BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Umum
Untuk dapat melihat bagaimana pengaruh pembebanan seimbang dan tidak seimbang terhadap efisiensi dan regulasi tegangan pada berbagai faktor daya
transformator tiga phasa maka diperlukan beberapa percobaan yaitu : 1. Percobaan Tidak Berbeban
2. Percobaan Berbeban Seimbang Terhubung Wye dan Delta 3. Percobaan Berbeban Tidak Seimbang Terhubung Wye dan Delta
Dalam percobaan tidak berbeban akan diuji 4 hubungan Yy , Yd
11
, Dd ,
Dy
5
pada masing-masing hubungan dalam keadaan seimbang. Dari percobaan ini akan didapatkan tegangan keluaran V
2
dengan tegangan masukan V
1
pada transformator 220 Volt.
Dalam percobaan berbeban seimbang akan diuji 4 hubungan yaitu Yy ,
Yd
11
, Dd , Dy
5
. Beban yang digunakan dalam percobaan adalah kombinasi dari beban resistif, beban induktif dan beban kapasitif yang akan dihubungkan wye
dan juga delta dalam keadaan seimbang. Dengan variasi percobaan yaitu percobaan dengan 3 beban resistif, percobaan berbeban dengan 3 beban induktif
dan percobaan berbeban dengan 3 beban kapasitif. Kemudian akan diuji dengan tegangan masukan pada transformator 220 Volt.
Universitas Sumatera Utara
Dalam percobaan beban tidak seimbang juga akan diuji 4 hubungan Yy ,
Yd
11
, Dd , Dy
5
pada masing-masing hubungan digunakan variasi beban kombinasi RLC dalam keadaan tidak seimbang. Kemudian dari data tidak
berbeban, beban seimbang dan beban tidak seimbang dapat kita cari regulasi tegangan dan efisiensi dari transformator pada setiap hubungan belitan.
4.2 Data Percobaan
Penelitian pada tanggal 24 September 2013 di Laboratorium Konversi Energi Listrik, diperoleh data pengujian sebagai berikut :
4.2.1 Percobaan Tidak Berbeban 4.2.1.1 Hubungan Yy
Tabel 4.1 Data Percobaan Tidak Berbeban Hubungan Yy
P1 Watt
A1 Ampere
V1 Volt
V2 Volt
25 0.7
220 158
4.2.1.2 Hubungan Yd
11
Tabel 4.2 Data Percobaan Tidak Berbeban Hubungan Yd
11
P1 Watt
A1 Ampere
V1 Volt
V2 Volt
20 0.7
220 94
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.3 Hubungan Dd Tabel 4.3
Data Percobaan Tidak Berbeban Hubungan Dd
P1 Watt
A1 Ampere
V1 Volt
V2 Volt
20 0.22
220 147
4.2.1.4 Hubungan Dy
5
Tabel 4.4 Data Percobaan Tidak Berbeban Hubungan Dy
5
P1 Watt
A1 Ampere
V1 Volt
V2 Volt
60 0.27
220 215
4.2.2 Percobaan Berbeban Seimbang Terhubung Wye
4.2.2.1 Hubungan Yy V
1
= 220 Volt Tabel 4.5.
Kombinasi Beban Hubungan Yy , Yd
11
, Dd , Dy
5
No Beban R
S T
R-S- T Ω
R-S-T VA R-S-T
1 R Ω
69.1 69.1
69.1 100.8 Ω
3 x 480 VA 72
L VA 208
208 208
C μF 20
20 20
2 R Ω
30 30
30 79.3 Ω
3 x 610 VA 91
L VA 208
208 208
C μF 20
20 20
3 R Ω
64.5 64.5
64.5 72.4 Ω
3 x 667 VA 100
L VA 208
208 208
C μF 16
16 16
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Data Percobaan Berbeban Seimbang terhubung Wye Hubungan
Transformator Yy
4.2.2.2 Hubungan Yd
11
V
1
= 220 Volt Tabel 4.7.
Data Percobaan Berbeban Seimbang R L C terhubung Wye Hubungan Transformator Yd
11
Beban P
1
Watt I
1
Ampere V
2
Volt I
R
Ampere I
S
Ampere I
T
Ampere Cos
72
150 0.36
75 0.66
0.66 0.66
0.68 Lagging 91
200 0.70
75 0.8
0.8 0.8
0.68 Lagging 100
200 0.41
75 0.84
0.84 0.84
0.68 Lagging
4.2.2.3 Hubungan Dd V
1
= 220 Volt Tabel 4.8.
