antara bulan Desember-Maret, sedangkan angin musim timur terjadi antara Juni- September. Musim pancaroba terjadi antara bulan April-Mei dan Oktober-
Nopember. Kecepatan angin pada berkisar antara 7-20 knot, biasanya terjadi pada bulan Desember-Pebruari. Pada musim Timur kecepatan angin berkisar antara 7-
15 knot yang bertiup dari arah Timur Laut sampai Tenggara. Cuaca baik di Kepulauan Seribu adalah sekitar bulan Maret, April sampai dengan Mei.
3.1.2 Potensi perikanan
Saat ini kegiatan pembangunan di bidang perikanan, sangat ditekankan orientasi pada pembenahan kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya.
Keadaan ini dilakukan mengingat masyarakat sekitar mengutamakan kegiatan penangkapan 45,2 dan budidaya 23,5 sebagai pekerjaan utama mereka,
dibandingkan dengan kegiatan pengolahan, pemasaran dan lainnya. Jenis-jenis alat tangkap yang banyak dioperasikan di perairan Kabupaten
Kepulauan Seribu adalah pancing, bubu, moroami, jaring rajungan, dan bagan. Pancing merupakan alat tangkap yang dominan digunakan di perairan Kabupaten
Kepulauan Seribu. Pancing selektif dan ramah lingkungan dalam penggunaannya, sehingga sangat mendukung fungsi perairan Kabupaten Kepulauan Seribu sebagai
kawasan konservasi laut. Payang termasuk alat tangkap yang cukup rendah tingkat penggunaannya di perairan Kabupaten Kepulauan Seribu. Sedangkan
setnet belum digunakan oleh nelayan Kepulauan Seribu. Masyarakat Kepulauan Seribu menggunakan jatilap jaring trammel jaring
insang dasar serta cangtan untuk menangkap udang laut. Ini berbeda dengan jenis ikan tuna cakalang dan cucut. Ikan-ikan itu harus ditangkap dengan penangkap
seperti rawai tuna, rawai tegak lurus, pancing tonda, hutate, pukat cincin ukuran besar, jaring insang, serta rawai cucut. Adapun jenis ikan pelagis kecil misalnya
lemuru, tembang, japuh, kembung dan lain-lain. alat penangkap yang digunakan adalah pukat cincin, payang, bagan, pukat tepi, jaring insang, jaring insang dan
pakaya. Sementara itu, untuk ikan demersal lainnya seperti petek, kakap, kerapu, ikan sebelah dll, dapat ditangkap dengan dogol, jogol, cantrang, jaring insang
dasar, rawai dasar, bubu dasar, pukat tepi, serta pancing tangan hand line.
Dilihat dari segi kemampuan usaha nelayan, jangkauan daerah laut serta jenis alat penangkapan yang digunakan para nelayan Kepulauan Seribu dapat
dibedakan antara usaha nelayan kecil, menengah, dan besar. Dalam melakukan usaha penangkap ikan dari tiga kelompok nelayan tersebut digunakan sekitar 15
sd 25 jenis alat penangkap yang dapat dibagi dalam empat kelompok. Kelompok tersebut yaitu kelompok pukat misalnya payang dan pukat cincin; kelompok
jaring misalnya jaring lingkar dan jaring trammel; jaring angkat misalnya bagan perahu dan bagan tancap; pancing misalnya rawai tuna dan pancing tonda.
Kegiatan perikanan di Kabupaten Seribu berjalan beriringan dengan kegiatan kegiatan perikanan yang terjadi di DKI Jakarta secara keseluruhan. Hal
ini karena kegiatan perikanan DKI Jakarta hanya terpusat di Kota Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu, dan wilayah lautnya sebagian besar berada di
wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu.
A
B C
4 METODOLOGI
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian