Komponen Modul Langkah-Langkah Penyusunan Modul

8 3 Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin, serta memungkinkan peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara aktif, tidak sekedar membaca dan mendengar tapi lebih dari itu, modul memberikan kesempatan untuk bermain peran role playing, simulasi dan berdiskusi. 4 Materi pembelajaran disajikan secara logis dan sistematis, sehingga peserta didik dapat mengetahui kapan dia memulai dan mengakhiri suatu modul, serta tidak menimbulkan pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan atau dipelajari. 5 Setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur pencapaian tujuan belajar peserta didik, terutama untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik dalam mencapai ketuntasan belajar.

d. Komponen Modul

Menurut Dasna et all. 2006 modul terdiri dari tiga bagian, yaitu: bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian pendahuluan terdiri dari cover halaman muka, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, panduan bagi pembaca, dan pendahuluan sekilas tentang materi pokok. Bagian isi terdiri dari pembagian pokok materi, yang masing-masing terdiri dari beberapa komponen yaitu: sub judul, kompetensi dasar, indikator hasil belajar, pengantar untuk memasuki materi urutan faktual menuju uraian konseptual, lembar kerja siswa, uraian materi, dan soal-soal aplikasi. Bagian akhir berisi rangkuman, evaluasi, umpan balik, daftar pustaka, dan kunci jawaban. Sedangkan menurut Sudjana 2007 unsur-unsur modul meliputi: 1 Pedoman guru 2 Lembaran kegiatan siswa 3 Lembaran kerja 4 Kunci lembaran kerja 5 Lembar tes 6 Kunci lembaran tes 9

e. Langkah-Langkah Penyusunan Modul

Dalam garis besarnya, penyusunan atau pengembangan modul meliputi langkah-langkah sebagai berikut Nasution 2003: 1 Merumuskan sejumlah tujuan yang jelas, spesifik, dalam bentuk kelakuan siswa yang dapat diamati dan diukur. 2 Urutan-urutan tujuan itu yang menentukan langkah-langkah yang diikuti dalam modul itu. 3 Tes diagnostik untuk mengukur latar belakang siswa, pengetahuan dan kemampuan yang telah dimilikinya sebagai pra-syarat untuk menempuh modul itu. Ada hubungan antara butir-butit tes ini dengan tujuan modul. 4 Menyusun alasan atau rasional pentingnya modul ini bagi siswa. Ia harus tau apa gunanya mempelajari modul ini. Siswa harus yakin akan manfaat modul ini agar ia bersedia mempelajarinya dengan sepenuh tenaga. 5 Kegiatan-kegiatan belajar direncanakan untuk membantu dan membimbing siswa agar mencapai kompetensi-kompetensi seperti dirumuskan dalam tujuan. 6 Menyusun post tes untuk mengukur hasil belajar siswa, sampai manakah ia menguasai tujuan modul. Dapat pula disusun beberapa bentuk tes yang paralel. Butir-butir tes harus bertalian erat dengan tujuan modul. 7 Menyiapkan pusat sumber-sumber berupa bacaan yang terbuka bagi siswa setiap waktu ia memerlukan.

f. Keunggulan dan Kekurangan Modul