Data Percobaan Berbeban Seimbang terhubung Wye Transformator Hubungan Dd
Beban P
1
Watt I
1
Ampere V
2
Volt I
R
Ampere I
S
Ampere I
T
Ampere Cos
72
300 1.31
127 1.1
1.1 1.1
0.95 Lagging 91
300 1.35
127 1.3
1.3 1.3
0.95 Lagging 100
700 2.55
127 2.5
2.5 2.5
0.95 Lagging Beban
P
1
Watt I
1
Ampere V
2
Volt I
R
Ampere I
S
Ampere I
T
Ampere Cos
72
300 0.85
124 1.11
1.11 1.11
0.98 Lagging 91
350 0.5
124 1.5
1.5 1.5
0.98 Lagging 100
450 0.33
124 2.1
2.1 2.1
0.98 Lagging
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.4 Hubungan Dy
5
V
1
= 220 Volt Tabel 4.9.
Data Percobaan Berbeban Seimbang terhubung Wye Transformator Hubungan Dy
5
Beban P
1
Watt I
1
Ampere V
2
Volt I
R
Ampere I
S
Ampere I
T
Ampere Cos
72
300 1.3
136 1.2
1.2 1.2
0.95 Lagging 91
400 1.68
136 1.72
1.72 1.72
0.95 Lagging 100
500 2.73
136 2.1
2.1 2.1
0.95 Lagging
4.2.3 Percobaan Berbeban Seimbang Terhubung Delta 4.2.3.1 Hubungan Yy
V
1
= 220 Volt Tabel 4.10.
Data Percobaan Berbeban Seimbang terhubung Delta Transformator Hubungan Yy
Beban P
1
Watt I
1
Ampere V
2
Volt I
R
Ampere I
S
Ampere I
T
Ampere Cos
72
250 0.56
132 0.78
0.78 0.78
0.98 Lagging 91
250 0.46
132 0.9
0.9 0.9
0.98 Lagging 100
250 0.54
132 0.95
0.95 0.95
0.98 Lagging
4.2.3.2 Hubungan Yd
11
V
1
= 220 Volt Tabel 4.11.
Data Percobaan Berbeban Seimbang terhubung Delta Transformator Hubungan Yd
11
Universitas Sumatera Utara
Beban P
1
Watt I
1
Ampere V
2
Volt I
R
Ampere I
S
Ampere I
T
Ampere Cos
72
200 0.44
75 0.48
0.48 0.48
0.68 Lagging 91
200 0.86
75 1.2
1.2 1.2
0.68 Lagging 100
200 0.93
75 1.8
1.8 1.8
0.68 Lagging
4.2.3.3 Hubungan Dd V
1
= 220 Volt Tabel 4.12.
Data Percobaan Berbeban Seimbang terhubung Delta Transformator Hubungan Dd
Beban P
1
Watt I
1
Ampere V
2
Volt I
R
Ampere I
S
Ampere I
T
Ampere Cos
72
300 0.98
134 0.86
0.86 0.86
0.95 Lagging 91
400 1.57
134 1.57
1.57 1.57
0.95 Lagging 100
450 2.49
134 1.9
1.9 1.9
0.95 Lagging
4.2.3.4 Hubungan Dy
5
V
1
= 220 Volt Tabel 4.13.
Data Percobaan Berbeban Seimbang terhubung Wye Transformator Hubungan Dy
5
Beban P
1
Watt I
1
Ampere V
2
Volt I
R
Ampere I
S
Ampere I
T
Ampere Cos
72
300 1.2
134 0.95
0.95 0.95
0.95 Lagging 91
450 1.68
134 1.82
1.82 1.82
0.95 Lagging 100
500 2.73
134 2.2
2.2 2.2
0.95 Lagging
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Percobaan Berbeban Tidak Seimbang Terhubung Wye 4.2.4.1 Hubungan Yy
V
1
= 220 Volt Tabel 4.14.
Kombinasi Beban Hubungan Yy , Yd
11
, Dd , Dy
5
No Beban
R S
T R
Ω S
Ω T
Ω R
VA S
VA T
VA R-S-T
1 R Ω
104 69.1
39 127.3
100.8 83.17
380 480
580 72
L VA 208
208 208
C μF 20
20 20
2 R Ω
60,2 30
59.6 94.9
79.3 68.1
510 610
710 91
L VA 208
208 208
C μF 20
20 16
3 R Ω
44 64.5
54 85.5
72.4 63.2
567 667
767 100
L VA 208
208 208
C μF 20
16 16
Tabel 4.15. Data Percobaan Berbeban Tidak Seimbang terhubung Wye
Transformator Hubungan Yy
Beban P
1
Watt I
1
Ampere V
2
Volt I
R
Ampere I
S
Ampere I
T
Ampere Cos
72
450 0.97
125 1.24
1.33 1.57