40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi yang bertujuan untuk mendeskripsikan penghayatan subjektif individu dalam
mencari makna hidupnya. Moleong 2012 menyatakan bahwa penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
objek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, perasaan, dll., dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati. 2.
Populasi dan Sampel 2.1
Populasi Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Spradley 1980 dalam Sugiyono, 2013 dinamakan social situation atau obyek penelitian. Dalam penelitian ini, obyek penelitiannya adalah seluruh
pasien Diabetes Melitus yang mengalami komplikasi Ulkus Diabetikum yang menjalani pengobatan di RSUD dr. Djasamen Saragih
Pematangsiantar. 2.2
Sampel Sampel dalam penelitian kualitatif disebut sebagai informan atau
partisipan Sugiyono, 2013. Pada penelitian ini partisipannya adalah pasien Ulkus Diabetikum di RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
yang berjumlah 5 orang. Besarnya jumlah sampel yang diteliti tidak mempunyai batasan akan tetapi dengan metode saturation of data yaitu
Universitas Sumatera Utara
41
peneliti berhenti mengambil sampel ketika tidak ditemukan lagi data baru dari subjek penelitian Moleong, 2012.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling
yaitu pemilihan sampel dengan pertimbangan tertentu, yaitu partisipan dipilih berdasarkan kriteria dan tujuan penelitian Moleong,
2012. Partisipan yang diambil adalah yang memenuhi kriteria berikut: a. Pasien DM yang mengalami komplikasi ulkus diabetikum selama 3
bulan-5 tahun b. Dewasa madya 45 tahun ke atas
Masa dewasa
adalah waktu
dimana seorang
manusia mengeksplorasi dan mengeksploitasi identitas dirinya yang telah terbentuk
pada tahap perkembangan sebelumnya melalui pilihannya akan gaya hidup, hubungan dan pekerjaan. Masa dimana seorang individu menilai
kembali prioritas dan nilai personil mereka yang nantinya berpengaruh pada kemampuannya untuk memperoleh cinta, kesenangan dan rasa
kebermaknaan dalam hidupnya Corr, Nabe Corr, 2003. c. Bersedia diwawancarai atau menjadi partisipan dengan menandatangani
informed consent 3.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RSUD dr. Djasamen Saragih
Pematangsiantar. Peneliti memilih tempat di RSUD dr. Djasamen Saragih dengan pertimbangan: 1 RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
Universitas Sumatera Utara
42
merupakan Rumah Sakit rujukan 2 kemudahan peneliti dalam memperoleh sumber data. Penelitian ini dimulai dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015.
4. Pertimbangan Etik
Penelitian dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari bagian pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Dalam
Penelitian ini, peneliti akan memperoleh ethical clearance oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Setelah memperoleh surat rekomendasi dan ethical clearance, selanjutnya peneliti akan mencari partisipan yang sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan. Dalam penelitian ini dilakukan pertimbangan etik, yaitu: Maleficence
penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu yang menjadi partisipan, baik resiko fisik maupun psikis, Autonomy peneliti memberikan
kebebasan bagi partisipan untuk menentukan sendiri ikut atau tidak dalam penelitian ini, tidak ada unsur paksaan atau pengaruh dari peneliti atau
siapapun. Jika partisipan menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan akan menghormati hak-haknya, Confidentiality menjaga
kerahasiahaan, Anonimity data partisipan dijaga dengan cara tidak menuliskan nama partisipan pada instrumen, tetapi hanya menggunakan inisial
saja, dan Informed Consent atau surat persetujuan menjadi partisipan. Peneliti memberi penjelasan kepada calon partisipan tentang tujuan
penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon partisipan
Universitas Sumatera Utara
43
bersedia berpartisipasi dalam penelitian, maka dipersilahkan untuk menandatangani informed consent.
5. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti sendiri. Peneliti berfungsi untuk menetapkan fokus penelitian,
memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat
kesimpulan atas temuannya Sugiyono, 2013. Terdapat dua jenis instrumen yang digunakan, yaitu kuesioner data demografi KDD dan daftar pertanyaan
terbuka untuk wawancara. Kuesioner data demografi meliputi nama, usia, agama, suku, pekerjaan, status perkawinan, jumlah anak, tahun diagnosis dan
derajat ulkus. 6.
Pengumpulan Data Setelah mendapatkan izin dari bagian pendidikan Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan memperoleh ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan, Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara, peneliti meminta izin ke RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar untuk melakukan pengumpulan data. Setelah mendapatkan
izin dari RSUD dr. Djasamen Saragih, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian. Selanjutnya, peneliti mencari partisipan sesuai dengan
karakteristik yang telah ditentukan. Setelah mendapatkan partisipan, peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan, manfaat serta prosedur
pelaksanaan penelitian. Setelah partisipan bersedia, peneliti meminta
Universitas Sumatera Utara
44
kesediaan partisipan untuk menandatangani surat persetujuan yang telah disediakan. Selanjutnya, peneliti menanyakan data partisipan untuk mengisi
Kuesioner data demografi KDD dan melakukan wawancara mendalam. Wawancara dilakukan sekitar 30-60 menit selama dua kali pertemuan dengan
satu partisipan. Setelah mencapai saturasi data maka pengumpulan data dihentikan Sugiyono, 2013.
