Umum 100.8 Ω 94.9 68.1 63.2 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Umum

Untuk dapat melihat bagaimana pengaruh pembebanan seimbang dan tidak seimbang terhadap efisiensi dan regulasi tegangan pada berbagai faktor daya transformator tiga phasa maka diperlukan beberapa percobaan yaitu : 1. Percobaan Tidak Berbeban 2. Percobaan Berbeban Seimbang Terhubung Wye dan Delta 3. Percobaan Berbeban Tidak Seimbang Terhubung Wye dan Delta Dalam percobaan tidak berbeban akan diuji 4 hubungan Yy , Yd 11 , Dd , Dy 5 pada masing-masing hubungan dalam keadaan seimbang. Dari percobaan ini akan didapatkan tegangan keluaran V 2 dengan tegangan masukan V 1 pada transformator 220 Volt. Dalam percobaan berbeban seimbang akan diuji 4 hubungan yaitu Yy , Yd 11 , Dd , Dy 5 . Beban yang digunakan dalam percobaan adalah kombinasi dari beban resistif, beban induktif dan beban kapasitif yang akan dihubungkan wye dan juga delta dalam keadaan seimbang. Dengan variasi percobaan yaitu percobaan dengan 3 beban resistif, percobaan berbeban dengan 3 beban induktif dan percobaan berbeban dengan 3 beban kapasitif. Kemudian akan diuji dengan tegangan masukan pada transformator 220 Volt. Universitas Sumatera Utara Dalam percobaan beban tidak seimbang juga akan diuji 4 hubungan Yy , Yd 11 , Dd , Dy 5 pada masing-masing hubungan digunakan variasi beban kombinasi RLC dalam keadaan tidak seimbang. Kemudian dari data tidak berbeban, beban seimbang dan beban tidak seimbang dapat kita cari regulasi tegangan dan efisiensi dari transformator pada setiap hubungan belitan.

4.2 Data Percobaan

Penelitian pada tanggal 24 September 2013 di Laboratorium Konversi Energi Listrik, diperoleh data pengujian sebagai berikut : 4.2.1 Percobaan Tidak Berbeban 4.2.1.1 Hubungan Yy Tabel 4.1 Data Percobaan Tidak Berbeban Hubungan Yy P1 Watt A1 Ampere V1 Volt V2 Volt 25 0.7 220 158

4.2.1.2 Hubungan Yd

11 Tabel 4.2 Data Percobaan Tidak Berbeban Hubungan Yd 11 P1 Watt A1 Ampere V1 Volt V2 Volt 20 0.7 220 94 Universitas Sumatera Utara

4.2.1.3 Hubungan Dd Tabel 4.3

Data Percobaan Tidak Berbeban Hubungan Dd P1 Watt A1 Ampere V1 Volt V2 Volt 20 0.22 220 147

4.2.1.4 Hubungan Dy

5 Tabel 4.4 Data Percobaan Tidak Berbeban Hubungan Dy 5 P1 Watt A1 Ampere V1 Volt V2 Volt 60 0.27 220 215

4.2.2 Percobaan Berbeban Seimbang Terhubung Wye

4.2.2.1 Hubungan Yy V

1 = 220 Volt Tabel 4.5. Kombinasi Beban Hubungan Yy , Yd 11 , Dd , Dy 5 No Beban R S T R-S- T Ω R-S-T VA R-S-T 1 R Ω 69.1 69.1

69.1 100.8 Ω

3 x 480 VA 72 L VA 208 208 208 C μF 20 20 20 2 R Ω 30 30 30 79.3 Ω 3 x 610 VA 91 L VA 208 208 208 C μF 20 20 20 3 R Ω 64.5 64.5

64.5 72.4 Ω

3 x 667 VA 100 L VA 208 208 208 C μF 16 16 16 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Data Percobaan Berbeban Seimbang terhubung Wye Hubungan Transformator Yy

4.2.2.2 Hubungan Yd

11 V 1 = 220 Volt Tabel 4.7. Data Percobaan Berbeban Seimbang R L C terhubung Wye Hubungan Transformator Yd 11 Beban P 1 Watt I 1 Ampere V 2 Volt I R Ampere I S Ampere I T Ampere Cos  72 150 0.36 75 0.66 0.66 0.66

0.68 Lagging 91

200 0.70 75 0.8 0.8 0.8

0.68 Lagging 100

200 0.41 75 0.84 0.84 0.84

0.68 Lagging

4.2.2.3 Hubungan Dd V

1 = 220 Volt Tabel 4.8. Data Percobaan Berbeban Seimbang terhubung Wye Transformator Hubungan Dd Beban P 1 Watt I 1 Ampere V 2 Volt I R Ampere I S Ampere I T Ampere Cos  72 300 1.31 127 1.1 1.1 1.1

0.95 Lagging 91

300 1.35 127 1.3 1.3 1.3

0.95 Lagging 100

700 2.55 127 2.5 2.5 2.5

0.95 Lagging Beban

P 1 Watt I 1 Ampere V 2 Volt I R Ampere I S Ampere I T Ampere Cos  72 300 0.85 124 1.11 1.11 1.11

