2.9.5. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
Menurut UU No.33 tahun 2004 menjelaskan tentang Pendapatan asli Daerah yang sah, disediakan untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak
termasuk dalam jenis pajak daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, jenis pendapatan ini meliputi objek pendapatan berikut:
Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan 1. Penerimaan Jasa Giro
2. Pendapatan Bunga 3. Denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
4. Penerimaan ganti rugi atas kerugiankehilangan kekayaan daerah. Halim 2004 membedakan 2 dua faktor yang memengaruhi Pendapatan
Asli Daerah suatu daerah, yaitu Faktor Eksternal dan Faktor Internal. Faktor eksternal terdiri dari investasi, inflasi, PDRB dan jumlah penduduk, sedangkan
faktor Internal terdiri dari sarana dan prasarana, insentif, penerimaan subsidi, penerimaan pembangunan, sumber daya manusia, peraturan daerah, sistem dan
pelaporan. Dalam rangka melaksanakan wewenang sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang no 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
dan UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, oleh karena itu Pemerintah Daerah harus melakukan
maksimalisasi Pendapatan Daerah.
2.10. Pertumbuhan Ekonomi
Penelitian Putro 2010 Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa
yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Jadi pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan
suatu perekonomian dari suatu periode ke periode lainnya. Kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang
meningkat ini disebabkan oleh pertambahan faktor-faktor produksi baik dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah barang modal dan teknologi
yang digunakan juga makin berkembang. Di samping itu, tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk seiring dengan meningkatnya pendidikan
dan keterampilan mereka. Setiap perekonomian dapat menyisihkan suatu proporsi tertentu dari pendapatan nasionalnya jika hanya untuk mengganti barang-barang
modal gedung-gedung, peralatan, dan material yang rusak. Namun untuk menumbuhkan perekonomian diperlukan investasi-investasi baru sebagai
tambahan stok modal. Jika dianggap ada hubungan ekonomis secara langsung antara besarnya stok modal K dan output total Y, maka setiap tambahan bersih
terhadap stok modal akan mengakibatkan kenaikan output total sesuai dengan rasio output modal tersebut Putro, 2010.
Pertumbuhan ekonomi menurut teori pertumbuhan Solow-Swan, pertumbuhan tergantung pada pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi
penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal dan tingkat kemajuan teknologi. Pandangan ini didasarkan pada analisis klasik, bahwa perekonomian akan tetap