sementara; 3 melakukan percobaan; 4 mengumpulkan data; 5 mengolah data; dan 6 menarik kesimpulan. Indikator kemampuan memecahkan masalah ini
diamati selama kegiatan praktikum.
2.6 Kerangka Berpikir
Keberhasilan kegiatan pembelajaran akan dapat menghasilkan output yang berkualitas. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian suatu
kegiatan pembelajaran antara lain adalah peran guru sebagai pendidik, kondisi siswa, sumber belajar yang tersedia, bahan ajar yang digunakan, sarana prasarana,
lingkungan belajar serta sistem yang memadai. Di samping itu dalam mengembangkan kurikulum pembelajaran dengan jelas dan terarah merupakan
faktor pendukung keberhasilan pembelajaran bagi siswa. Dalam pembelajaran fisika diperlukan kemampuan memecahkan
masalah. Pemecahan masalah dalam bidang fisika dapat menolong seseorang untuk meningkatkan daya analitis dan dapat membantu mereka untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan pada berbagai situasi yang lain. Pemecahan masalah problem solving juga merupakan tipe belajar paling tinggi
yang dapat membantu dan mengembangkan keterampilan intelektual tingkat tinggi, yakni penalaran fisika. Untuk itu, pemecahan masalah dijadikan salah satu
bagian dari tujuan pembelajaran fisika di sekolah. Setiap kegiatan pembelajaran sering kali menggunakan bahan ajar yang
membantu siswa dalam mempelajari dan mendalami suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu
menguasai semua kompetensi secara runtut dan terpadu. Salah satu bentuk bahan ajar yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah Lembar Kerja
Siswa LKS Fisika berbasis REACT. Lembar Kerja Siswa LKS merupakan suatu bahan ajar yang dimiliki oleh siswa yang didalamnya berisi lembaran-
lembaran yang berkaitan dengan materi, instruksi langkah-langkah mengerjakan tugas, latihan soal dan soal evaluasi. LKS Fisika berbasis REACT ini dikemas
sedemikian rupa sehingga dapat mempermudah siswa mempelajari materi tersebut secara berkelompok. Apabila penggunaan Lembar Kerja Siswa LKS berbasis
REACT ini diikuti dengan pendekatan pembelajaran yang tepat, dimana kemampuan memecahkan masalah menjadi fokus utama dalam kegiatan
pembelajaran maka siswa diharapkan mempunyai kemampuan menalar yang tinggi dan dapat menemukan konsep materi dalam pembelajaran.
Pengembangan Lembar Kerja Siswa LKS yang dipadukan dengan pendekatan REACT memberikan peluang besar kepada peserta didik untuk belajar
mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari dan bekerja sama dalam suatu kelompok kecil dalam kegiatan praktikum. Pembelajaran REACT
sebagai salah satu model pendekatan pembelajaran kontekstual dapat
meningkatkan aktifitas siswa melalui kegiatan berkelompok dan laboratorium, serta mengembangkan pengetahuan yang dimiliki siswa dengan konteks yang
baru. Pengembangan bahan ajar berupa LKS Fisika berbasis REACT diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa. Guna memperjelas kerangka berpikir tersebut, berikut ini digambarkan
bagan kerangka berpikir Gambar 2.1.
Kenyataan di lapangan
Gambar 2.1 Kerangka berpikir
Pembelajaran
Peran guru
Kondisi siswa
Sumber belajar
Lingkungan belajar
Bahan ajar Sarana
prasarana LKS
Menggunakan LKS Tidak menggunakan LKS
Lembar Kerja Siswa LKS Konvensional 1. Materi yang diberikan belum dikaitkan dengan
contoh konkret lingkungan sekitar. 2. Kegiatan siswa yang tercantum dalam LKS
konvensional belum memadukan antara kegiatan praktikum, tugas individu, dan tugas kelompok.
3. Kegiatan belajar mengajar masih berpusat pada guru.
Merancang LKS
dengan pendekatan kemampuan
memecahkan masalah
Kemampuan memecahkan
masalah siswa kurang
Guru Pembelajaran fisika
Bahan ajar Lembar Kerja Siswa LKS Berbasis REACT:
1. Membekali siswa dengan seperangkat pengetahuan yang dikaitkan dengan contoh konkret lingkungan sekitar.
2. Melatih siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh melalui pemecahan masalah fisika dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan keterampilan memecahkan masalah melalui kegiatan praktikum secara kelompok.
Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa
27
BAB III METODE PENELITIAN