Formulasi masalah Pendekatan Sistem

3 Batasan sistem Usaha perikanan cakalang di Kota Tidore Kepulauan sebagai suatu sistem mempunyai cakupan yang sangat luas. Untuk mempermudah pemahaman terhadap sistem tersebut, perlu dilakukan penyederhanaan melalui pembatasan sistem sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan ini sistem usaha perikanan cakalang ini dibatasi berdasarkan tiga kategori yaitu ; 1 Sumber daya : sumber daya yang menjadi target penangkapan dalam usaha ini adalah ikan cakalang dan umpan sebagai kebutuhan pokok dalam perikanan Pole and line. 2 Teknologi : teknologi yang dimaksudkan adalah teknologi penangkapan yang meliputi unit penangkapan Pole and line dan sarana bantu lainnya seperti rumpon dan bagan 3 Georafis : wilayah yang menjadi daerah usaha penangkapan yaitu Kota Tidore Kepulauan

4.1.3 Formulasi masalah

Sistem usaha perik anan cakalang di Kota Tidore Kepulauan mempunyai pelaku sistem dan beberapa komponen pelaku yang terkait satu dengan yang lainnya. Keterkaitan antar komponen dapat menyebabkan interaksi dalam memenuhi kebutuhan pelaku sistem sehingga dapat bersifat mendukung ataupun saling melemahkan. Keberhasilan usaha ditentukan oleh keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan dan kebutuhan masing- masing pelaku sistem yang terlibat. Berdasarkan kebutuhan dari pelaku sistem usaha perikanan cakalang di Kota Tidore Kepulauan yang teridentifikasi maka permasalahan yang terjadi dalam usaha perikanan cakalang ini adalah perbedaan dan pertentangan kepentingan antara komponen pelaku sistem dan faktor kendala dalam mengusahakan sumber daya tersebut. Formulasi masalah dalam sistem usaha perikanan cakalang tersebut adalah: 1 Ketersediaan dan kelestarian sumber daya cakalang dan umpan serta musim yang belum diketahui sedangkan aktifitas penangkapan terus berlangsung. 2 Produksi cakalang bersifat musiman sehingga permintaan pada tingkat perusahaan dan pasar belum te rpenuhi secara optimal. 3 Tingkat harga ikan dan kebutuhan pasar marketing sulit diprediksi karena harga tergantung kepada perusahaan dan kebutuhan suplay yang yang ada di pasar lokal pembeli. 4 Tidak tersediana ya dan kurangnya sarana dan prasarana produksi serta fasilitas penunjang seperti BBM, es, cold storage, rumpon dan dermaga atau PPI dan lain- lain dalam usaha pemanfataan sumber daya cakalang. Gambaran permasalahan sistem usaha perikanan cakalang di Kota Tidore Kepulauan disajikan dalam faktor kendala dan pendukung pada Gambar 10. Pada Gambar 10 menunjukkan kondisi usaha perikanan cakalang di Kota Tidore Kepulauan yang dibagi atas tiga sub sistem yaitu sub sistem sumber daya ikan, sub sistem produksi da n sub sistem pemasaran pasca produksi. Faktor kendala dalam sistem usaha ini adalah potensi sumber daya cakalang dan musim penangkapan cakalang yang belum diketahui, Sarana dan prasarana produksi yang tidak tersedia dan terbatas seperti BBM, es, cold storage, rumpon, pelabuhan perikanan dan lain- lain, industri pengolahan dan pemasaran yang tidak tersedia dan jelas, harga ikan yang relatif rendah serta keberadaan kantor cabang perusahaan yang berada di luar Kota Tidore Kepulauan menyebabkan pengambilan sarana produksi berupa BBM,es, air tawar dan lain-lain membutuhkan waktu dan biaya yang tidak efisien. Faktor kendala yang ada menyebabkan usaha perikanan cakalang di Kota Tidore Kepulauan belum optimal dan berkembang. Faktor penunjang dalam sistem usaha ini adalah kondisi perairan yang mendukung keberadaan sumber daya ikan cakalang, sarana produksi berupa BBM, es, air tawar, kapal dan lain- lain disediakan oleh perusahaan pada pola PIR dan kebutuhan pasar baik lokal maupun antar daerah dalam mengkonsumsi ikan cakalang sangat tinggi. Gambar10. Faktor kendala serta penunjang dalam sistem perikanan cakalang di Kota Tidore Kepulauan

4.2 Sub Sistem Sumber D aya Ikan