Pendekatan Sistem Optimalisasi pengembangan usaha perikanan cakalang (katsuwonus pelamis) di kota tidore kepulauan provinsi maluku utara

pembatas limiting factor paling penting dalam perikanan cakalang dengan menggunakan pole and line .

2.9 Pendekatan Sistem

Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan melalui berbagai bentuk interaksi dan bekerjasama untuk mencapai yang berguna Gaspersz 1992. Pendapat yang senada dikemukakan oleh Davis 1984, yang mengatakan bawa sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, tetapi terdiri atas unsur yang dapat dik enal saling melengkapi karena mempunyai satu maksud, tujuan atau sasaran. Manetsh dan Park 1974, mendefinisikan sistem sebagai satu set elemen atau komponen yang saling berkaitan satu sama lainnya dan terorganisir untuk menghasilkan satu tujuan. Sistem merupakan totalitas himpunan hubungan yang mempunyai struktur dalam nilai posisional serta matra dimensional terutama dimensi ruang dan waktu. Oleh karena itu setiap pendekatan kesisteman selalu mengutamakan kajian tentang struktur sistem baik yang bersifat penjelasan maupun sebagai dukungan kebijakan Eriyatno 1999. Dari defenisi yang dikemukakan, ada 5 karakteristik dari sistem, yaitu : 1 terdiri atas elemen- elemen yang yang membentuk satu kesatuan sistem, 2 adanya tujuan dan saling ketergantungan, 3 interaksi antar elemen, 4 mengandung mekanisme transformasi, dan 5 ada lingkungan yang mengakibatkan dinamika sistem. Dari pemahaman di atas, dalam sistem kita akan berhadapan dengan kompleksitas. Dalam menghadapi suatu permasalahan yang kompleks, tidak dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan intuisi semata, atau berdasarkan pengalaman saja untuk mengambil suatu keputusan. Seorang pengambil keputusan harus memikirkan secara kompleks semua hal yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu pola pikir melalui pendekatan sistem dapat dilakukan dalam menghadapi permasalahan yang kompleks. Pola pikir pendekatan sistem didasarkan pada pemikiran bahwa kita tidak mungkin dapat memahami atau mengelola suatu situasi aktual yang begitu kompleks dengan komponen yang beragam berdasarkan telaah atau pengendalian dari bagian-bagiannya saja Nurani 2000. Selanjutnya Winardi 1989, mengemukakan bahwa cara pendekatan sistem perlu kita pergunakan untuk menemukan sifat-sifat penting dari siste m yang kemudian memberikan keterangan–keterangan mengenai peruba han- perubahan yang perlu diperbaiki dalam sistem tersebut. Permasalahan perikanan yang kompleks perlu dipandang sebagai suatu sistem, sehingga untuk memepelajari dan mengatasinya perlu pend ekatan sistem dengan teknik simulasi dan penggunaan komputer Haluan et al. 1989. Menurut Wilson 1990, diacu dalam Nurani 1996, mengemukakan ada 6 tahap kegiatan dalam proses analisa sistem, yaitu : 1 Definisi masalah : definisi kebutuhan, penentuan input, output, dan hubungan antar elemen sistem serta definisi batasan sistem; 2 Penentuan tujuan sistem; 3 Sintesa sistem : penentuan alternatif dan fungsi sistem, perencanaan sub sistem dan penggunaan kreativitas; 4 Analisa sistem : penentuan cara dan metode analisis sistem yang digunakan; 5 Seleksi sistem optimum : pendefenisian kriteria keputusan, evaluasi akibat dan merangking sistem; 6 Penerapan sistem Selanjutnya dalam mengatasi permasalahan yang kompleks ini melalui pola pikir sistem dapat lebih disederhanakan melalui suatu model. Model adalah sebuah interpretasi eksplisit dari pemahaman atau gagasan seseorang terhadap sebuah situasi. Transformasi sistem aktual ke dalam model dapat berupa simbol, suatu bentuk, atau konsep-konsep. Jadi model disini dibuat dengan maksud untuk dapat menyederhanakan kompleksitas dari suatu sistem nyata. Adapun keuntungan penggunaan model adalah : 1 Dapat melakukan analisis dan percobaan dengan situasi kompleks, yang mungkin sulit dilakukan pada sistem nyata; 2 Penghematan dalam deskripsi dan penyelidikan sesuatu keadaan nyata; 3 Menghemat waktu dan biaya dalam melakukan analisis masalah; 4 Dapat memfokuskan pada karakteristik penting masalah.

2.10 Struktur dan Analisis Sistem