2.5 Pemecahan Masalah Problem Solving
Pemecahan masalah adalah hirarki alami dari kaidah belajar, dimana merupakan bagian penting dari proses dalam diri pebelajar Gagne : 1977.
Sedangkan menurut Sambada 2012 pemecahan masalah adalah proses menghilangkan masalah yang ada, di mana di dalamnya terdapat hubungan atau
konsep-konsep yang diperolehnya dalam memecahkan masalah. Jadi pemecahan masalah merupakan proses penting dalam diri pebelajar, dimana pebelajar
menghilangkan masalah yang ada melalui konsep-konsep yang telah diperoleh sebelumnya.
Keterampilan memecahkan masalah merupakan hal yang paling penting dalam suatu proses pembelajaran. Ketrampilan memecahkan masalah tidak hanya
diperlukan dalam memecahkan soal-soal, namun pada kehidupan sehari-hari pun tiap orang pasti dihadapkan dengan masalah yang memerlukan penyelesaian.
Jonassen mengatakan bahwa ada empat hal yang mendukung mengapa penyelesaian masalah perlu mendapat fokus perhatian, yaitu: 1 kegiatan
pemecahan masalah sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari; 2 kegiatan pemecahan masalah dapat memotivasi siswa dalam belajar; 3 penyelesaian
masalah membutuhkan pembelajaran yang lebih mendalam; 4 pengetahuan yang dibangun dari masalah yang dihadirkan merupakan pembelajaran yang lebih
berarti Susiana, 2010. Kemampuan
memecahkan masalah
merupakan tujuan
utama pembelajaran hampir di semua mata pelajaran. Pengembangan kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah fisika merupakan salah satu cara yang dapat
ditempuh dalam pembelajaran fisika agar mutu pembelajaran dapat meningkat Sambada, 2012. Pemecahan masalah fisika diartikan sebagai suatu metode
penyelesaian terhadap sejumlah tugas yang berkaitan dengan fisika, sedangkan kemampuan memecahkan masalah dalam pelajaran fisika adalah kemampuan
menggunakan suatu metode untuk menyelesaikan sejumlah tugas dalam pelajaran fisika Sambada, 2012.
Dalam menyelesaikan suatu masalah perlu langkah-langkah tertentu yang harus dilakukan. Para ahli mempunyai pendapat yang berbeda mengenai langkah-
langkah pemecahan masalah. Ada beberapa model penyelesaian masalah yang telah dikenal. Menurut Dewey sebagaimana yang dikutip dalam Gagne 1977
menyebutkan bahwa urutan peristiwa pemecahan masalah, yaitu: 1 menyajikan masalah yang dapat dilakukan dengan pernyataan verbal atau dengan cara lainnya;
2 mendefinisikan masalah atau membedakan bagian penting dari situasi; 3 menyusun hipotesis yang dapat digunakan sebagai solusi pemecahan masalah; 4
membuktikan hipotesis atau percobaan secara berturut-turut hingga menemukan suatu solusi yang dicapai. Sedangkan menurut Polya sebagaimana yang dikutip
dalam Susiana 2010 menyebutkan bahwa terdapat empat langkah yang harus dilakukan untuk suatu pemecahan masalah yaitu: 1 memahami masalah; 2
merencanakan pemecahannya; 3 menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana; 4 memeriksa kembali hasil yang diperoleh looking back.
Kemampuan memecahkan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah kemampuan memecahkan masalah menurut Hilyana 2013, dengan
indikator sebagai berikut: 1 memahami pertanyaan; 2 menduga jawaban
sementara; 3 melakukan percobaan; 4 mengumpulkan data; 5 mengolah data; dan 6 menarik kesimpulan. Indikator kemampuan memecahkan masalah ini
diamati selama kegiatan praktikum.
2.6 Kerangka Berpikir