40 semacamnya.  Dalam  hal  ini,  suatu  kasus  harus  memenuhi  dua  hal,  yaitu  bersifat
spesifik dan memiliki batasan bounded  system. Dilihat  dari  aspek  pemilihan  kasus  sebagai  objek  penelitian,  ada  tiga
macam studi kasus yang dikembangkan oleh periset kualitatif, yaitu intrinsic case study,  instrumental  case  study,  dan  collective  case  study.  Studi  kasus  jenis
intrinsic dilakukan untuk memahami secara lebih baik suatu kasus tertentu. Studi kasus  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  secara  intrinsic  fenomena,  keteraturan,
kekhususan  kasus.  Sedangkan  studi  kasus  instrumental  merupakan  studi  atas kasus  untuk  alasan  eksternal,  bukan  karena  ingin  mengetahui  hakikat  kasus
tersebut.  Kasus  hanya dijadikan sebagai  sarana untuk  memahami hal  lain  di  luar kasus,  misalnya  untuk  membuktikan  suatu  teori  yang  sebelumnya  sudah  ada.
Sedangkan  jenis  yang  ketiga,  yaitu  studi  kasus  kolektif  dilakukan  untuk  menarik kesimpulan  atau  generalisasi  atas  fenomena  atau  populasi  dari  kasus-kasus
tersebut.  Studi  kasus  ini  ingin  membentuk  suatu  teori  atas  dasar  persamaan  dan keteraturan yang diperoleh dari setiap kasus yang diselidiki.
3.2 Populasi dan Sampel
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi melainkan oleh Spradley menyebutnya  “social situation” atau situasi  sosial  yang terdiri dari
tiga  elemen  yaitu:  tempat  place,  pelaku  actors,  dan  aktifitas  activity  yang berinteraksi  secara  sinergis.  Situasi  sosial  tersebut  bisa  berada  pada  lingkungan
rumah, tempat kerja, di kota, desa, sekolah atau wilayah suatu negara. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan suatu obyek penelitian yang ingin dipahami secara lebih
41 dalam “apa yang terjadi” di dalamnya. Pada situasi sosial atau obyek penelitian ini
peneliti dapat mengamati secara mendalam aktifitas activity, orang-orang aktors yang ada pada tempat place tertentu Sugiyono, 2010: 297.
Pada  penelitian  kualitatif,  peneliti  memasuki  situasi  sosial  tertentu,  yang dapat  berupa  pendidikan  tertentu,  melakukan  observasi  dan  wawancara  kepada
oarang-orang  yang  dipandang  tahu  tentang  situasi  sosial  tersebut.  Penentuan sumber  data  pada  orang  yang  diwawancarai  dilakukan  secara  purposive,  yaitu
dipilih  dengan  pertimbangan  dan  tujuan  tertentu.  Hasil  penelitian  tidak  akan digeneralisasikan  ke  populasi  karena  pengambilan  sampel  tidak  diambil  secara
random. Hasil  penelitian  dengan  metode  kualitatif  hanya  berlaku  untuk  kasus
situasi  sosial  tersebut.  Hasil  penelitian  tersebut  dapat  diterapkan  ke  dalam  situasi sosial tempat lain, apabila situasi sosial tersebut memiliki kemiripan atau kesamaan
dengan situasi sosial yang diteliti. Adapun  populasi  dalam  penelitian  ini  adalah  semua  siswa  TK  Beringin
Lestari, guru, Kepala Sekolah. Sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang terdiri dari tiga anak yang memiliki perilaku agresi, tiga orang guru, tiga
orang wali murid, serta Kepala Sekolah TK Beringin Lestari. Dengan cara purposive sampling  yaitu  dipilih  dengan  pertimbangan  dan  tujuan  tertentu  Sugiyono,  2010:
299.