Setelah semua data terkumpul dan penelitian selesai dilakukan, peneliti melaporkan kembali pada Bidang Penelitian dan Pengembangan untuk
mendapatkan surat keterangan telah selesai melakukan penelitian dari direktur
RSUD. dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar.
7. Analisa Data
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain Sugiyono, 2013. Proses analisis
data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Setiap selesai wawancara peneliti langsung membuat transkrip hasil wawancara dilengkapi
dengan catatan lapangan, kemudian transkrip tersebut dibaca berulangkali. Peneliti akan menggunakan metode Colaizzi dalam menganalisa data.
Proses analisa data menurut Colaizzi 1978 dalam Polit Beck, 2012, meliputi:
Universitas Sumatera Utara
45
a membaca semua transkrip wawancara untuk mendapatkan perasaan partisipan. Dalam hal ini, peneliti membaca semua transkrip dan juga
mendengarkan alat perekam untuk mendapatkan rasa keakraban terhadap makna ekspresi partisipan.
b meninjau setiap transkrip dan menarik pernyataan yang signifikan. Dalam hal ini, peneliti telah membaca transkip secara berulang-ulang kemudian
menarik arti dari pernyataan yang dikatakan partisipan yang terkait dengan makna hidup pasien ulkus diabetikum. Pernyataan signifikan diformulasikan
kedalam bentuk yang lebih umum atau yang dinyatakan kembali untuk mentranformasikan bahasa konkrit partisipan ke dalam bahasa ilmiah.
c menguraikan arti dari setiap pernyataan yang signifikan. Dalam hal ini, pernyataan yang signifikan dipelajari untuk diambil pengertiannya.
d mengelompokkan makna-makna tersebut kedalam kelompok-kelompok tema. Dalam hal ini, peneliti mengidentifikasi tema dari makna yang akan
diformulasikan kedalam kelompok untuk mendapatkan tema yang umum pada transkrip data partisipan.
e mengintegrasikan hasil kedalam bentuk deskripsi. Dalam hal ini, peneliti menjabarkan atau menarasikan hasil dari semua tema yang telah di buat.
f memformulasikan deskripsi lengkap dari fenomena yang diteliti sebagai identifikasi pernyataan setegas mungkin
g memvalidasi apa yang telah ditemukan kepada partisipan sebagai tahap validasi akhir.
Universitas Sumatera Utara
46
8. Tingkat Kepercayaan Data
Untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat dipercaya maka data divalidasi dengan beberapa kriteria, namun yang akan dilakukan peneliti ada
3, yaitu credibility, dependability, dan confirmability Lincoln Guba, 1985 dalam Polit Beck, 2012. Kredibilitas merupakan kriteria untuk memenuhi
nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Peneliti akan melakukan teknik prolonged engagement perpanjangan pengamatan dan
member checking. Teknik prolonged engagement yaitu peneliti akan berkunjung kerumah
partisipan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan partisipan yang sudah pernah dijumpai. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti
hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk, semakin akrab, semakin terbuka, dan saling mempercayai. Dengan demikian, informasi yang
akan diperoleh lebih lengkap. Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih dianggap orang asing, masih dicurigai, sehingga informasi yang
diberikan belum lengkap, tidak mendalam, dan mungkin masih banyak yang dirahasiakan. Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek
kembali apakah data yang telah diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. Bila data yang diperoleh selama ini ternyata tidak
benar, maka peneliti melakukan pengamatan lagi yang lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya.
Peneliti juga akan melakukan member checking yaitu pengujian untuk mengecek analisis yang dibuat peneliti kepada partisipan. Dengan kata lain,
Universitas Sumatera Utara
47
informasi yang diperoleh dan digunakan harus disesuaikan dengan apa yang dimaksud oleh partisipan. Ini merupakan cara yang paling penting dengan
tujuan agar partisipan bisa memperbaiki bila ada kekeliruan yang dibuat oleh peneliti selama wawancara atau menambahkan hal yang masih kurang. Proses
member checking dilakukan saat peneliti bertemu dengan partisipan, memberi fotocopy
transkrip, untuk kemudian mendiskusikan kembali dengan partisipan. Langkah selanjutnya adalah konfirmabilitas yang dilakukan dengan
menunjukkan seluruh transkrip, catatan lapangan dan tabel analisis tema ke ahli kualitatif. Kemudian berdiskusi bersama untuk menentukan tema dari
hasil penelitian. Dependabilitas bertujuan untuk menilai kualitas dari proses yang
ditempuh oleh peneliti. Dependabilitas dilakukan dengan cara peneliti melibatkan pembimbing untuk mengaudit keseluruhan proses penelitian mulai
dari menentukan masalah, pengambilan data penelitian, analisa data dan uji keabsahan data sampai dengan pembuatan kesimpulan sehingga penelitian ini
terjamin kebenarannya.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN