Pengambilan Data 1. Viabilitas Benih dengan Uji Belah

17 E.2. Persentase Benih yang Berakar Selama Penyimpanan Kriteria berakar disini adalah apabila panjang akar yang muncul lebih dari 0,5 cm. Kriteria tersebut ditetapkan karena panjang akar kurang dari 0,5 cm diperkirakan masih tidak rentan terhadap kerusakan mekanis Anggraini 2000. PB = ∑ benih yang berakar Jumlah benih yang disimpan x 100 E.3. Daya Berkecambah DB Kriteria perkecambahan normal ditandai dengan munculnya dua helai daun muda pada hipokotil. Perkecambahan dilakukan selama kurang lebih 60 hari. Pengamatan perkecambahan dilakukan setiap tiga hari sekali terhadap kecambah normal. Daya berkecambah DB dihitung berdasarkan rumus dalam Manan 1976, yaitu : DB = Jumlah benih yang berkecambah normal Jumlah benih yang dikecambahkan x 100 E.4. Kecepatan Tumbuh KT Kecepatan tumbuh benih dihitung berdasarkan jumlah benih normal yang tumbuh setiap hari. Kecepatan tumbuh dihitung dengan menggunakan rumus Maguire Anggraini 2000, yaitu : KT = X1 E2 + X2 E2 + …. + Xn En Keterangan: X1 = Presentase kecambah normal pengamatan ke – 1 E2 = Presentase hari ke – 1 E.5. Nilai Perkecambahan NP Nilai perkecambahan dihitung menggunakan rumus Czabator 1962, yaitu sebagai berikut : GV = PV x FGD PV = perkecambahan puncak ∑ hari perkecambahan FGD = perkecambahan pada akhir pengamatan ∑ hari uji 19 Selain data variabel di atas, dalam penelitian ini diamati beberapa data penunjang sebagai berikut : a. Berat 100 benih Berat 100 benih didapatkan dengan cara menimbang 100 buah propagul dengan 8 kali ulangan sehingga jumlah totalnya 800 buah. b. Pengukuran panjang dan diameter rata-rata propagul Pengukuran panjang dan diameter rata-rata propagul dilakukan dengan cara mengukur panjang dan diameter 10 buah propagul dengan 10 ulangan. c. Pengukuran kadar air media simpan Pengukuran kadar air media simpan dilakukan pada setiap akhir periode simpan. Berat basah diperoleh dengan cara menimbang berat media simpan sebelum dimasukkan ke dalam oven. Berat kering tanur BKT diperoleh dengan cara mengoven media simpan pada suhu 105 ºC selama 17 jam, kemudian setelah dimasukkan desikator selama 45 menit, media simpan tersebut ditimbang lagi. Kadar air tersebut dihitung dengan menggunakan rumus : KA = BB-BKT BKT x 100 20

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Propagul Rhizophora stylosa dikecambahkan selama 90 hari dan diamati setiap 3 hari sekali. Hasil pengamatan setiap variabel pertumbuhan dari setiap propagul R. stylosa selama periode pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 1. Variabel pertumbuhan yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase berakar PB, kadar air KA, daya berkecambah DB, nilai perkecambahan NP, kecepatan tumbuh KT, dan nisbah pucuk akar NPA. Adapun rekapitulasi hasil sidik ragam pengaruh perlakuan terhadap setiap variabel pertumbuhan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan terhadap Variabel Perkecambahan Propagul dan Pertumbuhan Semai R. stylosa Selama Periode Pengamatan Variabel ABC AB AC BC Lama Penyimpanan A Ruang Simpan B Media Simpan C Persen Berakar PB tn tn tn tn Kadar Air KA tn tn tn tn tn tn Daya Berkecambah DB tn tn tn Nilai Perkecambahan NP tn tn tn tn tn Kecepatan Tumbuh KT tn tn tn tn tn Nisbah Pucuk Akar NPA tn tn tn tn Keterangan : = berbeda nyata pada taraf uji 0,05 = berbeda nyata pada taraf uji 0,01 tn= tidak nyata Berdasarkan informasi pada Tabel 1, perbedaan perlakuan lama penyimpanan propagul menyebabkan perbedaan secara signifikan terhadap hampir semua variabel pertumbuhan yang diamati, kecuali persen berakar PB. Perbedaan perlakuan ruang simpan hanya menyebabkan perbedaan secara signifikan terhadap persen propagul berakar PB. Adapun perbedaan perlakuan media simpan propagul menyebabkan perbedaan secara signifikan terhadap 8.89 37.78 42.22 33.33 5 10 15 20 25 30 35 40 45 1 2 3 4 P re se n ta se B e ra k a r Lama Penyimpanan Minggu B1C1 B1C2 B2C1 B2C2 22 Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa faktor tunggal ruang simpan dan media simpan, serta interaksi antara ruang dan media simpan berpengaruh nyata terhadap persentase berakar propagul R. stylosa PB. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara ruang simpan dan media simpan terhadap persentase propagul R. stylosa yang berakar dapat dilihat pada hasil uji Duncan Tabel 2, yang menunjukkan bahwa propagul akan mengeluarkan akar pada perlakuan ruang kamar B2 dengan media simpan serbuk gergaji C1 dan sabut kelapa C2. Propagul yang disimpan di ruang kamar dalam media simpan berupa sabut kelapa memiliki nilai rata-rata PB yang jauh lebih besar 22,67 dibandingkan dengan propagul yang disimpan di ruang kamar dalam media simpan serbuk gergaji 1,78. Dengan demikian dapat diketahui bahwa ruang AC dan serbuk gergaji dapat menghambat pertumbuhan akar dari propagul R. stylosa. Tabel 2. Uji Duncan Pengaruh Interaksi Ruang Simpan dan Media Simpan terhadap Persentase Berakar PB Propagul R. stylosa Perlakuan Rata-rata PB Interaksi 2 Faktor B2C2 22,67 a B2C1 1,78 b B1C1 0 b B1C2 0 b A.2. Kadar Air Propagul KA Pada penelitian ini, hasil pengukuran kadar air menunjukkan bahwa rata- rata kadar air propagul cenderung menurun dengan semakin bertambahnya lama waktu penyimpanan. Penurunan paling cepat terjadi pada propagul yang disimpan di ruang kamar dalam media simpan serbuk gergaji, yaitu sebesar 10,75 dari kadar air awal sebesar 41,82 menjadi 31,07. Adapun penurunan yang paling lambat terjadi pada propagul yang disimpan di ruang kamar dalam media simpan sabut kelapa, yaitu sebesar 1,57. Hal ini menunjukkan bahwa penyimpanan propagul di ruang kamar dengan media simpan sabut kelapa lebih dapat mempertahankan kadar air popagul R. stylosa. Kecenderungan penurunan kadar air propagul selama penelitian untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.