Pengertian Motivasi Belajar Tinjauan Tentang Motivasi Belajar

a. Pembelajaran melalui moving class akan lebih bermakna karena setiap ruanglaboratorium mata pelajaran dilengkapi dengan perangkat-perangkat pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Jadi setiap siswa akan masuk suatu ruanglaboratorium mata pelajaran sudah dikondisikan pemikirannya pada mata pelajaran tersebut. b. Pendamping mata pelajaran dapat mengkondisikan ruanglaboratoriumnya sesuai dengan kebutuhan setiap pertemuan tanpa harus terganggu oleh mata pelajaran lain. 6. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu pembelajaran. 7. Meningkatkan disiplin siswa dan pendamping. 8. Meningkatkan keterampilan pendamping dalam memvariasi metode dan media pembelajaran yang diaplikasikan dalam kehidupan siswa sehari-hari. 9. Meningkatkan keberanian siswa untuk bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat dan bersikap terbuka pada setiap mata pelajaran. 10. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siawa.

2.2 Tinjauan Tentang Motivasi Belajar

2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar

“Motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya dan upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu ” Sardiman, 2006:73. Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar apabila didalam dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar, sebab tanpa mengerti apa yang akan dipelajari dan tidak memahami mengapa hal tersebut perlu dipelajari, maka kegiatan belajar mengajar sulit untuk mencapai keberhasilan. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut sebagai motivasi. “Motivasi dapat dirangsang dari luar, tetapi motivasi itu sendiri adalah tumbuh dari dalam diri seseorang ” Sardiman, 2006:90. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah dalam kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan bersemangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar, dengan mempelajari motivasi maka akan ditemukan mengapa individu berbuat sesuatu setidaknya akan mendekati kebenaran apa yang menjadi motivasi individu yang bersangkutan. “Motivasi adalah keadaan individu yang terangsang dan terjadi jika suatu motif telah dihubungkan dengan suatu pengharapan yang sesuai ” Max Darsono, 2000:63. Dari definisi ini terlihat bahwa motivasi dapat muncul dari diri individu apabila ada rangsangan dan dihubungkan dengan suatu pengharapan yang sesuai dalam arti lain adalah tujuan yang ingin dicapai oleh individu. Dari beberapa uraian diatas, maka motivasi dapat diartikan sebagai suatu usaha yang ada dalam diri individu yang berupa sikap, tindakan dan dorongan untuk bertindak dalam mengarahkan serta menggerakkan individu pada suatu tingkah laku sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. “Memberikan motivasi kepada siswa berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu ” Hamalik, 2003:158 . Pada tahap awal akan menyebabkan siswa merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan suatu kegiatan belajar. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa motivasi akan selalu berkaitan dengan soal kebutuhan. Seorang anak akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila merasa suatu kebutuhan itu penting bagi dirinya. Kebutuhan ini menimbulkan keadaan tidak seimbang, rasa ketegangan yang meminta pemuasan agar kembali kepada keadaan seimbang yaitu rasa kepuasan dalam diri. “Motivasi menimbulkan intensitas bertindak lebih tinggi. Terjadi suatu usaha merangsang kemampuan siswa untuk bertindak khususnya dalam hal belajar yang dikarenakan adanya keinginan untuk mencapai prestasi yang tinggi ” Max Darsono, 2000:63 . Motivasi tidak hanya menggerakkan tingkah laku tetapi juga mengarahkan dan memperkuat tingkah laku. Hal ini terlihat pada siswa yang termotivasi dalam belajar akan menunjukkan minat tinggi, kegairahan dan ketekunan dalam belajar.

2.2.2 Unsur-unsur Motivasi Belajar

Dokumen yang terkait

Hubungan persepsi siswa tentang moving class dan hasil tes prestasi belajar sosiologi pada siswa kelas XI IPS di MAN 4 Jakarta

0 4 124

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR DAN MANAJEMEN WAKTU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATA DIKLAT BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN

23 105 254

PENERAPAN METODE QUIZ TEAMUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENERAPKAN PRINSIP PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN PADA SISWA KELAS X AP SMK PGRI 1

0 13 203

Pengelolaan Sumber Belajar Pada Moving Class di SMP IT Darul Abidin - Depok

3 18 123

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI Pengaruh Model Pembelajaran Moving Class Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X, XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Surakar

0 2 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN PRESTASI BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Moving Class Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X, XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun

0 1 14

KONTRIBUSI SISTEM PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 2 37

PENGARUH SISTEM MOVING CLASS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT MENERAPKAN PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN.

0 0 1

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X-D AP PADA MATA PELAJARAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN DI SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 11

Microsoft Word BAB I

0 0 8