial yang timbul dari stakeholdernya. Tahun 2007 PT LCI mengaktifkan kembali pabrik pengantongan semennya dengan mengimpor semen dari Group Lafarge Malaysia dan di packing dengan Brand Semen Andalas Indonesia. Hal ini bertujuan selain untuk menjaga pasar Semen Andalas Indonesia juga untuk kebutuhan rekontruksi pembangunan paska tsunami di Aceh. Di sisi lain, masuknya LSM-LSM Nasional dan Internasional yang melaksanakan dukungan emergensi paska tsunami dengan berbagai macam kemudahan dalam mendapatkan donasi telah membawa persegeran nilai-nilai sosial budaya dan menciptakan ketergantungan yang luar biasa dan perubahan ini berdampak pada keberadaan PT LCI yang merupakan satu-satunya perusahaan asing dikawasan tersebut. 65 dan hal ini telah diantisipasi oleh PT LCI melalui kegiatan pengembangan masyarakat, namun kondisi daerah yang memang belum begitu pulih menyebabkan penanganan berbagai permasalahan lebih dititik beratkan pada penyelesaian berjangka pendek sehinnga terdapay beberapa masalah yang belum terselesaikan secara baik dan optimal antara PT LCI khususnya dengan masyarakat Lhoknga. 65 Ibid, hal 2. Universitas Sumatera Utara

B. Struktur Organisasi PT Lafarge Cement Indonesia