shareholder return TSR dan total business return TBR 3 Value Measures, yang mendasarkan kinerja pada nilai value based
management. Termasuk dalam kategori ini adalah economic value added EVA, market value added MVA, cash value added CVA dan
shareholder value SHV.
2.3 Return On Assets ROA
Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang ada, setelah biaya-biaya modal
biaya yang digunakan untuk mendanai aset dikeluarkan dari analisis Hanafi dan Halim, 2009:159.
Bramanti 2006:12, ROA merupakan salah satu rasio keuangan yang dapat digunakan oleh para pemegang saham untuk mengukur
profitabilitas perusahaan
secara keseluruhan,
sehingga dapat
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola dana perusahaan. ROA merupakan alat ukur efisiensi dari suatu perusahaan
dalam menciptakan laba dari total aktiva yang dimiliki perusahaan Hartono dan Chandrawati dalam Setiyorini, 2011:195.
Jadi, ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan oleh perusahaan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Sama halnya dengan metode tradisional lainnya, metode ROA
cenderung hanya memperhatikan laba, menurut Pedoman Standar Akuntansi dan Keuangan PSAK, model rasio berhenti pada laba yang
diperoleh perusahaan tanpa mengurangkan biaya modal yang terjadi sebagaimana yang diperhitungkan dalam metode EVA. Dalam metode
ROA, akan diketahui tingkat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang dilihat dari rasio ROA yang diperoleh. Semakin tinggi rasio
yang diperoleh, maka semakin tinggi pula tingkat kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba atas aktiva yang dimilikinya, dan sebaliknya.
Penggunaan rasio ini lebih baik daripada Earnings, karena laba dari kegiatan operasi perusahaan saja yang diperhitungkan. ROA juga
digunakan oleh manajemen sebagai pedoman dalam menerima sebuah proyek baru. Hanya proyek dengan rate of return yang lebih besar dari
ROA yang akan diterima. Oleh karena itu manajemen didorong untuk mengambil investasi-investasi yang akan meningkatkan rate of return
perusahaan. Selain itu manajemen juga lebih memperhatikan efisiensi biaya dalam perencanaan dan strateginya.
Hanafi dan Halim 2009:161, ROA bisa dipecah menjadi dua komponen yaitu profit margin dan perputaran aktiva. Profit margin
merupakan ukuran efisiensi perusahaan sedangkan perputaran aktiva mencerminkan
kemampuan perusahaan
mengahasilkan penjualan
berdasarkan aset yang tertentu. Secara sistematis ROA dirumuskan sebagai berikut :
x100 Harjito dan Aryayoga, 2009
2.4 Arus Kas Operasi