13. Bambang
Widagdo dan Tri Suryani 2009
EVA dan MVA
- Perusahaan
sektor pertambangan
Analisis deskriptif
Perusahaan mampu
menghasilkan EVA dan MVA
yang positif selama tahun
2005-2007 14.
Siti Mardiah dkk 2006
EVA dan MVA
Return saham
Bank pemerintah
dan swasta Analisis
regresi berganda
EVA antara bank pemerintah dan
swasta berbeda secara signifikan
namun MVA tidak berbeda
secara signifikan. EVA maupun
MVA tidak mempunyai yang
signifikan terhadap return
saham
2.8 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
Return saham merupakan pendapatan yang diperoleh pemegang saham berupa deviden yang dibayar oleh perusahaan maupun capital gain
yaitu selisih antara harga jual dan harga beli saham sebagai hasil investasinya di perusahaan tertentu. Taufik 2008:5, return saham sangat
ditentukan sekali oleh faktor-faktor nonfundamental dan fundamental perusahaan.
ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan laba serta menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam mengelola dana. Investor akan melihat berapa besar profit yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal tersebut akan mempengaruhi permintaan
saham dimana harga saham akan naik, sehingga return saham juga akan mengalami peningkatan. Semakin tinggi rasio yang diperoleh, maka
semakin tinggi pula tingkat kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba atas aktiva yang dimilikinya, dan sebaliknya. Begitu juga semakin
tinggi ROA maka return saham juga semakin tinggi. Setiyorini 2011, ROA mempunyai pengaruh postif terhadap return saham.
Dari berbagai jenis arus kas, yang paling penting adalah arus kas yang berhubungan dengan aktivitas operasi perusahaan. Arus kas operasi
yang positif mengindikasikan bahwa perusahaan mampu membiayai kegiatan operasionalnya dan menghasilkan dana lebih yang dapat
digunakan untuk membiayai aktivitas investasi maupun pendanaan. Para investor menggunakan informasi arus kas sebagai pengukuran kinerja yang
mampu menggambarkan kondisi ekonomis serta mampu menyediakan dasar proyeksi arus kas di masa yang akan datang yang cenderung diukur
melalui return saham. Apabila arus kas bersih dari aktivitas operasi tinggi, maka
perusahaan dikatakan telah dapat meningkatkan nilai perusahaan dan aktivitas
operasi perusahaan.
Kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan dan meningkatkan arus kas dari aktivitas operasi
mempengaruhi ekspektasi investor untuk memperoleh arus kas setiap periode. Hal ini dapat menarik investor untuk melakukan investasinya
pada perusahaan tersebut yang kemudian menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap saham sehingga akhirnya akan mempengaruhi return
saham. Secara teori, semakin tinggi arus kas operasi perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada nilai perusahaan tersebut,
sehingga semakin besar pula return sahamnya. Dengan demikian arus kas operasi berpengaruh positif terhadap return saham. Agustia 2009, arus
kas operasi signifikan terhadap return saham. Selain ROA dan arus kas operasi, ada metode modern yang
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu EVA dan MVA. EVA adalah salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan
perusahaan. Selain itu EVA merupakan indikator tentang adanya perubahan nilai perusahaan bagi pemilik perusahaan sesuai dengan tujuan
manajemen keuangan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Dimana EVA mencoba mengukur nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan
dengan cara mengurangi biaya modal yang timbul sebagai akibat dari investasi yang telah dilakukan. Adanya analisis dengan menggunakan
EVA, maka investor akan merasa yakin bahwa dana yang diinvestasikannya akan menjadi aman dan dapat bertambah dengan
imbalan yang lebih baik, imbalan yang diharapkan investor return saham disini adalah dividen. Adanya analisis menggunakan EVA maka akan
berdampak lebih baik terhadap return saham, sebagaimana dikatakan bahwa EVA merupakan laba yang tersisa, untuk itu semakin tinggi nilai
EVA maka akan dapat mempengaruhi return yang diterima oleh investor.
Taufik 2007, EVA signifikan dan mempunyai pengaruh positif terhadap return saham.
MVA merupakan akumulasi kinerja perusahaan dari berbagai investasi dengan alokasi sumber daya yang tepat. MVA juga dinilai
mampu memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham. MVA menunjukkan berapa besar kekayaan yang diciptakan oleh perusahaan.
MVA yang positif mengindikasikan bahwa perusahaan telah dijalankan dengan baik dan berhasil menciptakan nilai dan kekayaan bagi pemilik
perusahaan dan pemegang saham. Hal tersebut akan menarik minat investor sehingga mempengaruhi harga saham dan return yang akan
diterimanya. Value added yang makin besar maka potensi keuntungan juga makin tinggi, meningkatnya nilai MVA maka potensi keuntungan
pemegang saham juga meningkat. Trisnawati 2009, MVA mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham.
Dari uraian diatas maka terdapat 1 satu variabel terikat yaitu return saham dan 4 empat variabel bebas yaitu ROA, arus kas operasi,
EVA dan MVA yang dapat digambarkan dalam kerangka berfikir sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Return On Assets X1
Arus Kas Operasi X2
Economic Value Added
Market Value Added X4
Return Saham Y
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 = Return On Assets ROA, Arus Kas Operasi, Economic Value
Added EVA dan Market Value Added MVA berpengaruh secara simultan terhadap return saham pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H2
= Return On Assets ROA, Arus Kas Operasi, Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA berpengaruh
secara parsial terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
40
BAB III METODE PENELITIAN