Lembar Kerja Siswa LKS

2 bahan ajar dengar audio, 3 bahan ajar pandang dengar audio visual, dan 4 bahan ajar multimedia interaktif interactive teaching materials. Di antara berbagai jenis bahan ajar tersebut, bahan cetak printed merupakan bahan ajar yang paling sering digunakan. Selain bahan ajar bentuk cetak, bahan ajar multimedia interaktif interactive teaching materials juga mulai dikembangkan penggunaannya. Pada dasarnya masing-masing bentuk bahan ajar mempunyai teknik penyusunan yang berlainan. Prastowo 2012: 73 menyebutkan untuk bahan ajar cetak memiliki teknik penyusunan sebagai berikut 1 judul atau materi yang disajikan harus berintikan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus dicapai oleh siswa; 2 untuk menyusun bahan ajar cetak, ada enam hal yang perlu dimengerti yaitu susunan tampilannya jelas dan menarik, bahasa yang mudah, mampu menguji pemahaman, adanya stimulun, kemudahan dibaca, dan materi instruksional. Jadi dalam menyusun bahan ajar cetak perlu memperhatikan aspek- aspek tersebut agar bahan ajar yang dihasilkan tersusun secara runtut, sistematis, dapat dibaca dan mudah dipahami oleh siswa.

2.3 Lembar Kerja Siswa LKS

Lembar Kerja Siswa LKS merupakan jenis bahan ajar cetak yang sering digunakan oleh guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Lembar Kerja Siswa LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa yang di dalamnya berisi petunjuk atau langkah-langkah untuk mengerjakan suatu tugas Depdiknas, 2008: 15. Sedangkan menurut Prastowo 2012: 204 LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan bahwa LKS adalah suatu bahan ajar cetak yang berisi materi dan tugas, baik itu tugas teoritis maupun praktis yang harus dikerjakan oleh siswa yang mengacu pada kompetensi sesuai dengan indikator tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Penggunaan bahan ajar cetak berupa LKS dimaksudkan untuk membantu guru menyampaikan materi secara terstruktur kepada siswa. Materi yang terdapat di dalam LKS sudah terangkum secara runtut sehingga memudahkan siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah disampaikan oleh guru. Selain itu, LKS juga berisi tugas teoritis maupun tugas praktis misal praktikum yang dapat melibatkan siswa untuk aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Lembar Kerja Siswa LKS memiliki beberapa fungsi dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Prastowo 2012: 205, fungsi LKS diantaranya yaitu 1 sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik; 2 sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan; 3 sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya akan tugas untuk berlatih; 4 memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik. Selama ini masih banyak yang beranggapan bahwa LKS hanyalah kumpulan latihan soal-soal. Padahal ada berbagai macam produk pengembangan LKS yang menyediakan aktivitas pembelajaran yang berpusat pada siswa, misalnya kegiatan praktikum. Pada dasarnya, penyusunan LKS disesuaikan dengan tujuan pengemasan materi pembelajaran. Prastowo 2012: 208 menyebutkan ada lima macam bentuk LKS yang umumnya digunakan oleh peserta didik, yaitu 1 LKS yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep, 2 LKS yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan, 3 LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar, 4 LKS yang berfungsi sebagai penguatan, dan 5 LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum. Penyajian LKS dapat disesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan, baik secara eksperimen maupun non-eksperimen. Menurut Mugiono sebagaimana yang dikutip dalam Maulana 2002 menyebutkan penyajian LKS secara eksperimen adalah penyajian yang: 1 melibatkan banyak indera, 2 banyak keterampilan proses yang dilatihkan, 3 menanamkan disiplin dan tanggung jawab, 4 menantang siswa untuk menemukan hal baru, dan 5 menggugah ide orisinal siswa. Penyajian LKS secara non-eksperimen adalah penyajian yang: 1 menggunakan waktu lenih efisien, 2 relatif murah, aman, hemat tenaga, 3 organisasi dan perencanaan lebih terkendali, 4 mudah penggunaannya, dan 5 target kurikulum mudah tercapai. Suatu LKS dikatakan baik jika disusun secara sistematis berdasarkan unsur-unsur yang telah ditetapkan. Ada berbagai macam pendapat mengenai unsur-unsur yang terdapat dalam suatu LKS. Prastowo 2012: 208 menyebutkan enam unsur utama yang terdapat di dalam LKS, yaitu 1 judul, 2 petunjuk belajar, 3 kompetensi dasar atau materi pokok, 4 informasi pendukung, 5 tugas atau langkah kerja, dan 6 penilaian. Sedangkan Depdiknas sebagaimana yang dikutip dalam Annisya dkk 2014 menyebutkan bahwa struktur LKS secara umum meliputi 1 judul mata pelajaran, 2 petunjuk belajar, 3 kompetensi yang akan dicapai, 4 indikator, 5 informasi pendukung dan langkah-langkah kerja, 6 tugas-tugas, dan 7 penilaian. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur yang terkandung dalam LKS pada dasarnya hampir sama namun hanya terdapat perbedaan dalam unsur indikator.

2.4. LKS Fisika Berbasis REACT

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN Penerapan Strategi Jigsaw Berbasis Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika (PTK pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Teras Tahun A

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN Penerapan Strategi Jigsaw Berbasis Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika (PTK pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Teras Tahun Aj

0 1 14

PENGEMBANGAN LKS BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA PADA MATERI SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII.

11 17 388

PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP.

1 5 79

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS MASALAH YANG BERORIENTASIKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII PADA MATERI HIMPUNAN.

0 0 90

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN RELASIONAL SISWA.

1 1 103

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LKS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI BEKERJASAMA DAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA

0 0 18

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK KELAS VII SMP MATERI ARITMATIKA SOSIAL

0 0 6

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VII SMP PADA MATERI HIMPUNAN

0 4 8

PENGEMBANGAN PROTOTYPE PERTAMA LKS BERBASIS TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP Mulia Putra

0 0 10