Analisis Regresi Berganda Multiple Regression Analysis Uji Hipotesis

Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glejser. Dalam uji glejser, apabila variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedasitisitas. Hal tersebut, diamati dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 Ghozali, 2011.

3.5.3. Analisis Regresi Berganda Multiple Regression Analysis

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian ini terdiri dari 6 variabel independen Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi, Dana Bagi Hasil, dan Kemandirian Fiskal dan 1 variabel dependen Belanja Modal, sehingga menggunakan persamaan regresi berganda. Persamaan regresi yang digunakan adalah: Y= α + β 1 X1+ β 2 X2+ β 3 X3 + β 4 X4 + β 5 X5 + β 6 X6+ e Keterangan : Y : Belanja Modal X1 : Dana Alokasi Umum X2 : Dana Alokasi khusus X3 : Pendapatan Asli Daerah X4 : Pertumbuhan Ekonomi X5 : Dana Bagi Hasil X6 : Kemandirian Fiskal

3.5.4. Uji Hipotesis

1. Uji Signifikansi Individual Uji Statistik t T-test digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen Ghozali, 2011. Dengan tingkat signifikansi 0,05 α=5. kriteria pengujian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Apabila nilai signifikan α 0,05, maka hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. b. Apabila nilai signifikansi α 0,05, atau = 0, maka hipotesis ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2011. 2. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Uji statistik f pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikatGhozali, 2011. Uji f dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi f pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan significance level 0,05 α = 5. Jika nilai signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan, yang berarti secara simultan variabel-variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikan lebih kecil dari α maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Ini berarti bahwa secara simultan variabel-variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. 3. Uji Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2011. Fungsi dari r Square r 2 adalah mencari besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual. Apabila r 2 mendekati 1, maka variabel independen berpengaruh kuat terhadap variabel dependen dan apabila r 2 r square mendekati angka nol, maka variabel independen berpengaruh tidak nyata terhadap variabel dependen. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R 2 negatif, maka dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R 2 = 1, maka adjusted R 2 = 1 sedangkan jika nilai R 2 = 0, maka adjusted R2 = 1-k k-n. Jika K 1, maka adjusted R 2 akan bernilai negatif Ghozali, 2011. 101

BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi, Dana Bagi Hasil, dan Kemandirian Fiskal terhadap pengalokasian anggaran Belanja Modal. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Bagi Hasil terhadap pengalokasian Belanja Modal. 2. Variabel Pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap alokasi belanja modal pada KabKota di Provinsi Jawa Tengah, sehingga variabel ini tidak bisa digunakan untuk memprediksi variabel dependen Y hal ini dikarenakan sebagian besar belanja pemerintah lebih banyak untuk membiayai belanja pegawai dibanding belanja modal dan belanja modal pemerintah masih tergolong belanja minimum karena belum memenuhi standar belanja modal yang di amanatkan melalui undang-undang sebesar 30 dari APBD. 3. Variabel Kemandirian Fiskal tidak berpengaruh signifikan terhadap alokasi Belanja Modal pada KabKota di Provinsi Jawa Tengah sehingga variable ini

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH) Dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai Moderating Variabel (Stud

5 68 181

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL

2 7 98

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Modal (Studi Empiris Pada Kabupate

0 2 14

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Modal (Studi Empiris Pada Kabu

0 5 25

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Terhadap Belanja Modal Kabupaten/

0 3 20

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Terhadap Belanja Modal Kabupaten/

0 0 15

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Pada Pemerinta

0 3 14

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Pada Pemerinta

0 4 16

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengaloka

0 3 22

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengaloka

0 5 15