Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN

28 yang terdiri dari lima soal. Tes diberikan kepada kelompok siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TTW dan kelompok siswa dengan pembelajaran konvensional sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Penyusunan instrumen tes diawali dengan menyusun kisi-kisi tes berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang dipilih dan menyusun butir tes berdasarkan kisi-kisi. Instrumen tes untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa disusun berdasarkan indikator-indikator kemampuan komunikasi matematis. Adapun pedoman penskoran tes kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan pendapat Ansari 2003, seperti yang disajikan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Skor Menggambar Drawing Menulis Written Texts Ekspresi matematika Mathematical Expression Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang di- berikan tidak berarti. Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang diberikan tidak berarti. Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang diberikan tidak berarti. 1 Hanya sedikit dari gambarmodel mate- matika yang dibuat bernilai benar. Hanya sedikit penjelasan yang bernilai benar. Hanya sedikit dari pendekatan matematika yang digunakan bernilai benar 2 Menggambar model matematika namun kurang lengkap dan benar. Penjelasan matematis masuk akal, namun kurang lengkap dan benar. Membuat pendekatan matematika dengan benar, namun salah melakukan perhitungan. 3 Menggambar model matematika secara lengkap dan benar. Penjelasan matematis tidak tersusun logis atau terdapat kesalahan bahasa. Membuat pendekatan matematika dengan benar, dan melakukan perhitungan dengan tepat. 4 Penjelasan secara matematis masuk akal dan jelas serta tersusun secara sistematis Skor Maks 3 4 3 29 Sebagai upaya untuk mendapatkan data yang akurat, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria tes yang baik. Oleh karena itu, dilakukan analisis sebagai berikut:.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur dalam melakukan fungsinya. Suatu tes dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil yang tepat dan akurat sesuai dengan tujuan diadakan tes Azwar, 2007: 173. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi dari tes kemampuan komunikasi matematis ini dapat diketahui dengan cara membandingkan isi yang terkandung dalam tes kemampuan komunikasi matematis dengan indikator pencapaian pembelajaran dan indikator kemampuan komunikasi yang telah ditentukan. Dengan asumsi bahwa guru mata pelajaran matematika kelas VII SMP Negeri 3 Bandar Lampung mengetahui dengan benar kurikulum SMP, maka validitas instrumen tes ini didasarkan pada penilaian guru mata pelajaran matematika. Penilaian validitas isi dilakukan dengan menggunakan daftar check list oleh guru mata pelajaran matematika. Hasil penilaian terhadap tes menunjukkan bahwa tes yang digunakan untuk mengambil data telah memenuhi validitas isi Lampiran B.5. Soal tes yang dinyatakan valid tersebut kemudian diujicobakan pada siswa kelas di luar sampel, yaitu kelas VIII D. Setelah dilakukan uji coba, langkah

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 12 36

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 29 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 3 55

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

1 5 56

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 8 47

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Baradatu Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 10 50

PEGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 20 203

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 28 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

5 41 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 20 44

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (Studi pada Siswa Kelas VII MTs Mathla’ul Anwar Gisting Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 18 70