2.1.2 Teori Empirisme
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan seorang individu akan ditentukan oleh empiri atau pengalaman- pengalaman yang di peroleh selama perkembangan
individu. Aliran ini menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung pada lingkungan, sedangkan pembawaan yang dibawanya dari semenjak lahir tidak
dipentingkan. Teori ini menyatakan bahwa perkembangan seorang individu ditentukan oleh pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama perkembangan
individu itu, termasuk pendidikan yang diterima oleh individu yang bersangkutan.
Tokoh utama aliran ini adalah filsuf Inggris bernama John Lock yang mengembangkan paham Rasionalisme pada abad ke-18. Teori ini mengatakan bahwa
anak yang lahir ke dunia dapat diumpamakan seperti kertas putih yang kosong yang belum ditulisi atau dikenal dengan istilah “tabularsa” a blank sheet of paper.
Teori ini dalam lapangan pendidikan menimbulkan pandangan yang optimis yang
memandang bahwa pendidikan merupakan usaha yang cukup mampu untuk membentuk pribadi individu.
2.2. Kesiapan kerja
2.2.1. Pengertian Kesiapan Kerja
Slameto 2010: 115 mendefinisikan kesiapan readiness adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi responjawaban di dalam
cara tertentu terhadap suatu situasi. Sedangkan menurut Dalyono 2005: 52 Kesiapan adalah kemampuan yang cukup baik fisik dan mental. Kesiapan fisik berarti tenaga
yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental, memiliki minat dan
motivasi yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan. Menurut Hamalik 2008:94 kesiapan adalah tingkatan atau keadaaan yang harus dicapai dalam proses
perkembangan perorangan pada tingkatan pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional. Kesiapan kerja dipandang sebagai usaha untuk memantapkan seseorang
mempersiapkan diri dalam hal pengetahuan, ketrampilan, sikap serta nilai yang diperlukan dalam menekuni sebuah pekerjaan Winkel,2004:668. Kesiapan kerja
dipandang sebagai kesiapan seseorang untuk mencari pekerjaan dan menentukan
pekerjaan yang dipilih.
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 554 kerja diartikan sebagai kegiatan untuk melakukan sesuatu yang dilakukan atau diperbuat dan sesuatu yang dilakukan
untuk mencari nafkah, mata pencaharian. Sependapat dengan Moh. Thayeb 1998: 27 kerja diartikan sebagai suatu kelompok aktivitas, tugas, atau kewajiban yang
sama dan dibayar, yang memerlukan atribut-atribut yang sama dalam suatu organisasi tertentu. Sedangkan m
enurut Koontz dan O’Donnel 1964 mengatakan bahwa pengertian kerja yaitu penggunaan tenaga dalam usaha untuk menyelesaikan atau
mengerjakan sesuatu. Usaha yang dilakukan bisa secara mental atau fisik, serta secara sukarela atau terpaksa. Selanjutnya penyelesaian yang dilakukan bisa sampai tuntas
atau hanya sebagian saja.
Dirwanto 2008:50 kesiapan kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan
kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Sejalan dengan pengertian diatas bahwa pengertian menurut Slameto 2010:113 kesiapan kerja
adalah suatu kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan ketentuan, tanpa mengalami kesulitan dan hambatan dengan hasil maksimal,
dengan target yang telah ditentukan. Lebih dalam lagi dikatakan bahwa kesiapan kerja menyangkut tiga aspek yaitu pengetahuan kognitif, ketrampilan psikomotor
dan sikap afektif. Kesiapan kerja dapat dicapai melalui proses pendidikan dan pengalaman masa lalu, baik selama menempuh pendidikan sejak sekolah dasar
maupun pengalaman-pengalaman yang dialami dalam kehidupan nyata. Sedangkan pendidikan tinggi lebih menekankan pada kesiapan kerja yang spesifik dan mengarah
pada bidang kerja tertentu.
2.2.2. Prinsip-Prinsip Kesiapan Kerja