yang terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi, Dana Bagi Hasil, dan Kemandirian Fiskal.
3.5.2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk menghilangkan penyimpangan- penyimpangan yang mungkin terjadi dengan terpenuhinya asumsi tersebut, maka
hasil yang diperoleh dapat lebih akurat dan mendekati atau sama dengan kenyataan Ghozali, 2011. Pengujian dalam uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji
normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki ditribusi normal. Pengujian normalitas data dalam
penelitian ini
menggunakan uji
statistik non
parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S. Jika hasil Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai
signifikan di atas 0,05 maka data residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan di
bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal Ghozali, 2011. 2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Ghozali, 2011. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas pada model regresi dapat
dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor VIF. Berikut ini adalah dasar acuannya:
a. Jika nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model
regresi. b. Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa
ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi linear
terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi autokorelasi berarti terdapat
masalah autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan uji statistik melalui uji run tes. Run tes digunakan sebagai bagian dari statistik
non-parametrik dan dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan
korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random Ghozali, 2011. Model regresi dikatakan tidak terjadi autokorelasi jika nilai signifikansi
lebih dari 0,05. 4. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2011, uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Ghozali 2011 juga menyatakan bahwa model regresi yang baik adalah model regresi yang terjadi homokedastisitas.
Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glejser. Dalam uji glejser, apabila variabel independen
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedasitisitas. Hal tersebut, diamati dari probabilitas
signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 Ghozali, 2011.
3.5.3. Analisis Regresi Berganda Multiple Regression Analysis