pendekatan prosfektif yang memberi hasil signifikan antara tindakan danperkembangan. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
responden melakukan tindakan positif 26 orang 82,4 dan sebagian kecil melakukan tindakan negatif 8 orang 17,6. Hasil perkembangan sesuai dengan
tahapan perkembangan yaitu 85,3 dan sebagian kecil responden memiliki perkembangan tidak sesuai dengan tahapan perkembangan yaitu 14,7.
Penelitian Putri 2009 yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, tindakan ibu nifas tentang ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi yang dilakukan
pada 30 orang sampel dengan menggunakan desain cros sectional yang member hasil yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan tindakan yaitu sebagian besar ibu
nifas yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 12 orang 40 dan sebagian kecil berpengetahuan baik sebanyak 8 orang 26,7, sikap ibu nifas sebagian besar yang
bersikap cukup sebanyak 11 orang 36,7 dan sebagian kecil bersikap kurang sebanyak 9 orang 30, dan tindakan ibu nifas sebagian besar yang mempunyai
tindakan cukup 11 orang 36,7 dan sebagian kecil memiliki tindakan baik sebanyak 9 orang 30.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang perilaku ibu terhadap stimulasi tumbuh kembang motorik halus dan motorik
kasar neonatus di Kelurahan Mabar Hilir Pasar IV Medan Tahun 2014.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana perilaku ibu terhadap stimulasi tumbuh kembang motorik halus
dan motorik kasar neonatus di Kelurahan Mabar Hilir Pasar IV Medan Tahun 2014.
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perilaku ibu terhadap stimulasi tumbuh kembang motorik halus dan motorik kasar neonatus di Kelurahan Mabar Hilir Pasar IV.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik ibu terhadap stimulasi tumbuh kembang
motorik halus dan motorik kasar neonatus di Kelurahan Mabar Hilir Pasar IV.
b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu terhadap stimulasi tumbuh kembang
motorik halus dan motorik kasar neonatus di Kelurahan Mabar Hilir Pasar IV.
c. Untuk mengetahui sikap ibu terhadap stimulasi tumbuh kembang motorik
halus dan motorik kasar neonatus di Kelurahan Mabar Hilir Pasar IV. d.
Untuk mengetahui tindakan ibu terhadap stimulasi tumbuh kembang motorik halus dan motorik kasar neonatus di Kelurahan Mabar Hilir
Pasar IV.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Sebagai wahana mengaplikasikan ilmu yang penulis peroleh di bangku perkuliahan, khususnya dalam mata kuliah metodologi penelitian.
b. Bagi Responden
Memberikan informasi guna menambah pengetahuan ibu yang mempunyai bayi tentang stimulasi tumbuh kembang bayi yang optimal
Universitas Sumatera Utara
c. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang asuhan neonatus, bayi, dan balita.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku 1. Defenisi Perilaku
Perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a Perilaku tertutup Covert behavior terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain dari luar secara jelas. b Perilaku Terbuka
Overt behaviorterjadi bila respon terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau “observable behavior”
Notoadmodjo, 2007.
2. Pengetahuan knowledge
Menurut Notoatmodjo 2007, bahwa pengetahuan adalah hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya mata, hidung, dan telinga.
Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung ataupun melalui pengalaman orang lain. Pengetahuan dapat ditingkatkan melalui penyuluhan baik secara individu
maupun kelompok untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan yang bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan optimal. Pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkat, yaitu: a Tahu Knowdiartikan hanya sebagai recall memanggil memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. b Memahami Comprehension, memahami suatu objek bukan
sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui
Universitas Sumatera Utara