Pohon S. parvifolia dapat berbunga setiap waktu, kecuali bulan Maret. Perbungaan berbentuk malai, terletak pada ujung ranting atau ketiak daun. Buah
berbentuk bulat telur atau panjang, ujung lancip dengan ukuran panjang bervariasi, kebanyakan 1 cm. Buah bersayap, tiga sayap bagian luar lebar dengan
panjang 6 cm dan sayap lainnya lebih pendek. Kayu jenis ini terdiri dari kayu gubal berwarna kuning muda dan kayu teras
berwarna merah. Berat jenis 0.45 - 0.62. Kayu ini termasuk kelas awet III - IV dan kelas kuat II - IV, mudah diserang jamur busuk putih white rot, tetapi tahan
terhadap serangan jamur busuk kering dry rot. Pada umumnya kayu S. parvifolia banyak digunakan sebagai sambungan, perabot rumah tangga, bahan bangunan,
kayu lapis, lantai, papan dinding, bahan.
2.2. Taksonomi S. leprosula Miq
Klasifikasi S. leprosula adalah sebagai berikut: Kingdom
: Plantae Devisi
: Magnoliophyta
Klas :
Magnoliospida Ordo
: Malvales
Famili :
Dipterocarpaceae Sub Famili
: Dipterocarpoidae Genus
: Shorea Spesies
: Shorea leprosula
Adapun karakteristik daun jenis S. leprosula yaitu memiliki susunan daun alternate, petiolate, bentuk daun lonjong, menjorong atau membundar telur
sungsang, panjang daun 6 – 14,5 cm lebar 3,5 – 7,5 cm, panjang petiole 0.9 – 2.3 cm berbulu lebat, permukaan bawah daun kasar jika disentuh, tulang sekunder 10–
16 pasang, tulang daun sekunder hampir tidak ada, dometia ada yang memanjang pada tulang daun utama atau menyebar pada tulang daun sekunder berbentuk
sisik, pipih Rudjiman, 2002 dan Kebler, 2000. S. leprosula
merupakan pohon yang dapat mencapai tinggi 70 meter dan diameter 150 cm, dengan tajuk tipis dan lebar, berbentuk payung dan berwama
merah tembaga pucat. Sedangkan Kebler 2000 umumnya tingginya berkisar antara 45-60 meter, dengan diameter batang antara 30-147 cm dan bisa
berkembang lebih besar lagi tergantung pada habitat.
Berat jenis kering udara kayunya 0,51 dengan kayu gubal tipis berwarna putih sampai kuning dan kayu teras tebal berwarna merah coklat. Kayunya agak lunak
dan peka terhadap serangan beberapa hama penggerek kayu atau penyakit- penyakit kayu lainnya, bila dibiarkan terbuka atau berhubungan langsung dengan
tanah. Kayunya mudah dikerjakan, tidak mudah pecah atau mengkerut, termasuk kelas awet III - IV serta kelas kuat III-IV Tantra, 1983.
S. leprosula berbunga setiap 2-3 tahun sekali pada bulan Juni-September.
Berbuah muda pada bulan Oktober-Desember dan berbuah masak bulan Desember-Maret. Produksi buah berkisar antara 36.000-249.000 buah per pohon
dan yang berhasil masak hanya 5.000-11.400 buah, biasanya disebabkan oleh serangan hama. Jenis ini dalam 1 kg memiliki 1.900-2.268 biji. S. leprosula pada
umur 13 tahun telah mampu mengadakan pembungaan dan pembuahan sekali dalam interval 3-5 tahun, setelah terjadi periode kering yang nyata.
S. leprosula tersebar merata hampir di seluruh hutan dipterocarpaceae dataran
rendah di Malaysia, Sumatera dan Kalimantan, dimana temperatur dan curah hujan relatif tinggi sepanjang tahun, serta tumbuh dan berkembang bila curah
hujan tahunan rata-rata berkisar antara 2.000 - 2.500 mm dengan selang temperatur hanan antara 22,2°C sampai 32,2°C.
S. leprosula tumbuh pada hampir semua jenis tanah yang berdrainase baik dan
bahkan tumbuh juga pada tanah-tanah yang memiliki sifat-sifat fisik dan kimia yang buruk. Pertumbuhan terbaik adalah pada tanah-tanah berlereng,
bergelombang atau berbukit, agak kurang pada tanah-tanah datar dan tidak pernah ada pada tanah-tanah berlumpur atau di muara-muara sungai. Di Sumatera dan
Kalimantan tumbuh sampai ketinggian 500 mdpl Bappenas, 2003.
2.3. Manfaat Penanda Genetik