Keaslian Penelitian Kerangka Teori dan Konsepsi 1.

22 b. Sebagai informasi bagi praktisi bisnis para pelaku usaha, pemegang saham dan komisaris bahkan investor untuk memahami pengaturan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan serta melaksanakannya sebagai kepedulian dan komitmen dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. c. Memberikan pemahaman yang dianggap tepat bagi masyarakat agar memahami peran dan tanggung jawabnya dalam pencapaian peran dan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan bagi perusahaan perseroan terbatas. d. Sebagai bahan kajian bagi para akademisi untuk pengembangan lebih lanjut mengenai hal-hal tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan ke arah yang lebih baik. e. Sebagai informasi dan rujukan bagi aktivis LSMNGO, masyarakat umum dan stakeholders lainnya sehingga mampu bersikap sebagai informan, promotor sekaligus pengontrol perkembangan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuran terhadap judul penelitian tesis yang ada pada Program Magister Kenotariatan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara ditemukan sedikitnya 2 dua judul tesis terkait tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan yaitu : 1 Tesis atas nama Edi Syahputra dengan judul Universitas Sumatera Utara 23 Impelemntasi Corporate Social Responsibility CSR pada masyarakat Lingkungan PTPN IV dan 2 Tesis atas nama Martono Anggusti dengan judul Hak Perseroan dan Tanggung Jawab Masyarakat dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Tesis ini berbeda dengan tesis tersebut diatas, tesis pertama, lebih mengarah pada penerapan konsep CSR terhadap BUMN dalam Bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di Lingkungan PT Perkebunan Nusantara IV persero. Sementara tesis yang kedua lebih menfokuskan pada Analisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas serta Manfaatnya bagi Pemerintah, Masyarakat dan Perusahaan.

F. Kerangka Teori dan Konsepsi 1.

Kerangka Teori Tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawabnya terhadap masyarakat di luar tanggung jawab ekonomis. Tanggung jawab sosial perusahaan dimaksudkan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan demi suatu tujuan sosial dengan tidak memperhitungkan untung atau rugi ekonomis. Corporate Social Responsibility CSR pada prinsipnya merupakan bentuk kerjasama antara perusahaan tidak hanya perseroan terbatas dengan segala sesuatu atau segala hal stakeholders yang secara langsung maupun tidak langsung berinteraksi dengan perusahaan tersebut untuk tetap menjamin keberadaan dan kelangsungan usaha suistainability perusahaan tersebut. Pengertian tersebut pada dasarnya memiliki konsep yang serupa dengan definisi tanggung jawab sosial dan Universitas Sumatera Utara 24 lingkungan yang di definisikan sebagai komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya. Oleh karenanya, untuk melihat relevansi CSR dalam bisnis, sebuah teori atau aliran etika yang punya relevansi kuat untuk dunia bisnis adalah teori utilitarianisme. Dalam dunia ilmu, teori menempati kedudukan yang penting sebagai sarana untuk merangkum serta memahami masalah secara lebih baik. Hal-hal yang semula tampak tersebar dan berdiri sendiri bisa disatukan dan di tunjuk kaitannya satu sama lain secara bermakna. Teori memberikan penjelasan mengenai cara mengorganisasikan dan mensistematisasikan masalah yang di bicarakannya. 15 Kerangka teori tesis ini menggunakan teori utilitas utilitarisme yang di pelopori oleh Jeremy Bentham dan selanjutnya dikembangkan oleh John Stuart Mill. Utilitarisme disebut lagi suatu teologis dari kata Yunani telos=tujuan, sebab menurut teori ini kualitas etis suatu perbuatan diperoleh dengan dicapainya tujuan perbuatan. Perbuatan yang memang bermaksud baik tetapi tidak menghasilkan apa- apa, menurut utilitarisme tidak pantas disebut baik. Teori utilitas merupakan pengambilan keputusan etika dengan pertimbangan manfaat terbesar bagi banyak pihak sebagai hasil akhirnya The greatest good for the greatest number artinya bahwa hal ini benar di definisikan sebagai hal yang memaksimalisasi apa yang baik 15 Satjipto Rahardjo, “Ilmu Hukum”, Jakarta, PT Citra Aditya Bakti, 2004, hal 47. Universitas Sumatera Utara 25 dan meminimalisir apa yang berbahaya bagi kebanyakan orang, semakin bermanfaat pada semakin banyak orang, maka perbuatan itu semakin etis. Dasar moral dari perbuatan hukum ini bertahan paling lama dan relatif paling banyak digunakan. Utilitarianism dari kata utilities berarti manfaat sering disebut pula dengan aliran konsekuensialisme karena sangat berpotensi pada hasil perbuatan. 16 Utilitarisme sangat menekankan pada pentingnya konsekuensi perbuatan dalam menilai baik buruknya. Kualitas moral suatu perbuatan baik buruknya tergantung pada konsekuensi atau akibat yang dibawakan olehnya. Jika suatu perbuatan mengakibatkan manfaat paling besar, artinya paling memajukan kemakmuran, kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat, maka perbuatan itu adalah baik. Sebaliknya, jika perbuatan membawa lebih banyak kerugian dari pada manfaat, perbuatan itu harus dinilai buruk. Konsekuensi perbuatan disini memang menentukan seluruh kualitas moralnya. 17 Prinsip ultiritarian menyatakan bahwa :”An action is right from an ethical point of view if and only if the sum total of utilities produced by the act is the greater than the sumtotal of utilities produced by any other act the agent could have performed in its place ” suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika jumlah total utilitas yang dihasilkan dari tindakan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas total yang dihasilkan dari tindakan lain yang dilakukan. 18 16 Erni R. Ermawan “Business Ethic” , Bandung, CV Alfabeta, 2007, hal 28. 17

K. Bertens, “Etika dan Etiket, Pentingya Sebuah Perbedan”, YogyakartaKanisius, 1989,