Kerangka Berfikir dan Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut, diduga bahwa praktik kerja industri, prestasi akademik, melalui motivasi kerja menjadi faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi di SMK Palebon Semarang tahun ajaran 20142015. Gamabr 2.1. Kerangka Teoritis

2.8. Kerangka Berfikir dan Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Praktik Kerja Industri, Motivasi Kerja terhadap Kesiapan Kerja. Hurlock 1980:2 menyatakan bahwa perkembangan dapat didefinisikan sebagai serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Walgito 2003:45 mengemukakan teori konvergensi adalah teori yang mengemukakan bahwa baik pembawaan sejak lahir maupun pengalaman atau lingkungan mempunyai peranan yang penting didalam perkembangan individu. Disamping bakat endogen perlu pula dipertimbangkan faktor lingkungan ekstrogen . Kesiapan readiness menurut Slameto 2010:113 Prestasi Akademik X2 Praktik Kerja Industri X1 Motivasi Kerja X3 Kesiapan Kerja Y T. Self Efficacy T. Empirisme goal T. Self EEfficacy T. Empirisme adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuat siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Siswa SMK dicetak untuk siap terjun ke dalam dunia kerja selama menempuh pendidkan siswa dibekali pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk siap melakukan aktvitas pekerjaan sesuai dengan bidangnya. Teori konvergensi mengatakan pengalaman mempunyai peranan penting dalam perkembangan individu. Selama menempuh pendidikan di SMK siswa akan mendapatkan pengalaman-pengalaman diantaranya praktek di bank mini, praktek di koperasi, dan yang paling penting adalah pelaksanaan praktik kerja Industri. Penyelenggaraan Prakerin akan membantu peserta didik untuk memantapkan hasil belajar yang diperoleh di sekolah serta membekali siswa dengan pengalaman nyata sesuai dengan program studi yang dipilihnya. Teori belajar humanistik menurut tokoh Abraham Maslow 1970 dalam Rifa’i dan Anni2012:124 pada diri setiap orang terdapat berbagai perasaan takut, seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut dengan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya. Tetapi di sisi lain, seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat juga ia dapat menerima diri sendiri. Selama Prakerin siswa akan mendapatkan pengalaman baru di tempat kerja. Hal tersebut secara tidak langsung akan mendorong motivasi siswa untuk bekerja. Keinginan dan motivasi ini berupa harapan-harapan masa depan yang lebih baik. Seorang peserta didik tentu memiliki cita-cita akan sebuah pekerjaan setelah lulus SMK. Praktek Kerja Industri secara tidak langsung akan mempengaruhi motivasi siswa untuk bekerja. Dari pengalaman-pengalaman selama Prakerin akan mendorong siswa untuk terjun ke dalam dunia kerja. Praktek Kerja Industri yang sudah dilaksanakan secara tidak langsung menimbilkan minat kerja dalam diri siswa. Indikator motivasi kerja adalah tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat terhadap pekerjaan, senang dalam memcahkan masalah. Praktek Kerja Industri yang sudah dilaksanakan diharapkan mempengaruhi kesiapan kerja dimediasi oleh motivasi kerja siswa. Semakin tinggi pengalaman prakerin dan motivasi kerja siswa maka akan semakin tinggi kesiapan kerja siswa. H 5 : Ada pengaruh positif dan signifikan prestasi akademik terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi di SMK Palebon Semarang tahun ajaran 20142015. H 6 : Ada pengaruh positif dan signifikan prestasi akademik terhadap motivasi kerja siswa kelas XI Akuntansi di SMK Palebon Semarang tahun ajaran 20142015. H 7 : Motivasi kerja secara positif dan signifikan memediasi pengaruh prestasi akademik terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi di SMK Palebon Semarang tahun ajaran 20142015. 2. Pengaruh Prestasi Akademik melalui motivasi kerja terhadap Kesiapan Kerja Rifa’i dan anni 2012:125 mengemukakan teori belajar yang humanistik pada dasarnya memiliki tujuan belajar untuk memanusiakan manusia. Oleh karena itu proses belajar dapat dianggap berhasil apabila si pembelajar telah memahami lingkungannya dan diri sendiri. Dengan kata lain, si pembelajar dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Tujuan utama pendidik adalah membantu siswa untuk mengambangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Menurut aliran humanistik, para pendidik sebaiknya melihat kebutuhan yang lebih tinggi dan merencanakan pendidikan dan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini. Beberapa psikolog humanistik meilhat bahwa manusia mempunyai keinginan alami untuk berkembang untuk menjadi lebih baik, dan juga belajar Rifa’i dan anni, 2012 : 125. Mata pelajaran akuntansi adalah mata pelajaran yang wajib bagi siswa SMK program keahlian akuntansi.Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang penting, karena termasuk mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional UN. Pengajaran akuntansi di SMK bertujuan agar siswa menguasai konsep-konsep dasar akuntansi dan saling keterkaitannya sikap ilmiah untuk memecahkan masalah- masalah yang dihadapinya sehingga dapat membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca serta laporan arus kas pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan keuangan sehingga dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan agar mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan yang lainnya. Prstasi akademik akuntasi bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa dalam belajar khususnya mata pelajaran akuntansi. Menurut Suharsimi 2006:276 “prestasi harus mencerminkan tingkatan- tingkatan sejauh mana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan di se tiap bidang studi”. Prestasi belajar akuntansi adalah hasil dari pengukuran dan penilaian usaha belajar akuntansi. Dengan mengetahui prestasi belajar, dapat diketahui kedudukan anak di dalam kelas. Seperti yang dinyatakan oleh Sutratinah 2011:43 bahwa “prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan”. Prestasi belajar akuntansi siswa dapat diperoleh dari ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, praktik sekolah dan praktik industri. Semakain tinggi prestasi belajar siswa semakain tinggi motivasi siswa untuk bekerja. H 1 : Ada pengaruh positif dan signifikan prestasi akademik terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi di SMK Palebon Semarang tahun ajaran 20142015. H 2 : Ada pengaruh positif dan signifikan praktik kerja industri terhadap motivasi kerja siswa kelas XI Akuntansi di SMK Palebon Semarang tahun ajaran 20142015. H 4 : Ada pengaruh positif dan signifikan praktik kerja industri melalui motivasi kerja terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi di SMK Palebon Semarang tahun ajaran 20142015. H 8 : Ada pengaruh positif dan signifikan prestasi akademik terhadap praktik kerja industri siswa kelas XI Akuntansi di SMK Palebon Semarang tahun ajaran 20142015. 3. Pengaruh Praktik Kerja Industri Prakerin dan prestasi akademik melalui motivasi kerja terhadap Kesiapan Kerja Kesiapan adalah “tingkatan atau keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan pertumbuhan, mental, fisik, sosial dan emosional” Hamalik, 2008:94. Dirwanto 2008:50 Kesiapan Kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Kesiapan Kerja sangat penting dimiliki oleh seorang peserta didik SMK, karena peserta didik SMK merupakan harapan masyarakat untuk menjadi lulusan SMK yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya diterima di dunia kerja atau mampu mengembangkan melalui wirausaha. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan kerja, diantaranya pengalaman praktek kerja industri, prestasi akademik, dan motivasi kerja. Pengalaman praktik kerja industri adalah pengetahuan atau keterampilan yang diketahui dan dikuasai peserta didik setelah mengikuti praktik kerja di dunia usaha atau dunia industri selama jangka waktu tertentu. Peserta didik dikatakan berpengalaman apabila telah meiliki tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dan memadai sesuatu sesuai dengan bidang keahliannya. Pengalaman Praktik Kerja Industri peserta didik dapat membentuk sikap keinginan untuk menghayati, mengenali dan memasuki dunia kerja. Prestasi mencerminkan tingkatan- tingkatan sejauh mana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan di setiap bidang studi. Prestasi belajar akuntansi adalah hasil dari pengukuran dan penilaian usaha belajar akuntansi . Dengan mengetahui prestasi belajar akuntansi, dapat diketahui kedudukan anak di dalam kelas. persiapan kesiapan kerja siswa, selain yang telah disampaikan di atas melalui praktek kerja industri dan prestasi akademik, juga harus dimunculkan motivasi atau dorongan dari dalam diri siswa untuk mau bergerak yaitu melalui motivasi kerja. Motivasi kerja merupakan dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Motivasi kerja kerja tersebut bisa terbentuk melalui praktek kerja industri dan prestasi akademik. Dengan dipadukannya antara praktik kerja industri dan prestasi akademik diharapkan dapat membentuk motivasi kerja siswa khususnya di SMK untuk memiliki kesiapan dalam menghadapi dunia kerja. Adapun indikator kesiapan kerja meliputi: 1 ilmu dan pengetahuan, 2 keterampilan, dan 3 keadaan mental. H 3 : Ada pengaruh positif dan signifikan motivasi kerja terhadap kesiapan kerja terhadap kesiapan kerja siswa kelas XIAkuntansi di SMK Palebon Semarang tahun ajaran 20142015. H 9 : Prestasi akademik mempengaruhi secara positif praktik kerja industri melalui motivasi kerja terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Akuntansi di SMK Palebon Semarang tahun ajaran 20142015. Berdasarkan uraian tersebut, diduga bahwa Praktek kerja industri dan Bimbingan karir melaui motivasi mempengaruhi kesiapan kerja siswa Kelas XI SMK Prodi Akuntansi, sehingga akar pemikiran dalam penelitian ini dapat diilustrasikan seperti gambar 2.2. berikut: Gambar 2.2. Kerangka Berpikir Praktik Kerja Industri X1 Motivasi Kerja X3 Kesiapan Kerja Y Prestasi Akademik X2 H5 H3 H1 51

