Pengertian Modul Tujuan Penyusunan Modul Karakteristik Modul

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Bahan Ajar

Bahan ajar adalah informasi, alat dan teks yang diperlukan guruinstruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis National Center for Vocational Education Research LtdNational Center for Competency Based Training dalam Majid 2005. Menurut Zulkarnaini 2009 ada beberapa prosedur yang harus diikuti dalam penyusunan bahan ajar. Prosedur itu meliputi: 1 memahami standar isi dan standar kompetensi lulusan, silabus, program semeter, dan rencana pelaksanaan pembelajaran; 2 mengidentifikasi jenis materi pembelajaran; 3 melakuan pemetaan materi; 4 menetapkan bentuk penyajian; 5 menyusun struktur kerangka penyajian; 6 membaca buku sumber; 7 mendraf memburam bahan ajar; 8 merevisi menyunting bahan ajar; 9 mengujicobakan bahan ajar; dan 10 merevisi dan menulis akhir finalisasi.

2. Modul

a. Pengertian Modul

Menurut Sudjana 2007, modul adalah paket program pengajaran yang terencana, dirancang untuk membantu siswa secara individual dalam mencapai tujuan belajarnya, yang terdiri dari komponen-komponen tujuan belajar, bahan pelajaran, metode belajar, alat atau media, serta sumber belajar dan sistem evaluasinya. Sedangkan Russell 1974 mendefinisikan: “module is an instructional package dealing with a single conceptual unit of subject matter, it is an attempt to individualize learning by enabling the student to master one unit of content before moving to another ”. 7

b. Tujuan Penyusunan Modul

Tujuan utama dari sistem modul adalah untuk meningkatkan efisiensi dan keefektifan pembelajaran di sekolah, baik waktu, dana, fasilitas maupun tenaga guna mencapai tujuan secara optimal Wagiran 2006. Dalam Sosialisasi KTSP SMA: 2007 diacu dalam Kusuma 2008 menyebutkan ada beberapa tujuan penyusunan modul di antaranya: 1 Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal. 2 Mengatasi keterbatasan waktu, ruang dan daya indra baik bagi siswa atau peserta diklat maupun guru dan instruktur. 3 Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti: meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta didik; mengembangkan kemampuan peserta didik dalam interaksi langsung dengan lingkungannya dan sumber belajar lainnya; dan memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai bakat dan minatnya. 4 Memungkinkan siswa mengukur dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.

c. Karakteristik Modul

Setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur pencapaian tujuan belajar peserta didik, terutama untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik dalam mencapai ketuntasan belajar. Menurut Susanto 2008 pembelajaran dengan sistem modul memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 Setiap modul harus memberikan informasi dan petunjuk pelaksanaan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, bagaimana melakukan, dan sumber belajar apa yang harus digunakan. 2 Modul merupakan pembelajaran individual, sehingga mengupayakan untuk melibatkan sebanyak mungkin karakteristik peserta didik. Setiap modul harus: a memungkinkan peserta didik mengalami kemajuan belajar sesuai dengan kemampuannya; b memungkinkan peserta didik mengukur kemajuan belajar yang telah diperoleh; dan c memfokuskan peserta didik pada tujuan pembelajaran yang spesifik dan dapat diukur. 8 3 Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin, serta memungkinkan peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara aktif, tidak sekedar membaca dan mendengar tapi lebih dari itu, modul memberikan kesempatan untuk bermain peran role playing, simulasi dan berdiskusi. 4 Materi pembelajaran disajikan secara logis dan sistematis, sehingga peserta didik dapat mengetahui kapan dia memulai dan mengakhiri suatu modul, serta tidak menimbulkan pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan atau dipelajari. 5 Setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur pencapaian tujuan belajar peserta didik, terutama untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik dalam mencapai ketuntasan belajar.

d. Komponen Modul