dilambungkan. Dalam gerakan ini pelaku memukul bola dengan menyesuaikan dengan kondisi bolanya agar pukulannya tepat sasaran. Pelaku dipaksa untuk
mengamati kecepatan, arah, dan jarak bola, kemudian menyesuaikanya. 2.6.3.2 Ketrampilan gerak tertutup closed skill adalah ketrampilan gerak
dimana pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak berubah, dan stimulus gerakannya timbul dari dalam diri si pelaku sendiri. Contohnya adalah
dalam melakukan gerakan guling pada senam lantai. Dalam gerakan ini pelaku memulainya setelah siap untuk melakukannya, dan bergerak berdasarkan apa yang
direncanakannya.
2.7. Komponen Kindisi Fisik
Menurut Mochamad Sajoto 1998:57, Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh
dari komponen-komponen
yang tidak
dapat dipisahkan,
baik peningkatannya, maupun pemeliharaanya. Artinya bahwa setiap usaha
peningkatan kondisi fisik, maka harus mengembangkan semua komponen tersebut. Walaupun perlu dilakukan dengan sistim prioritas, komponen apa yang
perlu mendapat prioritas latihan lebih besar dibanding komponen lain. Sesuai status yang diketahui, setelah komponen tersebut diukur dan dinilai.
Komponen-komponen kondisi fisik yang ada di dalam permainan sepakbola adalah sebagai berikut :
2.7.1. Kekuatan atau strength adalah komponen kondisi fisik, yang menyangkut
masalah kemampuan seseorang atlit pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima beban tertentu.
2.7.2. Daya tahan atau endurance dibedakan menjadi 2 golongan masing-masing
adalah :
2.7.2.1. Daya tahan otot setempat atau local endurance, adalah kemampuan dalam
mempergunakan suatu kelompok ototnya, untuk berkontraksi terus-menerus dalam waktu relatife cukup lama, dengan beban tertentu.
2.7.2.2. Daya tahan umum atau Cardiorespitory Endurance, adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan system jantung, pernafasan dan peredaran
darahnya, secara efektife dan efisien dalam menjalankan kerja terus menerus. Yang melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot besar, dengan itensitas tinggi dalam
waktu yang cukup lama.
2.7.3. Daya ledak otot atau muscular power, adalah kemampuan seseorang untuk
melakukan kekuatan maksimum, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu sependek-pendeknya. Dalam hal ini dapat dikemukakan bahwa, daya ledak otot
atau power = kekuatan atau force X kecepatan atau Velocity P = F X T. seperti gerak dalam tolak peluru, lompat tinggi dan gerakan lain yang bersifat explosife.
2.7.4. Kecepatan atau speed, adalah kemampuan seseorang dalam melakukan
gerakan berkesinambungan, dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat- singkatnya. Seperti gerak lari cepat atau sprint, gerak pukulan dalam tinju, gerak
mengayuh pedal dalam balap sepeda dan lain-lain. Dalam masalah kecepatan ini, ada kecepatan gerak dan kecepatan explosive.
2.7.5. Kelentukan atau flexibility, adalah keefektifan seseorang dalam penyesuaian
dirinya, untuk melakukan aktivitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya, terutama otot-otot ligamen-ligamen disekitar persendian.
2.7.6. Keseimbangan atau Balance adalah kemampuan seseorang mengendalikan
organ-organ syaraf ototnya, selama melakukan gerak-gerak yang cepat. Dengan perubahan letak titik-titik berat badan yang cepat pula, baik dalam keadaan statis
maupun lebih-lebih dalam gerak dinamis. Dalam bidang olah raga, banyak sekali hal-hal
yang harus dilakukan atlet dalam
mempertahankan maupun
menghilangkan keseimbangan. Seperti gerak hand stand statis, gerak-gerak dalam segala jenis senam pertandingan dan lain-lain.
2.7.7. Koordinasi atau Coordination adalah kemampuan seseorang dalam