Model dan Simulasi Optimalisasi pengembangan usaha perikanan cakalang (katsuwonus pelamis) di kota tidore kepulauan provinsi maluku utara

2.13 Model dan Simulasi

Model adalah gambaran atau diskripsi formal, dalam bentuk kata-kata, diagram dan atau persamaan matematis suatu sistem sehingga memberikan gambaran mengenai keadaan yang sebenarnya Tarumingkeng 1994. Model biasanya digunakan sebagai pengganti sistem yang nyata, terutama sebagai alat bantu untuk mempelajari fenomena yang kompleks sehingga model merupakan alat yang sangat berguna dalam mengevaluasi keadaan ataupun mendasari pengambilan keputusan Lucey 1995. Model berisi hubungan sebab akibat, hubungan antara sub sistem dan jika akurat dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengevaluasi dampak bioekonomi alternatif strategi manajemen dan untuk me mbuat percobaan simulasi Seijo et al. 1998, diacu dalam Wiyono 2001. Selanjutnya menurut Kosasi 2002, istilah model sering diartikan sebagai suatu tiruan dari kondisi yang sebenarnya atau dengan kata lain model didefenisikan sebagai representasi atau formulasi dalam bahasa tertentu dalam suatu sistem nyata atau merupakan penyederhanaan abstraksi dari sistem yang nyata dari sebuah kejadian atau objek tertentu. Turban dan Aronson 1998, mengemukakan bahwa yang mendorong orang untuk membuat model adalah kenyataan bahwa hanya sebagian saja dari komponen-komponen pada suatu sistem nyata yang benar-benar dapat menentukan perilaku sistem untuk suatu persoalan yang sedang diamati. Hal ini mengisyaratkan, penggunaan model merupakan suatu bentuk penyederhanaan masalah dengan tetap mempertahankan validitasnya. Secara umum model digunakan untuk memberikan sebuah gambaran, penjelasan dan perkiraan dari realitas yang diselidiki. Pendekatan penggunaan model biasanya dikenal dengan istilah simulasi. Metode simulasi merupakan alat atau teknik yang cukup fleksibel untuk memecahkan masalah yang memiliki dimensi banyak dan beragam. Jadi pendekatan simulasi merupakan suatu model tiruan dari sistem nyata. Titik tolak permodelannya adalah menyederhanakan suatu sistem nyata yang hanya memperhatikan berbagai bagian atau sifat utama yang memiliki hubungan sebab akibat dari sistem sebenarnya. Basis pengetahuan penggunaan teknik simulasi mendasarkan pada data historis dan data yang diproyeksikan Kosasi, 2002. Simulasi menurut Eriyatno 1999, adalah merupakan aktivitas dimana pengkaji dapat menarik kesimpulan – kesimpulan tentang perilaku dari suatu sistem melalui penelaahan perilaku model selaras dimana hubungan sebab akibatnya sama dengan atau seperti yang ada pada sistem yang sebenarnya. Selanjutnya dikatakan bahwa, hasil akhir dari simulasi umumnya adalah berupa informasi dalam bentuk angka tentang kinerja sistem, sehingga belum memberikan kepada hubungan sebab akibat. Simulasi lebih menunjukan suatu estimasi statistik dan lebih cenderung hanya merupakan suatu perbandingan dari berbagai alternatif untuk mencapai titik optimum dibanding hasil yang eksak. 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian