70
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil pengamatan dan analisis terhadap data kualitas air sumur wilayah TPA Galuga adalah sebagai
berikut : 1. Kualitas air sumur wilayah sekitar TPA Galuga dari beberapa parameter
hasil analisis telah melampaui ambang batas maksimum yang diperbolehkan menurut Kriteria Mutu Air Kelas I Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Sehingga berdasarkan hal tersebut, air sumur sekitar wilayah Galuga tidak layak untuk digunakan sebagai air baku air minum sebagaimana
peruntukkan air Kelas I, namun masih bisa digunakan untuk keperluan perikanan dan pertanian. Parameter kualitas air yang melampaui
ambang batas maksimum yaitu bau busuk, rasa agak asam, dan agak pahit, seharusnya tidak berbau dan tidak berasa, pH, oksigen terlarut
DO, kebutuhan oksigen biokimiawi BOD, kebutuhan oksigen kimiawi COD, amonia, nitrit, seng Zn, bakteri fecal coli dan
coliform. 2. Indeks Kualitas Air IKA sumur wilayah sekitar TPA Galuga secara
rata-rata tergolong buruk nilai Indeks Kualitas Air rata-rata 48,65, sehingga air ini tidak layak dikonsumsi sebagai air minum. Namun dari
hasil penelitian ditemukan fenomena yang menarik dimana air sumur dengan jarak yang paling dekat ke sumber pencemar TPA ternyata
memiliki kualitas air yang lebih baik berdasarkan nilai Indeks Kualitas Air daripada air sumur yang jaraknya lebih jauh pada wilayah
penelitian. Kondisi ini diduga disebabkan oleh faktor geologis, geografis, dan juga faktor konstruksi pembatas TPA, saluran air lindi
dan sumur itu sendiri.
71
B. SARAN
1. Air lindi leachateyang dihasilkan akibat timbunan sampah dari TPA dan juga sistem open widrow dari pengomposan perlu dioptimalisasikan
pengolahannya sehingga lebih aman dibuang ke lingkungan. Dari pengamatan, pengolahan lindi ini tengah tidak berfungsi termasuk
sistem aerasi di bak pengolahan sehingga potensi pencemaran air tanah akibat penyebaran lindi ini bisa diminimalkan jika instalasi pengolahan
air lindinya optimal. 2. Perlunya sistem drainase lindi yang permanen, untuk mencegah
peresapan air lindi masuk ke lingkungan sekitarnya. Perubahan sistem ini untuk mengurangi pengaruh penyebaran lindi dari sumber sampah
TPA dan Pabrik Kompos masuk ke lingkungan perairan sekitarnya, termasuk pencemaran air sumur di sekitar wilayah tersebut.
3. Pemerintah Kota Bogor perlu secepatnya melakukan usaha-usaha untuk mengatasi pencemaran air, khususnya air sumur gali, dengan cara
memperbaiki konstruksi sumur dinding beton, penutup sumur dan juga melakukan sanitasi.
72
DAFTAR PUSTAKA
Alaert, G. dan S.S. Santika. 1987. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya.
Apriadji, W. H. 2004. Memproses Sampah. Penebar Swadaya, Jakarta. Chapelle, F.H. 1993. Groundwater Microbiology and Geochemistry. John Wiley
and Sons. New York. Chapman, D. 2000. Water Quality Assesment. E FN Spon. London.
Clark, J.R. 1977. Coastal Ecosystem Management. John Wiley and Sons. New
York. Daftar Isian Potensi Desa dan Tingkat Perkembangan Desa. 2004. Bagian
Pemerintah Desa, Sekretaris Desa, Kabupaten Bogor. Dahuri, R., N.S. Putra, Zairion dan Sulistiono. 1993. Metode dan Teknik Analisis
Biota Perairan. PPLH – Lembaga Penelitian IPB. Bogor. Department of Public Health. 1972. Hydrologic Implications of Solid Waste
Disposal U.S. Geological Survey. Washington DC. Diana, E. 1992. Pemantauan Dampak Lokasi Pembuangan Akhir Sampah Secara
Sanitary Landfill Bantar Gebang Terhadap Kualitas Air Permukaan,
Air Tanah dan Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitarnya. Tesis. Program Pascasarjana, IPB. Bogor.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bogor. 2005. Kebijakan Pemerintah Kota Bogor Dalam Pengelolaan Sampah. Seminar 22
Maret 2005 Environmental Protection Agency. 1973. Water Quality Criteria. A Report of the
Committee on Water Quality Criteria. Environmental Agency. Washington DC.
