Hasil Belajar Pengertian Belajar dan Pembelajaran

melakukan berbagai penampilan”. Sedangkan Briggs dalam Sugandi 2007:10 menjelaskan bahwa “pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si belajar sedemikian rupa sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan”. Proses pembelajaran harus dilakukan secara berkesinambungan antara perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan pengawasan proses pembelajaran. Kompoenen tersebut harus dilaksanakan guna menunjang pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP yang efektif dan efesien.

2.1.2 Hasil Belajar

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar. Penilaian hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru mengenai kemajuan siswa dalam upaya pencapaian tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar juga dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan pengajaran guru. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI 2007:391 “Hasil adalah sesuatu yang diadakan dibuat, dijadikan, dsb oleh usaha”. Sedangkan belajar dala m KBBI 2007:17 adalah “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan-tujuan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya kedalam 3 ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif adalah knowledge pengetahuan, ingatan, comprehension pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh, application menerapkan, analysis menguraikan, menentukan hubungan, synthesis mengorganisasikan, merencanakan, membentuk, bangunan baru, dan evaluation menilai. Ranah afektif adalah receiving sikap menerima, responding memberikan respons, valuing nilai, organization organisasi, characterization karakterisasi. Ranah psikomotorik meliputi initiatory, pre-reutine, dan rountinized. Psikomotorik juga mencakup ketrampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Ada beberapa hal yang mempengaruhi hasil belajar. Hal itu digolongkan menjadi dua faktor, yaitu faktor intern dalam individu dan ekstern luar individu. 1. Faktor intern Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri yang sedang mengalami proses belajar. Faktor intern itu meliputi: a. Faktor jasmani Kesehatan tubuh dalam kesiapan menerima pelajaran, cacat tubuh mempengaruhi secara langsung dan tidak langsung dalam proses belajar. b. Faktor psikologis Intelegensi, minat, bakat, kesiapan, kematangan, dan motif. c. Faktor kelelahan Kelelahan disini terdiri dari kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan itu mempengaruhi individu dalam belajar, agar siswa dapat belajar maka harus menghindari kelelahan dan diusahakan kondisi bebas dari kelelahan. 2. Faktor ekstern Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar individu, diantaranya : a. Faktor keluarga Cara orang tua mendidik anaknya, hubungan antara anak dengan anggota keluarga yang lainnya, susana yang ada didalam rumah terkait dengan kejadian yang sering dialami didalam keluarga, dimana anak berada dan belajar serta kondisi ekonomi dalam keluarga. b. Faktor sekolah 1. Kurikulum yang digunakan disekolah tersebut 2. Relasi siswa dengan guru dan siswa yang lainnya 3. Disiplin sekolah yang diterapkan di sekolah tersebut 4. Kondisi dan fasilitas belajar di sekolah 5. Metode pengajaran yang diterapkan di sekolah tersebut. Metode pengajaran yang kurang tepat atau kurang baik maka akan mempengaruhi hasil belajar siswa sehingga mendapatkan hasil yang kurang baik pula. c. Faktor masyarakat Masyarakat juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena siswa hidup di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat atau lingkungan yang baik yang dapat mendorongnya untuk belajar maka akan menghasilkan hasil yang baik pula dan begitu juga sebaliknya, masyarakat yang kurang mendukungnya untuk belajar maka siswa tersebut tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Sementara itu, menurut Suprijono 2010 : 5 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Merujuk pemikiran Gagne dalam Suprijono 2010 : 5, hasil belajar berupa : 1 Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan. 2 Ketrampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan menegmbangkan prinsip- prinsip keilmuan. Ketrampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. 3 Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4 Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujudnya otomatisme gerak jasmani. 5 Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Uraian tersebut mengandung arti bahwa hasil belajar itu mencakup keseluruhan nilai-nilai belajar yang ada pada siswa selama mengikuti proses pembelajaran yang dapat terlihat dari informasi verbal hingga pada sikap siswa, karena belajar itu sendiri menghasilkan perubahan perilaku. Perubahan perilaku itu diharapkan kearah perubahan yang positif.

2.2 Pengertian Model Pembelajaran