0.98 Lagging 91

350 0.5 124 1.5 1.5 1.5

0.98 Lagging 100

450 0.33 124 2.1 2.1 2.1

0.98 Lagging

Universitas Sumatera Utara

4.2.2.4 Hubungan Dy

5 V 1 = 220 Volt Tabel 4.9. Data Percobaan Berbeban Seimbang terhubung Wye Transformator Hubungan Dy 5 Beban P 1 Watt I 1 Ampere V 2 Volt I R Ampere I S Ampere I T Ampere Cos  72 300 1.3 136 1.2 1.2 1.2

0.95 Lagging 91

400 1.68 136 1.72 1.72 1.72

0.95 Lagging 100

500 2.73 136 2.1 2.1 2.1

0.95 Lagging

4.2.3 Percobaan Berbeban Seimbang Terhubung Delta 4.2.3.1 Hubungan Yy V 1 = 220 Volt Tabel 4.10. Data Percobaan Berbeban Seimbang terhubung Delta Transformator Hubungan Yy Beban P 1 Watt I 1 Ampere V 2 Volt I R Ampere I S Ampere I T Ampere Cos  72 250 0.56 132 0.78 0.78 0.78

0.98 Lagging 91

250 0.46 132 0.9 0.9 0.9

0.98 Lagging 100

250 0.54 132 0.95 0.95 0.95

0.98 Lagging

4.2.3.2 Hubungan Yd

11 V 1 = 220 Volt Tabel 4.11. Data Percobaan Berbeban Seimbang terhubung Delta Transformator Hubungan Yd 11 Universitas Sumatera Utara Beban P 1 Watt I 1 Ampere V 2 Volt I R Ampere I S Ampere I T Ampere Cos  72 200 0.44 75 0.48 0.48 0.48

0.68 Lagging 91

200 0.86 75 1.2 1.2 1.2

0.68 Lagging 100

200 0.93 75 1.8 1.8 1.8

0.68 Lagging

4.2.3.3 Hubungan Dd V

1 = 220 Volt Tabel 4.12. Data Percobaan Berbeban Seimbang terhubung Delta Transformator Hubungan Dd Beban P 1 Watt I 1 Ampere V 2 Volt I R Ampere I S Ampere I T Ampere Cos  72 300 0.98 134 0.86 0.86 0.86

0.95 Lagging 91

400 1.57 134 1.57 1.57 1.57

0.95 Lagging 100

450 2.49 134 1.9 1.9 1.9

0.95 Lagging

4.2.3.4 Hubungan Dy

5 V 1 = 220 Volt Tabel 4.13. Data Percobaan Berbeban Seimbang terhubung Wye Transformator Hubungan Dy 5 Beban P 1 Watt I 1 Ampere V 2 Volt I R Ampere I S Ampere I T Ampere Cos  72 300 1.2 134 0.95 0.95 0.95

0.95 Lagging 91

450 1.68 134 1.82 1.82 1.82

0.95 Lagging 100

500 2.73 134 2.2 2.2 2.2

0.95 Lagging

Universitas Sumatera Utara 4.2.4 Percobaan Berbeban Tidak Seimbang Terhubung Wye 4.2.4.1 Hubungan Yy V 1 = 220 Volt Tabel 4.14. Kombinasi Beban Hubungan Yy , Yd 11 , Dd , Dy 5 No Beban R S T R Ω S Ω T Ω R VA S VA T VA R-S-T 1 R Ω 104 69.1 39 127.3 100.8 83.17 380 480 580 72 L VA 208 208 208 C μF 20 20 20 2 R Ω 60,2 30

59.6 94.9

79.3 68.1

510 610 710 91 L VA 208 208 208 C μF 20 20 16 3 R Ω 44 64.5 54 85.5

72.4 63.2

567 667 767 100 L VA 208 208 208 C μF 20 16 16 Tabel 4.15. Data Percobaan Berbeban Tidak Seimbang terhubung Wye Transformator Hubungan Yy Beban P 1 Watt I 1 Ampere V 2 Volt I R Ampere I S Ampere I T Ampere Cos  72 450 0.97 125 1.24

1.33 1.57

Dokumen yang terkait

Analisa Berbagai Hubungan Belitan Transformator 3Phasa Dalam Keadaan Beban Lebih (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik Ft.Usu)

8 55 84

Analisa Pengaruh Besar Tahanan Rotor Terhadap Torsi Dan Efisiensi Motor Induksi 3 Fasa Rotor Belitan ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

7 99 85

Pengaruh Tegangan Tidak Seimbang Terhadap Torsi Start-Torsi Maksimum Motor Induksi Tiga Phasa Starting Langsung ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

0 28 94

Analisa Pengaruh Tahanan Rotor Tidak Seimbang Terhadap Torsi Dan Putaran Motor Induksi Rotor Belitan (Aplikasi Pada Laboratorium konversi Fakultas Teknik USU)

0 24 117

Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan Dengan Injeksi Tegangan Pada Rotor(Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 61 81

Analisis Perbandingan Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan Delta Dan Hubungan Open-Delta (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

6 70 64

Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan Open-Delta

3 26 106

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

3 25 69

BAB II DASAR TEORI - Analisis Perbandingan Pengaruh Beban Seimbang Dan Tidak Seimbang Terhadap Regulasi Tegangan Dan Efisiensi Pada Berbagai Hubungan Belitan Transformator Tiga Fasa (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 28

Analisis Perbandingan Pengaruh Beban Seimbang Dan Tidak Seimbang Terhadap Regulasi Tegangan Dan Efisiensi Pada Berbagai Hubungan Belitan Transformator Tiga Fasa (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 5 21