Cara Memberikan Reward Reward
14 anak didik dalam masa dewasanya memandang bahwa berbuat luhur adalah tugas
hidupnya. 2
Reward wajib diberikan secara adil, tanpa membedakan anak didik, asal anak yang memiliki perilaku agresi memiliki sifat yang rajin, kesungguhan dan
ketekunan berusaha. Ketidakadilan dalam pemberian reward dapat menimbulkan perpecahan dalam lingkungan pendidikan. Misalnya memberikan reward kepada
anak yang sama-sama dapat mengerjakan tugas, guru memberikan reward kepada anak yang satu berupa buku sedangkan yang lainnya hanya ucapan.
3 Reward wajib diberikan sesuai dengan sifat dan watak anak didik.
Anak didik yang memerlukannya, diberinya lebih dari pada yang lain. Misalnya pada anak kecil, anak kurang pembawaan lebih banyak diberi dari pada anak yang
lebih besar, anak normal dan sebagainya, sebab sifat anak itu lebih memerlukan alat pendorong dari pada anak besar dan anak normal.
4 Reward wajib diberikan dengan bijaksana.
Kadang-kadang ada anak yang dengan perbuatan kurang sportif sangat berkeinginan besar untuk mendapatkan penghargaan. Pada anak semacam itu
sebaiknya tidak diberikan penghargaan, biarpun prestasinya baik. Apabila penghargaan menimbulkan sifat sombong, maka pemberian penghargaan wajib
dihentikan. 5
Pada anak didik dalam masa kanak-kanak tidak ada keberatan penghargaan diberikan berupa makanan, gula-gula dan lain sebagainya. Ini sesuai dengan
perhatiannya.
15 Purwanto 2000: 182 menyebutkan bahwa reward dapat diberikan oleh
guru kepada anak didiknya antara lain dengan cara sebagai berikut: 1
Guru mengangguk – anggukkan kepala tanda senang dan membenarkan suatu jawaban yang diberikan oleh anak didik.
2 Guru memberikan kata – kata yang menggembirakan pujian.
3 Guru memberikan benda yang menyenangkan bagi anak.
Reward diberikan kepada anak dengan cara yang baik sehingga anak akan termotivasi dengan baik untuk melakukan hal-hal yang positif. Adapun cara untuk
memberikan motivasi kepada anak antara lain: 1
Memanggil dengan nama yang disukai. 2
Memberikan kalimat-kalimat yang memberikan dorongan seperti terima kasih, pintar, dan lain-lain.
3 Memuji dan menyanjungnya di depan orang lain.
4 Menciumnya.
5 Menyayangi.
6 Memandang dan tersenyum kepadanya.
7 Membebaskan dari seluruh kewajibannya.
Reward diberikan kepada anak dengan cara yang tidak baik misalnya dengan cara menyuap atau memberi sogokan, maka hal itu akan berpengaruh
negatif terhadap perkembangan perilaku anak karena: a
Anak akan terdorong melakukan sesuatu apabila ia dibayar atau diberi upah. b
Anak tidak bertanggung jawab terhadap perilakunya.
16 c
Anak tidak akan melakukan perbuatan yang diinginkan jika dirinya menganggap jumlah imbalannya kurang dan anak akan selalu mencari
keuntungan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa memberikan reward
kepada anak harus dilakukan dengan cara yang baik sehingga anak termotivasi untuk melakukan hal yang lebih positif dan tidak dibenarkan memberikan reward
dengan cara yang tidak baik misalnya dengan cara menyuap atau memberi sogokan kepada anak, karena hal itu akan berpengaruh negatif terhadap perilaku
anak.