4.3.2 Data sampel mata ikan karang
Terdapat banyak metode yang dapat digunakan untuk menganalisis penglihatan ikan yaitu metode histologi, metode tingkah laku ikan, dan metode
elektro fisiologi elektro retinogramERG. Metode histologi digunakan untuk menentukan ketajaman penglihatan mata ikan, arah pandang ikan sumbu
penglihatan, jarak pandang maksimum, kemampuan membedakan warna dan adaptasi terang-gelap Purbayanto et al. 2010.
Metode histologi merupakan metode yang umum digunakan dalam menganalisis ketajaman penglihatan ikan. Hal ini dikarenakan metode ini
memiliki kemudahan, waktu analisis yang lebih singkat, hasilnya pasti, biaya yang lebih rendah, dan akurasi yang cukup tinggi Purbayanto et al. 2010.
Pengambilan sampel retina mengacu pada optic cleft mata ikan sehingga memudahkan dalam penentuan bagian dorsal, ventral, nasal dan caudal dari
spesimen mata tersebut. Spesimen retina selanjutnya dipotong dalam 25 bagian untuk keperluan pembuatan preparat histologi dapat dilihat pada
Gambar 12. Sampel mata ikan diambil dari ikan segar yang masih dalam keadaan
hidup dan baru saja tertangkap oleh alat small bottom setnet. Ikan segar tersebut kemudian dipotong bagian kepala untuk diambil matanya Gambar 13, dan
disimpan ke dalam suatu wadah yang berisi larutan fiksatif larutan Bouins sekurang-kurangnya selama 24 jam. Analisis retina mata ikan
dilakukan di laboratorium dengan menggunakan prosedur histologi melalui pemotongan retina secara tangensial dengan ketebalan 4 pm sehingga dapat
diamati di bawah mikroskop.
Gambar 12 Urutan pengambilan spesimen retina mata ikan
Contoh mata ikan segar yang siap diambil retinanya Gambar 13
Gambar 13 Contoh mata ikan yang masih segar
Fiksasi preparat mata ikan kerapu dan ikan sersan mayor yang dilakukan di laboratorium FPIK IPB dapat dilihat pada Gambar 14
Gambar 14 Fiksasi preparat mata ikan kerapu dan ikan sersan mayor di laboratorium FPIK IPB
Keterangan: A = sampelikan kerapu segar
B = sampel ikan sersan mayor segar C = sampel preparat mata ikan
D = meja pengamatan E = rak penyimpanan sampel
Prosedur fiksasi mata ikan sersan mayor dan mata ikan kerapu dapat dilihat pada Gambar 15.
E D
C B
A
Gambar 15 Prosedur fiksasi untuk analisa histologi sampai pengamatan mata ikan DEHIDRATION
FIXATION
CLEARING
Sampel mata ikan Larutan Bouins 24 jam
Ikan sampel
Alkohol 70 2 jam Alkohol 80 2 jam
Alkohol 90 2 jam Alkohol 95 2 jam
Alkohol absolut I 12 jam Alkohol absolut II 1 jam
INFILTRATION
Parafin II 70º 45 menit Parafin I 70º 45 menit
EMBEDDING
SECTIONING
Xylol-Alkohol 30 menit Xylol I 30 menit
Xylol II 30 menit Xylol III 30 menit
Parafin III 70º 45 menit
Tunggu hingga parafin agak mengeras, lalu isi cetakan sampai penuh Masukkan jaringan dan ditata
Isi cetakan dengan parafin setengah penuh
Letakkan sayatan tersebut pada object glass Sayat blok parafin dengan ketebalan 5
µm hingga berbentuk pita Letakkan blok parafin di mikrotom
MULAI
A
AFIXATION STAINING
PENGAMATAN
Xylol I 3 menit
Alkohol absolut I 3 menit
Alkohol 95 3 menit
Alkohol 80 3 menit Alkohol 70 3 menit
Cuci dengan aquades 1 menit Hematoxylene 5 menit
Cuci dengan air mengalir 3 menit
Eosin 3 menit
Alkohol 70 2 menit Alkohol 80 2 menit
Alkohol 90 2 menit Alkohol 95 2 menit
Alkohol absolut I 2 menit Alkohol absolut II 2 menit
Xylol II 3 menit
Alkohol absolut II 3 menit
Xylol II 2 menit Xylol I 2 menit
Alkohol 90 3 menit
Alkohol 50 3 menit Alkohol 50 2 menit
Rekatkan cover glass pada object glass dengan perekat Antellan Jaringan siap diamati
Jaringan sel kon yang baik kemudian difoto Pengamatan dilakukan dengan perbesaran 400x
A
SELESAI
4.3.3 Data kerusakan terumbu karang