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sugiyono 2013:14 menyatakan bahwa metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Penelitian ini digunakan untuk meneliti populasi atau sampel secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Untuk mengolah dan menganalisa data menggunakan alat bantu berupa software SPSS. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan kuesioner atau angket.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono 2013:17 menjelaskan bahwa populasi terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun karakteristik dari populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan akuntansi di SMK Palebon Semarang tahun ajaran 20142015 yang berjumlah 83 siswa yang terdiri dari dua kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dari penelitian sebesar 83 siswa atau pengambilan sampel dilakukan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PEMASARAN DI SMK PALEBON SEMARANG

0 37 165

PERAN MINAT KERJA DALAM MEMEDIASI PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN BIMBINGAN KARIER TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN

3 21 182

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 LAGUBOTI.

0 4 30

PENGARUH MOTIVASI DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI Pengaruh Motivasi Dan Prestasi Praktik Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi Di Smk Negeri 1 Karanganyar Tahu

0 2 18

PENGARUH MOTIVASI DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI Pengaruh Motivasi Dan Prestasi Praktik Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi Di Smk Negeri 1 Karanganyar Tahu

0 2 15

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

0 4 11

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

1 5 16

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PEMASARAN DI SMK PALEBON SEMARANG.

1 1 127

PENGARUH MINAT KERJA DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK N 1 SEYEGAN.

0 3 170

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PRESTASI BELAJAR, DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 220