Tabel 4.3 menunjukan bahwa berdasarkan analisis gain diperoleh model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dibandingkan dengan
STAD dan konvensional, dilihat dari kriteria N-Gain.
4.1.1.2 Hasil Belajar Afektif Sikap
Berdasarkan hasil uji statistik skor rata-rata hasil belajar afektif siswa pada kelas STAD, kelas NHT, dan kelas Konvensional menggunakan
uji Anova dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Rata-Rata Total Skor Sikap Siswa
Model Pembelajaran
Jumlah siswa
Rata-rata Total
Std. Devision
Skor
STAD 30
66,17
a
6,908 NHT
30 68,57
b
4,918 Konvensional
30 54,80
c
2,917
Keterangan: Huruf yang berbeda dalam kolom yang sama menunjukan ada
berbeda nyata menurut uji beda Tukey pada taraf signifikansi α =
0,05. Dari Tabel 4.4 menunjukan bahwa berdasarkan hasil uji anova satu
jalur diperoleh nilai F = 60,930; df = 2; P 0,000, nilai P 0,05 maka disimpulkan bahwa nilai rata-rata sikap siswa terhadap model pembelajaran
yang digunakan berbeda secara signifikan. Hasil belajar siswa afektif sikap salah satu kelas berbeda dengan yang lain maka dilanjutkan uji Post-
Hoc untuk mengetahui perbedaan ketiga model pembelajaran disajikan pada Lampiran 29. Data hasil belajar afektif siswa dilanjutkan dengan uji regresi
untuk menentukan keefektifan model pembelajaran yang digunakan
terhadap sikap siswa Lampiran 34. Hasil uji keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, STAD dan Konvensional terhadap
siskap siswa dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Uji Regresi Model Pembelajaran STAD, NHT, dan
Konvensional Terhadap Sikap Siswa MODEL PEMBELAJARAN
STAD NHT
Konvensional Signifikansi
0,000 0,000
0,000 A
77,533 82,333
70,967 B
11,367 13,767
2,400 R Square
0,55 0,75
0,40 Tabel 4.5 berdasarkan hasil analisis regresi menunjukan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap sikap siswa lebih efektif dari pada model pembelajaran STAD dan konvensional.
4.1.1.3 Hasil Belajar Psikomotorik Keterampilan
Berdasarkan hasil uji statistik skor rata-rata hasil belajar psikomotorik kelas STAD, kelas NHT dan kelas konvensional setelah
dianalisis menggunakan uji anova dapat disajikan pada Tabel 4.7. Tabel 4.6 Rata-Rata Total Skor Psikomotorik Siswa
Deskriptif Model
Pembelajaran Jumlah
Siswa Rata-rata
Total Std.
Devision Skor
STAD 30
23,57
a
4,15 NHT
30 26,73
b
2,24 Konvensional
30 20,23
c
4,91
Keterangan: Huruf yang berbeda dalam kolom yang sama menunjukan ada
berbeda nyata menurut uji beda Tukey pada taraf signifikansi α =
0,05. Dari Tabel 4.6 berdasarkan hasil uji anova satu jalur diperoleh nilai
F = 20,507; df = 2; P = 0,000, nilai P 0,05 maka disimpulkan bahwa nilai rata-rata psikomotorik siswa selama proses pembelajaran berbeda secara
signifikan. Hasil belajar siswa psikomotorik keterampilan salah satu kelas berbeda dengan yang lain maka dilanjutkan uji Post-Hoc untuk mengetahui
perbedaan ketiga model pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 33. Data hasil belajar psikomotorik siswa dilanjutkan dengan uji regresi untuk
menentukan keefektifan model pembelajaran yang digunakan terhadap psikomotorik siswa Lampiran 35. Hasil uji keefektifan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT, STAD dan Konvensional terhadap Psikomotorik siswa dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Uji Regresi Model Pembelajaran STAD, NHT, dan Konvensional Terhadap Psikomotorik Siswa
Model Pembelajaran NHT
STAD Konvensional
Signifikansi 0,000
0,000 0,000
A 44,500
33,233 38,000
B 12,133
6,500 5,633
R Square 0,54
0,42 0,27
Tabel 4.7 berdasarkan hasil analisis regresi menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap psikomotorik siswa lebih
efektif dari pada model pembelajaran STAD dan konvensional.
4.1.1.4 Motivasi Belajar