Tinjauan Jenis Rhizophora stylosa Griff.
                                                                                6 matahari.  Kecepatan  penguapan  air  dari  benih  akan  mempengaruhi  mutu  benih.
Kadar  air  benih  ini  sangat  menentukan  jangka  waktu  lamanya  penyimpanan, semakin rendah kadar airnya maka benih dapat disimpan lebih lama. Benih yang
berkadar air tinggi tidak dapat disimpan lama. Dalam terminologi benih,  secara  tradisional benih  dikelompokkan  ke
dalam  dua  kelompok  utama  berdasarkan  potensi  fisiologisnya,  yaitu  benih rekalsitran dan ortodoks.  Benih ortodoks meliputi  benih  yang  dapat  dikeringkan
sampai kadar air rendah 2-5  dan dengan kadar air rendah dapat disimpan pada suhu  rendah. Viabilitasnya  dapat  diperpanjang  dengan  menurunkan  kelembaban
dan suhu penyimpanan. Benih rekalsitran tetap mempertahankan  kadar air tinggi sampai  masak  sering  lebih  dari  30-50,  dan  peka  terhadap  pengeringan  di
bawah  12-30  ,  tergantung  pada  jenisnya.  Benih  ini  punya  daya  simpan  rendah dan cepat  kehilangan  viabilitasnya  pada  berbagai kondisi  penyimpanan  Schmidt
2002. Beberapa faktor yang ikut berperan terhadap pendeknya daya simpan benih rekalsitran adalah kerusakan akibat desikasi, kerusakan karena suhu di bawah nol,
dan  masalah  yang  timbul  karena  benih  berkadar  air  tinggi  selama  penyimpanan, seperti serangan cendawan Chin 1980 dalam Widajati  1986.
C.3. Wadah Penyimpanan
Pengemasan  benih  bertujuan  untuk  melindungi  benih  dari  kerusakan  fisik maupun  fisiologis.  Pemilihannya  didasari  pertimbangan  tujuan  penyimpanan,
jumlah  benih  yang  disimpan  dan  kondisi  ruang  simpan maupun  lamanya  benih berada dalam wadah simpan Bass, Te dan Winter 1961 dalam Anggraini  2000.
Kondisi  ruang  simpan  mempengaruhi  viabilitas  benih  yang  disimpan, terutama  RH  dan  suhu  yang  merupakan  faktor  utama  yang  harus  diperhatikan
dalam  mempertahankan  daya  simpan  benih.  Penyimpanan  benih  pada  daerah beriklim  tropis  seperti  Indonesia  sering  mengalami  kendala  terutama  karena
adanya  fluktuasi  suhu.  Harrington  1973  menyatakan  untuk  penyimpanan  benih selama  mungkin  tanpa  menghilangkan  daya  berkecambah  dan  vigor  benih  dapat
dilakukan  dengan  mengkondisikan  lingkungan  yang  kering  dan  dingin.  Untuk memperpanjang daya berkecambah dan vigor benih dapat dilakukan dengan cara
penyimpanan  dalam  kamar  dingin,  penyimpanan  dalam  ruang  simpan  yang
7 dihumidifikasi  dan penyimpanan  dalam  wadah  kedap  uap  air  atau  wadah  yang
resisten terhadap kelembaban.
C.4. Media Simpan
a. Serbuk gergaji Media  simpan  serbuk  gergaji  merupakan  limbah  yang  berasal
terutama  dari  industri  penggergajian  kayu.  Limbah  tersebut  dapat menimbulkan pengotoran  lingkungan  apabila  tidak  dapat  diatasi,  baik
pembuangan  maupun  pemanfaatannya  Anggraini 2000.  Serbuk  gergaji kayu  mengandung  komponen  kimia  yang  sama  dengan  yang  terkandung
dalam  batang  kayu,  yakni  komponen  sellulosa,  lignin,  hemisellulosa  dan zat  ekstraktif.  Disamping  itu  serbuk  gergaji  juga  mengandung  0,24  N,
0,20 P dan 0,45 K. Debu dari kayu cukup kaya akan zat makanan bagi tumbuh-tumbuhan terutama CaCO3 Darusman 1973.
b. Sabut kelapa Media  simpan  lain  yang  digunakan  selain  serbuk gergaji  adalah
sabut  kelapa.  Sabut  kelapa  memenuhi  kriteria  sebagai  media  perakaran karena  berserat,  mempunyai  kamampuan  menahan  air,  longgar,  ringan,
mudah didapat, dan tidak mahal Kijkar  1992.
                