2.6.2.2 Hubungan Delta
Hubungan delta sering disebut juga hubungan mesh, hubungan ini dibuat dengan menghubungkan titik awal belitan dan titik akhir belitan lainnya.
Hubungan ini dapat dilihat pada Gambar 2.16 :
Gambar 2.16. Hubungan Delta
Dan jika dikombinasikan maka hubungan belitan pada transformator tiga phasa terdiri dari:
2.6.3 Berbagai Hubungan Belitan Pada Transformator
Pada transformator tiga fasa antara tegangan primer dan tegangan sekunder perbedaan fasa dapat diatur dengan metode aturan hubungan jam belitan
transformator. Satu putaran jam dibagi dalam 12 bagian. Jika satu siklus sinusoidal 360
◦
maka setiap jam berbeda fasa 30
◦
360
◦
12.
2.6.3.1 Hubungan YY
Huruf Y pertama belitan primer dalam hubungan wye, huruf y kedua belitan sekunder juga dalam hubungan wye. Angka 0 menunjukkan beda fasa
tegangan primer dan sekunder 0
◦
. Hubungan ini ekonomis untuk distribusi tegangan tinggi. Hubungan ini dapat bekerja dengan baik pada kondisi beban
Universitas Sumatera Utara
seimbang, tetapi apabila beban tidak seimbang maka pembagian tegangan sekunder dimasing-masing fasa akan berbeda.
Hubungan ini dapat dilihat pada gambar 2.17:
A
B
C a
b
c
Gambar 2.17. Hubungan Belitan Transformator Tiga Fasa YY
Vector grup untuk hubungan ini seperti pada Gambar 2.18 [7] :
Gambar 2.18. Vektor Diagram Hubungan Belitan Yy
2.6.3.2 Hubungan Y ∆
11
Hubungan belitan primer dalam hubungan wye, belitan sekunder dalam hubungan delta. Beda fasa antara tegangan primer dan sekunder 11 x 30
◦
= 330
◦
.
Universitas Sumatera Utara
Trafo jenis ini sering digunakan di substation untuk menurunkan tegangan Step Down. Hubungan ini juga lebih stabil terhadap beban yang tidak seimbang,
karena kumparan
segitiga secara
terpisah mendistribusikan
kembali ketidakseimbangan yang terjadi [3].
Yang menjadi masalah adalah adanya beda fasa antara sisi primer dan sekunder sebesar 30
atau kelipatannya. Dikarenakan adanya beda sudut fasa tersebut transformator tipe ini tidak dapat diparalelkan dengan transformator
hubungan Y- Y dan Δ-Δ. Hubungan ini dapat dilihat pada Gambar 2.19 berikut :
A B
C a
b c
Gambar 2.19. Hubungan Belitan Transformator Tiga Fasa Y
∆ Vektor grup untuk hubungan ini seperti pada Gambar 2.20 berikut [7] :
Gambar 2.20. Vektor Diagram Hubungan Belitan Yd
11
Universitas Sumatera Utara
2.6.3.3 Hubungan ∆∆
Menunjukkan huruf D pertama belitan primer dalam hubungan delta. Belitan sekunder juga dalam hubungan delta. Angka 0 menunjukkan beda fasa
tegangan primer dan sekunder 0
◦ .
Pada transformator ini tidak beda sudut fasa antar fasanya dan tidak mempunyai masalah dengan beban tidak seimbang.
Apabila hubungan ini mengalami kerusakan pada salah satu transformatornya maka transformator ini dapat tetap bekerja dengan hubungan open delta, akan
tetapi beban yang dapat dilayani dengan hubungan ini hanya 58 dari beban penuh hubungan ΔΔ [2]. Hubungan ini dapat dilihat pada Gambar 2.21 :
A B
C a
b c
Gambar 2.21. Hubungan Be
litan Transformator Tiga Fasa ΔΔ
Vektor grup untuk hubungan ini seperti pada Gambar 2.27 berikut [7] :
Gambar 2.22. Vektor Diagram Hubungan Belitan
∆∆
Universitas Sumatera Utara
2.6.3.4 Hubungan ∆y