Ketika investor
menginvestasikan dananya,
dia akan
mensyaratkan tingkat return tertentu dan jika periode investasi telah berlalu, investor tersebut akan dihadapkan pada tingkat return yang
sesungguhnya dia terima. Antara tingkat return harapan dan tingkat return aktual yang diperoleh investor dari investasi yang dilakukan mungkin saja
berbeda. Perbedaan return harapan dengan return yang benar-benar diterima return aktual merupakan risiko yang harus selalu
dipertimbangkan dalam proses investasi sehingga dalam berinvestasi di samping
memperhatikan tingkat
return, investor
harus selalu
mempertimbangkan tingkat risiko suatu investasi. Return saham mengandung ketidakpastian. Hal ini disebabkan
karena tingkat keuntungan pada investasi lebih merupakan suatu harapan, sehingga keputusan-keputusan investasi lebih sering didasarkan pada
expected return Agustia, 2009:239.
2.2 Konsep Umum Penilaian Kinerja
2.2.1 Pengertian Kinerja Salah satu informasi penting dari laporan keuangan yang sering
digunakan investor sebagai determinan utama pengambilan keputusan investasi adalah kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan mencerminkan
kekuatan perusahaan yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk
menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi fluktuasi kinerja sangat penting
dalam menghasilkan arus kas dan sumber daya yang ada. Di samping itu, informasi tersebut berguna dalam perumusan pertimbangan tentang
efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya. Informasi tentang kinerja perusahaan terutama tentang profitabilitas
dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang akan dikelola oleh suatu perusahaan di masa depan. Informasi tersebut
juga sering kali digunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aset yang disamakan dengan kas
di masa depan. Informasi tentang kemungkinan perubahan kinerja juga penting dalam hal ini.
2.2.2 Manfaat Penilaian Kinerja Mulyadi 2001, penilaian kinerja dimanfaatkan oleh manajemen
untuk : a. Mengelola operasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian
karyawan secara umum. b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan, seperti :
promosi, transfer dan pemberhentian. c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan
dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka.
e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
2.2.3 Metode Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja sebuah perusahaan lebih banyak diukur berdasarkan
rasio-rasio keuangan selama satu periode tertentu. Pengukuran berdasarkan rasio keuangan ini sangat bergantung pada metode akuntansi atau
accounting measures yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan., sehingga seringkali kinerja keuangan perusahaan terlihat baik dan
meningkat, tetapi sebenarnya kinerja tersebut tidak mengalami peningkatan dan bahkan menurun.
Apabila kinerja keuangan perusahaan menunjukkan adanya prospek yang baik maka sahamnya akan diminati investor dan harganya
akan meningkat. Dalam konsep investasi return yang tinggi juga mempunyai risiko yang tinggi pula sehingga perusahaan yang kinerjanya
sangat bagus maka sangat mungkin risiko untuk jatuh tinggi jika dibandingkan kinerja yang sedang-sedang saja.
Pada dasarnya,
pengukuran kinerja
perusahaan bisa
dikelompokkan dalam tiga kategori Helfert dalam Pradhono, 2004:142, yaitu : 1 Earnings Measures, yang mendasarkan kinerja pada accounting
profit. Termasuk dalam kategori ini adalah earnings per share EPS, return on investment ROI, return on net assets RONA, return on
capital employed ROCE dan return on equity ROE 2 Cash Flow Measures, yang mendasarkan kinerja pada arus kas operasi operating
cash flow. Termasuk dalam kategori ini adalah free cash flow return on gross investment ROGI, cash flow on investment CFROI, total
shareholder return TSR dan total business return TBR 3 Value Measures, yang mendasarkan kinerja pada nilai value based
management. Termasuk dalam kategori ini adalah economic value added EVA, market value added MVA, cash value added CVA dan
shareholder value SHV.
2.3 Return On Assets ROA