Eilbeck, W.J. dan Mattock. 1992. Chemical Process is Wastewater treatment. Ellis Howrd Ltd. Chicester
Fair, G.M., et al. 1966. Wastewater Engineering. John Wiley and Sons. New York.
Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Polusi Udara. Depdikbud, Ditjen Perguruan Tinggi PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor.
73 Hadiwiyoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Yayasan Idayu,
Jakarta. Hammer.1986. Water and wastewater technology. John Wiley and Sons. New
York. Husin, Y.A. dan E. Kustaman. 1992. Metode dan Tehnik Analisis Kualitas Air.
PPLH – Lembaga Penelitian IPB, Bogor. Indrasti, N. S. 2003. The Perspective of Solid Waste Management and Landill
Technology in Indonesia. Makalah. Abdichtung, Stillegung Und Nachsorge Von deponien 15 : 99, Nurnberg, Jerman.
Jenie, B.S.L. dan W.P. Rahayu. 1990. Penanganan Limbah Industri Pangan. PAU – IPB. Bogor.
Mahida, U.N. 1997. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. Rajawali. Jakarta.
Matthess, G. 1982. The Properties of Groundwater. John Wiley and Sons. New York.
Nana, T. dan Ratna, H. 1991. Kualitas Air Tanah Jakarta. Seminar Pengembangan Air Tanah. 10 – 11 Desember 1991. PPS Keairan Teknik Sipil
USAKTI. Jakarta. Riyadi, S. 1984. Pencemaran Air. Dasar-dasar dan Pokok-pokok Penanggulangan.
Karya Anda. Surabaya. Romli, M. 2004. Desain dan Optimasi Bioreaktor Membran Untuk Penanganan
Air Limbah Sulit Terdegradasi. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat IPB. Bogor.
Saeni, M.S. 1989. Kimia Lingkungan. Depdikbud, Ditjen Pendidikan Tinggi. PAU – Ilmu Hayat, IPB. Bogor.
__________. 1991. Dampak Pada Kualitas Air. Kursus Dasar Penyusunan AMDAL. PPLH – Lembaga Penelitian IPB, Bogor.
Slamet, J.S. 1994. Kesehatan Lingkungan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Sundra, I.K. 1997. Pengaruh Pengelolaan Sampah Terhadap Kualitas Air Sumur Gali di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Suwung Denpasar
Bali. Thesis. Program Pasca Sarjana IPB, Bogor. Supardi. 2001. Studi Tata Niaga kompos : Kajian Alternatif Pemecahan
Penanganan Masalah Sampah Kota. Skripsi. Fateta, IPB. Bogor.
74 Suprihatin. 1992. Penentuan Status Kualitas Air Sebuah Pendekatan Kuantitatif
dan Praktis. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor. Syahmin. 1994. Evaluasi Kualitas Air Sungai Ciliwung Sebagai Bahan Baku
untuk Air Minum. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bogor. Tan, I. 2005. Tantangan, Peluang dan Kendala Pihak Swasta dalam Mengelola
Sampah Organik. Seminar 22 Maret 2005. Tood, D. K. 1980. Groundwater Hydrology. 2
nd
ed. John Wiley and Sons. New York.
Torrey, S. 1979. Slug Disposal by Landspreading Techniques. Noyes Data Corporation, Park Ridge. New Jersey.
Wardoyo. 1982. Review on Water Analysis Manual. Faculty of Fisheries – Bogor Agricultural University. Bogor.
Wuryadi. 1981. Kualitas Air Sumur Gali DIY Bagian Selatan dan Kemungkinan Pengaruh Lingkungan Pemukiman. Fakultas Pascasarjana IPB. Bogor.
_______. 1990. Telaah Kelangsungan Hidup Eschericia coli Dalam Air Sumur Gali dan Kaitannya sebagai Indikator Pencemaran Tinja dalam Sistem
Air Tanah. Fakultas Pascasarjana IPB. Bogor. Yani, M., A. Bey dan W. Tjiptadi. 1994. Kajian Kualitas Air DAS Cisadane dan
Ciliwung. PPLH – Lembaga Penelitian IPB. Bogor.
Lampiran 1. Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas, PP Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air
No. Parameter Satuan
Kelas Keterangan
I II III IV
I. FISIKA